10 Alasan Menulis Blog Versi Chemistrahmah

menulis di blog banyak manfaat untuk dirasakan untuk itu terus menulis dan berkarya

10 Alasan Menulis Blog Versi Chemistrahmah menjadi pilihan lagi untuk diangkat pada tahun 2020 ini. Sebelumnya sudah beberapa kali menuliskan alasan untuk terus menulis di blog yang sudah mencapai 10 tahun ini. Semoga tidak ada yang bosan dan menutup halaman ini dan tak kembali.

Ya, sejak kecil memang kebebasan menulis sudah diberikan oleh almarhum bapak waktu itu. Saya masih ingat bapak selalu membelikan diary book agar saya selalu menulis apapun yang ada di pikiran, baik hal menyenangkan atau yang mengganggu.

Alhasil, saya pernah berterus-terang pada lembaran diary itu bahwa kejenuhan merasuki ketika beranjak duduk di bangku kelas enam. Waktu itu, ada tuntutan tersendiri dari pihak sekolah agar saya bisa keluar sebagai peringat terbaik di ujian akhir yang membuat kurangnya tidur malam.

Namun, sejak saat itu, saya jadi semakin terlatih untuk menulis. Bahkan ada beberapa puisi saya yang diterbitkan oleh surat kabar dan bisa membuat orang yang baca akan menangis.

Hmm, melow banget ya!

Perjalanan Menulis Hingga Bertemu Blog

Waktu berjalan tak lagi bisa kurasai. Semua berlalu begitu cepat dan seolah tak berhenti. Saya pun tumbuh menjadi perempuan yang semakin senang menulis meskipun didera kesibukan menulis skripsi.

Namun, saya bersyukur karena saat mengerjakan skripsi, pertemuan dengan blogger yang memperkenalkan saya dengan blog pun tercipta. Sosok yang memperkenalkan dengan blog adalah seorang penjaga warnet di dekat kampus saya. Hmm, walau kini saya tak tahu sosok itu dimana rimbanya. Semoga saja dia terus membaca.

10 Alasan Menulis Blog Versi Chemistrahmah yang Perlu Kamu Tahu

Sejak SMA, saya sudah ingin menerbitkan buku yang isinya adalah perjalanan bapak dari 0 hingga kemudian beliau dipanggil kembali. Mungkin bagi sebagian orang, bapak saya bukan siapa-siapa, tetapi bagi yang mengenal kiprahnya dalam bidang yang digeluti, semua akan angkat topi.

menulis di blog banyak manfaat untuk dirasakan untuk itu terus menulis dan berkarya

Sayangnya, saya hanya selalu berjalan ditempat sehingga impian itu masih sebatas draft yang tak kunjung sampai akhir. Karena ketika meneruskan untuk menulis, yang ada hanya mata yang terus berair.

Nah, saat mengenal blog, saya kemudian mencoba untuk menuliskan tentang beliau pada sebuah blog khusus. Nyatanya, saya masih tak bisa dan menurut sebagain teman, keahlian menulis saya masih perlu digali terus. Dan inilah 10 alasan menulis di blog yang sudah saya rangkum:

#1. Menginginkan Keabadian di Dunia

Ketika usia saya tidak begitu panjang dan kebiasaan saya menulis masih terus ada, maka alasan menulis di blog adalah agar saya tetap abadi. Saya ingin tulisan saya masih terus mengalirkan banyak pahala karena manfaat dari isi.

Namun, untuk menjadi seperti itu membutuhkan banyak ilmu dan juga pengalaman. Karena tidak semua yang dibagikan dalam blog bisa dipaksakan untuk dipahami apalagi diamalkan. Orang tentu memiliki kebutuhan masing-masing terhadap bahan bacaan.

Oleh karena itu, senantiasa menuliskan hal-hal positif di dalam blog, lambat laun akan bermuara pada orang-orang yang membutuhkannya. Belum lagi jika ikut membagikannya kepada orang lain, pastinya akan sangat berdampak baik pada kehidupan kita di hari kemudian.

#2. Mengikat Ilmu

Karena buku diary sudah tidak lagi suka untuk saya tulisi karena berganti dengan notebook biasa, maka menulis di blog menjadi alasan untuk mengikat ilmu yang dimiliki.

Semua serba digital saat ini, semuanya semakin mudah jika menulis menggunakan aplikasi, meskipun sesekali pena dan kertas tetap diupayakan tetap ada sebagai peralatan ATK yang dimiliki.

Alasan menulis kedua ini pula terinspirasi dari perkataan Imam Syafi’i yaitu:

Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya

Satu kalimat ini selalu menjadi reminder saya bahwa ilmu itu harus diikat dengan tulisan supaya rapat tersimpan. Kebiasaan ini juga sebenarnya karena didikan bapak dan juga organisasi-organisasi kampus yang memperkenalkan saya dengan multimedia.

#3. Menyenangkan Saat Dibuat dan Diisi

Kalau sampai hari ini masih ada yang bilang membuat blog itu sulit, berarti mereka harus membaca lagi tulisan saya mengenai cara membuat blog untuk ditulsi kemudian.

Jangan sampai setelah dibuat lalu ditinggal. Kasihan sekali dengan karakter orang seperti itu. Ingin maju tetapi sifat malas selalu menghantui tentunya ilmu akan terbuang percuma.

#4. Mengoptimalkan Self-Healing

Ya, saya memang terlahir dari rahim ibu yang tidak pernah akrab dengan saya hingga kini. Saya cenderung lebih dekat ke bapak apalagi kalau urusan bercerita tentang kisah-kisah motivasi.

Nah, alasan menulis di blog versi saya itu karena ingin menghilangkan memori jelek seperti itu sehingga bisa self-healing. Mak saya juga harus tahu cara menulis blog yang menarik supaya tidak spanning.

#5. Menghasilkan Cuan

Bohong kalau ada yang tidak mau uang dari hasil menulis di blog. Apalagi kalau angka 0 begitu banyak berjejer. Tetapi saya percaya bahwa semua memiliki kekuatan untuk struggling masing-masing. Apalagi kalau sudah ngomongin cuan. Semuanya akan kembali pada sejauh apa mengelola konten.

Untuk itu harus terus upgrade cara menulis blog yang benar. Tidak boleh gentar. Apalagi kalau menulis hanya sebentar. Sehingga aktivitas menulis blog dibayar membuat kehidupan finansial makin cetar.

#6. Menjadi Harta Karun untuk Anak

Sebenarnya sih lebih tepatnya adalah sebagai warisan berharga. Sebab, saya sudah meniatkan sebelum meninggal, anak-anak mengetahui username dan password semua blog yang isinya bisa bermanfaat untuk orang lain nantinya.

Anak-anak yang akan melanjutkannya. Kalau pun tidak diisi, setidaknya domain tetap dibayar sehingga isinya masih tetap terjaga. Bahkan pelan-pelan saya sudah mencoba membuat draft tips menulis blog untuk pemula. Hitung-hitung sebagai amal jariyah kelak yang bisa memperberat amal saya.

#7. Melakukannya Bisa dari Rumah

Ini sebenarnya alasan menulis di blog yang tepat karena saya sudah berumah tangga. Tadinya saya bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Kalimantan Tengah, Palangkaraya. Hanya saja setelah menikah saya harus prioritaskan keluarga.

Nah, untunglah menulis tetap bisa dijalankan karena bisa dilakukan meskipun sambil momong anak dan merawat suami. Meskipun tantangan jadi luar biasa karena benar-benar dituntut untukΒ time managementΒ yang pandai.

#8. Menjadi Referensi untuk Orang Lain

Jika ada yang menulis dengan tema tertentu, maka ingin sekali blog ini menjadi rujukan seperti halnya Wikipedia.

“Eh, mimpi kok terlalu jauh! Siapa kamu mau seperti Wikipedia?”

Hayoo, pasti ada yang mbathin seperti itu, kan? Ah, masa bodoh saja. Karena yang namanya cita-cita boleh setinggi apapun dan tidak ada hak orang melarang melakukannya.

Untuk itu, saya berupaya agar konten saya selalu punya “isi” untuk kemudian diambil oleh orang lain dan dimanfaatkannya untuk hal yang lebih baik di dunia. Syukur-syukur jika bisa jadi contoh blog yang disukai.

#9. Media yang Mempertemukan Saya dengan Jodoh

Saya sebenarnya sudah berkali-kali mengatakan ini. Tetapi tak apa untuk selalu saya ulangi. Nanti juga anak-anak akan baca dan semakin cinta dengan pekerjaan bundanya ini.

Alasan mengapa saya menulis blog lainnya tidak lain karena dari blog saya bisa mendapatkan suami. Eits, bukan karena pasang iklan dengan kalimat “Lagi Cari Suami”. Melainkan dari kegiatan ngeblog ini saya bisa berjalan jauh untuk bertemu dengan jodoh yang tidak pernah terbesit sama sekali.

Nah, saya menjadikannya kenangan dan semangat untuk terus melakukan aktivitas menulis ini karena toh Allah sudah membuat saya bertemu dengan pilihan hidup sesuai takdirNya.

#10. Menciptakan Sejarah Baru

Ya, saya ibu rumah tangga bangga dengan pilihan untuk terus menulis di blog yang terkadang bikin sesak napas saat bayar hosting. Makanya dengan aktivitas yang bisa dilakukan di rumah ini, ingin menciptakan sejarah baru bahwa IRT merangkap sebagai blogger itu bisa sukses dan self improving.Β 

Jangan pernah galau lagi menjadi ibu rumah tangga dengan ijazah S2 tetapi tetap di rumah. Sebab surganya perempuan terletak pada ridho suami dan bahagianya anak-anak yang selalu merekah.

Saya jadi ingat perjuangan mba Monica Anggen dalam hal menulis, khususnya menulis buku. Beliau punya sejarah panjang yang kemudian membentuk peronal brandingΒ sebagai penulis. Dan sejak kecil sebenarnya saya juga ingin menelurkan buku. Apa daya selalu banyak gangguan sehingga hanya tinggal draft saja.

