Containerization dalam Cloud: Definisi, Manfaat, dan Cara Kerjanya

containerization dalam cloud

Ketika sebuah perusahaan bermigrasi aplikasinya ke layanan cloud, biasanya opsi yang dipilih adalah dengan menggunakan platform yang mendukung proses pemindahan data secara virtual. Dengan menggunakan VPS murah misalnya, pengelola sistem dapat dengan mudah mengalihkan infrastrukturnya dari data center on-premise ke cloud melalui model IaaS (Infrastructure as a Service).

Namun, ada alternatif lain yang mulai mendapatkan popularitas, yaitu containerization, yang dianggap sebagai tren terkini dalam cloud computing. Containerization telah diantisipasi menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan terkemuka di seluruh dunia. Menurut survei yang dilakukan oleh Market Cube pada tahun 2019, 87% responden telah mengadopsi teknologi ini.

Menurut prediksi dari Gartner, pada tahun 2023, sekitar 75% perusahaan global akan menjalankan lebih dari dua aplikasi menggunakan teknologi. Ini merupakan peningkatan yang tergolong signifikan dari data pada tahun 2020, di mana hanya ada 30% perusahaan global yang menggunakannya pada saat itu.

Lalu, bagaimana cara kerja containerization? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, mari kenali terlebih dulu apa itu containerization dan manfaat-manfaatnya.

Mengenal Apa Itu Containerization?

Containerization, secara sederhana, merupakan metode deployment aplikasi yang mengemas aplikasi dengan perangkat lunak yang diperlukan, tanpa perlu menyertakan perangkat virtual dengan sistem operasinya. Istilah ini mengadopsi cara kerja kontainer di pelabuhan, di mana setiap “kontainer” memiliki tujuan tersendiri untuk menjalankan aplikasi di dalamnya.

Proses containerization memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi dan layanan dengan cara yang lebih terkendali dan efisien. Cara ini juga mempermudah pengelolaan dan migrasi aplikasi atau layanan dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya.

Manfaat dari Containerization

Secara fungsi, containerization dalam cloud memiliki beberapa manfaat berupa:

Portabilitas

Fungsinya memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk mengimplementasikan aplikasi di berbagai lingkungan tanpa perlu menulis ulang kode. Dengan menggunakan kontainer, aplikasi dapat dijalankan di sistem operasi yang berbeda seperti Linux dan Windows tanpa kesulitan. Ini memudahkan pembaruan dari versi lawas ke versi modern.

Skalabilitas

Berupa komponen perangkat lunak yang ringan dan efisien. Mereka dapat di-launch lebih cepat daripada mesin virtual karena tidak memerlukan booting pada sistem operasinya. Pengembang dapat menambahkan atau mengurangi kontainer dengan mudah pada satu mesin, memanfaatkan sumber daya sistem operasi yang sama tanpa mengganggu kontainer lain.

Toleransi

Ketika terjadi kemungkinan error tetap bisa menjalankan layanan mikro dalam beberapa kontainer di cloud, pengembang dapat memastikan bahwa kerusakan pada satu kontainer tidak memengaruhi yang lain. Ini meningkatkan keandalan sistem dan mengurangi risiko kegagalan.

Ketangkasan

Pengoperasian dalam lingkungan komputasi yang terisolasi, maka memungkinkan pengembang untuk membuat perubahan pada kode aplikasi tanpa memengaruhi sistem operasi, perangkat keras, atau layanan aplikasi lainnya. Hal ini mempercepat siklus rilis perangkat lunak dan memungkinkan iterasi dan pembaruan yang cepat.

Cara Kerja Containerization

Containerization menggunakan infrastruktur hardware, sistem operasi host, mesin kontainer, dan aplikasi dalam kontainer untuk menciptakan lingkungan runtime yang terisolasi dan portabel bagi suatu aplikasi. Proses ini bergantung pada sumber daya komputasi fisik, seperti komputer pengguna atau perangkat keras yang didistribusikan ke beberapa pusat data cloud.

Dalam proses containerization terdapat sistem operasi host seperti Windows yang berjalan di komputer pengguna atau di layanan cloud. Sistem operasi host mengelola hardware yang mendasarinya dan menyediakan layanan serta fungsi penting untuk mendukung eksekusi kontainer.

Aplikasi yang ter-kontainerisasi mengemas seluruh library, konfigurasi, dan elemen lain yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi. Aplikasi ini dijalankan sebagai proses terisolasi di “ruang pengguna” di luar kernel sistem operasi. Setiap ruang “kontainer” beroperasi secara independen dan terisolasi dari “kontainer” lainnya, sehingga tidak saling mengganggu satu sama lain apabila terjadi kendala.

Kesimpulan

Containerization menjadi tren utama dalam cloud computing dan mulai banyak perusahaan yang memanfaatkan prosesnya. Dengan berbagai manfaat dan fungsinya, containerization menjadi solusi yang dapat meningkatkan efisiensi, keandalan, dan fleksibilitas dalam pengelolaan aplikasi di lingkungan cloud. Maka dari itu, manfaatkan penggunaan containerization dan platform cloud terpercaya seperti VPS murah dari DomaiNesia. Dengan begitu, Anda bisa mengelola bisnis dengan lancar dan lebih efisien.

Facebook
Twitter

Related Posts

33 Responses

  1. Perkembangan teknologi amat sangat pesat yang jika bijak digunakan dapat bermanfaat sebagai langkah percepatan, ya, Mak. Contohnya ya kehadiran Containerization ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *