Novel “Always be in Your Heart – Pulang ke Hatimu” : Romantika Kesetiaan Hati

Novel “Always be in Your Heart-Pulang ke Hatimu” yang ditulis oleh Shabrina Ws berhasil membuat saya terjermbab dalam kisah perjalanan cinta. Perjalanan cinta dua manusia yang begitu unpredictable. Belum lagi novel disajikan dengan setting Timor Leste yang saat itu masih dalam suasana tak stabil.

Aku selalu menantimu dari matahari

di timur, matahari di barat,

hingga terbit lagi.

Aku telah melewati musim

yang berganti berulang kali.

Tapi, kau tak pernah hadir di sini.

Kini setelah sepuluh tahun kulewati,

aku tak yakin lagi, bahkan pada hatiku sendiri.

(Marsela)

Kalimat sederhana namun terukir dari hati. Hati yang telah beku dan selalu terjaga selama sepuluh tahun. Terjaga untuk sebuah cinta yang terpisah karena sebuah prahara. Hati ini milik Marsela, gadis yang hidup bersama Ayahnya, Mario, karena sang Ibu telah berpulang. Sejak kepergian sang Ibu, sosok Ayah kemudian menjelma menjadi layaknya seorang Ibu. Mencintai dan menjaga Marsela menjadi tanggung jawabnya hingga sikap protektif selalu ditampakkan sang Ayah, baik berupa tindakan maupun nasehat.

Penulis dengan tutur bahasa yang khas dan sederhana membuat cerita perjalanan hati Marsela dan Juanito. Tak disangka bahwa Juanito akan mengalami kecelakaan saat hanya ingin memastikan Marsela baik-baik saja. Selama bertahun-tahun Marsela menanti Juanito namun hingga saat Marsela menuju tanah kelahirannya lagi, batinnya tersiksa akan sebuah kenyataan. Juanito lumpuh dan ada sosok wanita lain yang selalu terlihat bersamanya. Marsela membatin mempertanyakan sosok itu di atas dasar rasa rindu yang membuncah pada Juanito. Tetapi, hatinya tak sanggup memanggil nama “Juan”. Sementara di satu sisi Marsela, ada Randu. Lelaki yang hadir atas keinginan sang Ayah. Perhatian dan ketulusannya menjaga Marsela menjadikan Marsela diselimuti kebingungan. Apakah Randu sosok yang dikirimkan Tuhan sebagai pengganti Juan? Ya, sosok yang diberikan Tuhan untuk Marsela tetapi tidak untuk hatinya. Yoanika, sahabat Marsela terus membujuknya untuk menerima Randu daripada harus menanti Juan yang tak pernah datang.

Apakah Marsela menemukan jawaban hati?

Siapakah kita, ketika pada akhirnya sejarah telah bicara.

Bahkan, sungai bisa saja berubah muara,

sekuat apa pun aku bertahan, sepuluh tahun

telah mengubah banyak hal.

Dan nyatanya, keadaan memang tak lagi sama.

(Juanito)

NB:

Kekuatan hati untuk menanti cinta yang benar diyakini tanpa terselimuti nafsu, pantas untuk dinanti. Romantika dua manusia yang saling mencinta tetap bertahan walau sosok baru datang. Hingga pada akhirnya jodoh dan takdir memang Tuhan yang berkuasa. Bagaimanapun jalan ceritanya, Tuhan tetap memiliki kuasa untuk menyatukan hati yang dikehendaki-Nya.