***

Well, inilah 10 alasan menulis di blog versi Chemistrahmah alias saya pribadi. Kalau pun ada kesamaan itu memang biasa terjadi. Karena apa sih di dunia ini yang tak saling mengisi? Yuk, terus tebar manfaat menulis sejak saat ini.

Facebook
Twitter

Related Posts

41 Responses

  1. Hai, Mbak Rahmah salam kenal😊😊 blog buat mengikat ilmu. Karena sekarang semua serba digital. Betul, saya pun begitu Mbak. Btw, penasaran ceritanya Mbak Rahmah ktemu jodoh melalui blog #emakkepo qiqiqiq

  2. Keabadian di dunia (kecuali kalo udah kiamat ya hehe..) itu bener ada lo bagi penulis yang tulisannya sering dibaca oleh orang-orang. Kaya kitab-kitab yang dikaji di pesantren, literatur kuliah, wih..nggak disangka kan yang nulis ternyata udah tenang di sisi-Nya. Jadi, kita kudu terus nulis ya agar ilmu yang kita ikat dalam tulisan akan selalu ada.

  3. Duh terharu baca yang awal, mengingatkan akan almarhum papa saya juga πŸ™‚ dan saya juga dulu suka tulis diary yang apap saya suka beli…. semangat mba, semoga cita2nya menjadi ChemistRahmaPedia yaaa bisa tercapai mbaa πŸ™‚

  4. Ah serius ketemu jodoh dari blog? Pasti so sweet ceritanya.

    Kok penasaran juga tentang cerita soal Bapak Ma. Mudah-mudahan bukunya bisa cepat rampung. Perjalanan hidup orang lain bisa seru buat dinikmati.

  5. Dan kubahagia karena merasa menjadi saksi Amma mendapatkan jodoh berkat ngeblog. Mengenal Amma sejak gadis yang dulu naik pete-pete Maros – Makassar – seantero Makassar – Maros ketika ada acara, waktu itu membuat saya takjub. Btw, pernahkah ditulis di blog itu waktu masih naik pete2 lintas kota ke mana-mana menyelesaikan S2? Supaya anak2 bisa baca. 😍

  6. Nomer 9 jleb banget nih mbak. Semoga yang jomblo bisa bertemu segera dengan jodohnya. Yuk mblo, menulislah siapa tahu jalan jodoh kalian disitu juga…hehehe (guyon).
    Kalau alasan saya sendiri mengapa menulis agar suatu hari nanti bisa saya baca dan mengingat peristiwa yang pernah saya tulis.

  7. Tadinya aku nulia blog cuma iseng iseng aja, tapi jujur abis bisa menghasilkan cuan dari blog malah jadi makin semangat menulis.. sambil menuliskan hal informatif, sambil dapet duit. Siapa sih yg ngga happy kalo gituuu. Hihi. Emang cuan tuh bener bener bisa bikin semangat ya mbaaaa.. Hihihi.

  8. Alfatihah buat Bapaknya mba Amma. Sejujurnya aku juga ingin menulis tentang kehidupan Bapak dan Ibuku terutama saat merantau di Surabaya dengan bekal uang yang minim. Belum lagi lika-liku Ibuku yang bener2 stay at home tanpa penghasilan. Ah semoga bisa segera meneruskan draftnya. πŸ™‚

    Btw kita sama mba, dulu aku juga punya buku diary. Sejak SD aku pasti curhat disana, bahkan SMP hampir setiap hari aku menulis (dengan kalimat alay gt) hehe. Apalagi masa SMP masa puber, kenal cinta dan kompetisi harus peringkat 1 (gak mau kalah wkwk).

    Kalo SMA aku tulis diary terutama saat pertama kali memutuskan memakai kudung di kelas 2 SMA. Ah sedih banget karena semua buku diaryku hilang entah kemana. Makanya aku seneng sama blog, jadi diary online. Meskipun jarang diisi juga sih. Hiyaaa :p

    Mengenai mengikat ilmu, ketika menjadi Ibu aku banyak ikut seminar atau training pengasuhan, sampe Montessori. Pakai duit tabungan sebelum aku resign (sekarang udah habis wkwk). Semua aku tulis di blog agar bisa menjadi pengingat buat diriku. Untuk tulisan yang masih dicari orang adalah perjalanan masa2 menyusui dan saat anakku masih kecil, sakit2an, terapi pula hehe.

    Semoga apa yang kita tulis bisa bermanfaat, minimal buat anak kita kelak ya mba. Harta peninggalan kepada anak gak harus berupa materi bukan?

    Jika akhirnya ada manfaatnya buat orang lain adalah bonus, semoga itu yang menjadi bekal saat kita sudah berada di bawah tanah. Aih senengnya yang mendapat jodoh dari blog hehe. Sampe sekarang aja mungkin suami aku gak pernah baca tulisanku aku, kecuali aku paksa buat nambah PV saat ada job wkwk :p Duh

    Teruslah menulis mba Amma, semoga terus abadi πŸ™‚ dan menginspirasi πŸ™‚ Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *