Sudut Rumah Favorit yang Selalu Diinginkan

Sudut Rumah Favorit yang Selalu Diinginkan pastinya semua orang punya, bukan? Kalau saya sendiri sih memang ada dan selalu jadi impian. Kalau dulu waktu masih tinggal di rumah orang tua, setiap sudut rumah punya ceritanya sendiri. Bahkan sampai saat ini masih selalu ingat dan akhirnya rindu kian memanggil diri.

Namun, rezeki hidup di rantau orang memang tidak bisa saya pungkiri. Menjelajah lebih jauh di bumi Tuhan ternyata memberikan pelajaran tersendiri. Bahkan saya bisa berjuang survive sejauh ini. Meski jauh di lubuk hati ada rindu yang selalu datang menghampiri. Saya percaya bahwa suatu saat akan berkumpul kembali.

Ruang Tamu Dekat Pintu Samping – Rumah Orang Tua

Kalau berkunjung ke rumah orang tua di Maros, Sulawesi Selatan, maka sudut rumah yang bisa dipastikan saya ada di situ setiap hari adalah sofa yang ada di sudut ruang tamu dan dekat dengan pintu samping. Bisa dibayangkan? Karena rumah orang tua termasuk ke dalam perumahan, maka luasnya tidak seberapa sehingga pintu depan dan pintu samping menyatu dengan ruang tamu.

sudut rumah favorit

Nah, di situlah saya selalu duduk. Almarhum bapak juga senang ada di situ sambil membaca buku, ngaji atau bahkan duduk memberikan nasihat kepada saya.

Kamar Tidur – Rumah Mertua

Posisi kamar tidur di rumah mertua memang tepat di sudut. Membuat saya jadi nyaman ketika akan keluar kamar meski toilet sedikit lebih jauh. Posisi di sudut dan dekat dengan teras depan membuat saya jadi sering bisa mendengar suara kendaraan bahkan hewan-hewan malam. Apakah tidak takut? Tidak.

Soalnya saya jadi ada teman untuk menulis jika tengah malam. Bahkan sesekali bisa mendengar suara bus-bus yang lewat dari jalan besar.

Ruang Bersama – Rumah Kontrakan Saat Ini

Memang tidak seperti orang kebanyakan yang sudah punya rumah pribadi meski dengan sejuta kisah memilikinya. Namun, di rumah kontrakan ini semua perjuangan dimulai. Bahkan sampai saat ini.

Selalu ada upaya untuk berjuang agar rumah bisa segera terbeli. Namun semua urusan sang Maha Pemberi.

Maka di rumah kontrakan ini hanya ada satu sudut rumah yang setiap hari menjadi tempat saya menulis, tidur, menemani anak-anak bahkan hingga memasak sekali pun.

Sudut yang hanya segelintir orang yang pernah melihatnya. Bahkan ada yang sempat mengutarakan kalau tidak layak disebut sudut rumah. Ah, biarlah.

Pastinya saya nyaman dengan sudut atau ruang di rumah ini. Semua sehat dan pastinya tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

***

Well, sekarang akan lebih banyak menikmati sudut cafe atau tempat menyendiri dibandingkan sudut rumah sendiri. Mungkin kelak jika sudah punya rumah pribadi, maka akan tercipta satu sudut rumah yang paling digemari. Yaa, setidaknya saya coba untuk membayangkannya saja dulu di hati. Nanti Tuhan yang akan mengabulkannya suatu saat nanti.

Facebook
Twitter

Related Posts

One Response

  1. Aamiin ya Allah, semoga mb Amma disegerakan memiliki rumah yang nyaman, baiti jannati. Aku malah pengen pindah nih mb Amma. Pengen nyari S3 di luar pengen ngajakin anak-anak merasakan hidup di apartemen atau flat di negara orang hahaha. Aamiin ya Allah. Makanya sekarang mulai mengurangi membeli barang2 untuk ngisi rumah. Membayangkan ntar kalo kami pergi sekolah rumahnya ga kepake. Sayang barang2nya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *