Belajar Makna dari Iklan Jadul Tahun 90-an

Belajar Makna dari Iklan Jadul Tahun 90-an menjadi bahan tulisan malam ini. Tiba-tiba saja ingatan terlempar di tahun 90-an ketika masih sangat kecil. Keberadaan televisi waktu itu meski bukan dengan resolusi tinggi alias televisinya masih sebatas TV berwarna, setidaknya memberikan kenangan tersendiri.

Nah, kalian sendiri masih ingat enggak dengan iklan yang menginspirasi saat masih kecil? Kebetulan tahun 90-an saya sudah bisa menikmati beragam sajian iklan melalui televisi sehingga ada yang berkesan sampai saat ini. Kalau kalian mau tahu iklan apa saja itu, berikut adalah 3 iklan jadul yang masih teringat karena kesannya mendalam:

Iklan Johnson & Johnson

Dalam iklan ini digambarkan seorang ibu yang baru saja memiliki bayi. Dalam pikiran, si ibu merasakan kesulitan untuk berkomunikasi dengan anaknya karena masih bayi. Nah, produk-produk yang dikeluarkan oleh Johnson & Johnson dibuat khusus untuk memberikan kesempatan kepada si ibu untuk berkomunikasi dengan bayinya melalui sentuhan.

Ya, apalagi yang bisa dirasakan oleh bayi selain sentuhan ibunya, bukan? Bahkan meski mata si bayi terbuka tetap di usia tertentu matanya belum sempurna mampu melihat dunia ini dengan jelas. Dia merasakan kehadiran ibu di sampingnya dengan sentuhan. Saking lembutnya produk yang dihasilkan oleh brand bayi yang sampai saat ini masih ada, menjadi salah satu media yang pas untuk ibu dalam menuangkan isi perasaannya.

Saya belajar sejak kecil bahwa menjadi ibu itu suatu anugerah terindah. Diberi kesempatan untuk merawat titipanNya itu memang tidak mudah. Untuk berkomunikasi saja dibutuhkan kesadaran dan kelembutan si ibu sebagai bahasa cinta untuk buah hatinya. Kebetulan juga waktu itu saya punya adik balita di tahun 90-an, akhirnya belajar bagaimana memperlakukan adik dengan lembut meski sebenarnya sangat paham bahwa perhatian ibu akan terbagi-bagi ke saudara yang lain, terutama akan lebih banyak ke adik. Ya, saya belajar legowo istilahnya.

iklan jadul penuh makna

Shower to Shower

Iklan ini sukses membuat saya peracaya diri di sekolah, haha. Dulu memang sangat terganggu sekali dengan yang namanya bau badan saat usia beranjak remaja. Ada perubahan hormon pastinya dan itu harus diperhatikan agar tidak mengganggu orang lain di sekitar. Nah, kebetulan ada tante yang bilang kalau ketika berkeringat ada bau tidak sedap tercium di tubuh saya.

Nangis dong saya. Wakti itu tante minta agar buah Mengkudu menjadi buah yang harus dikonsumsi karena khasiatnya menghilangkan bau badan sesuai dengan kepercayaan turun-temurun. Saya menangis karena membayangkan bau buah Mengkudu saja sudah eneg apalagi harus mengkonsumsinya setiap hari. Enak enggak, muntah yang pastinya tidak bisa ditolak.

Nah, iklan produk Shower to Shower varian Cologne dan Powder dengan bintang iklan pemeran Sarah di Si Doel Anak Sekolahan, membuat mata saya berbinar. Saya langsung dong minta mama beli waktu itu. Sejak saat itu, tante saya cuma bisa menggeleng-gelengkan kepala karena memilih produk itu dibandingkan dengan makan buah Mengkudu yang baunya sangat tidak nyaman.

Dari iklan itu saya belajar untuk tetap menjaga kesegaran tubuh demi kenyamanan orang sekitar. Tidak cuek dengan kebersihan tubuh karena efeknya bisa kemana-mana.

Indo Rasa

Ini iklan lucu bagi saya karena makanan dengan penyedap rasa biasa pastinya tidak enak. Nah, kebetulan mama selalu masak enak di dapur dan menggunakan penyedap rasa yang sama. Jadilah saya bertiga (waktu itu anak nomor empat belum lahir) selalu bikin parodi yang sama dengan iklan tersebut di meja makan ketika mama akan menyiapkan makan siang atau makan malam.

Pokoknya lucu aja momen itu dan sampai sekarang jadinya merindukan momen itu terulang. Sayangnya, kami ketika mudik di kampung halaman hanya sesekali mengingat momen itu karena bapak sudah tiada. Ya, bapak sering ikut-ikutan kami mencontohkan sikap bapak-bapak yang minta makanan itu di warung.

“Saya minta makanan yang paling enaaak.”

Dan sejak saat itu, saya masak pun rasanya kurang lengkap tanpa penyedap. Pelajaran lainnya adalah saya bisa aware dengan semua yang dimasak agar benar-benar dibuat dengan kesungguhan, bukan asal jadi dan perut kenyang.

***

Well, kalau kalian sendiri suka iklan jadul yang mana nih? Cerita dong, siapa tahu saya juga ingat, hehe.

Facebook
Twitter

Related Posts

One Response

  1. Saya belum pernah lihat iklan indo rasa nih, kakak. Kayaknya abis ini melipir ke mesin pencarian untuk coba lihat bagaimana iklannya. Ternyata dari sebuah iklan tetap memiliki makna yang dapat dijadikan sebuah pelajaran. Memang kekuatan karya audio visual itu begitu luar biasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *