Cara Memilih Sekolah SMA yang Tepat untuk Anak – Tidak bisa dipungkiri bahwa sekolah menjadi sarana penting untuk anak dalam mengenyam pendidikan. Orang tua harus memahami pentingnya sekolah terbaik untuk anak karena setiap hari anak akan berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekolah tersebut sehingga harus betul memahami dan bukan sekadar mencukupi kebutuhan.
Namun, memilih sekolah memang bukan perkara mudah. Apalagi jika jenjang sudah SMA. Mau tidak mau, harus selalu diskusi dengan anak yang akan menjalani kehidupan di sekolah selama kurang lebih 8 jam.
Tips Memilih SMA yang Tepat
Jika ada yang menganggap memilih SMA itu pekerjaan yang mudah, pastinya bagi sebagian orang tua tidak demikian. Hal ini disebabkan masa depan anak juga bergantung sejauh mana fasilitas pendidikan mendukungnya untuk sukses. Berikut beberapa tips memilih SMA yang bisa diikuti:
Kurikulum Pembelajaran
Sekarang ada yang namanya sekolah dengan blended learning. Artinya, tidak hanya terpaku pada metode mengajar satu arah apalagi menghalangi peserta didik untuk menyampaikan apa yang dirasakan, dipikirkan atau dikhawatirkan. Gen-Z tidak akan mau diminta duduk diam di bangku kelas seperti halnya apa yang sudah dialami generasi sebelumnya.
Gen-Z membutuhkan keseimbangan antara metode belajar offline dan online agar sama-sama melek teknologi plus metode pengajaran yang tidak sekadar menghafal teori atau yang tertulis di buku pelajaran. Jangkauan pikiran mereka jauh lebih kompleks sesuai dengan zaman teknologi saat ini.
Diskusi Orang Tua dan Anak
Orang tua harus menekan sejumlah binatang yang ada dalam dirinya, begitupun dengan anak. Ya, setiap manusia memiliki naluri seperti itu. Dan yang membuat derajat manusia lebih di atas yaitu karena diberikan akal pikiran agar mampu mengendalikan hawa nafsu binatang tersebut.
Mengenai “binatang dalam diri” ini saya peroleh dari Webinar bersama SMA Pintar Lazuardi yang menghadirkan Irfan Amalee. Beliau yang mengenalkan saya tentang 5 binatang dalam diri yaitu:
- Singa (melambangkan tubuh kita)
- Rajawali (melambangkan pikiran)
- Bunglon (melambangkan emosi)
- Sapi (melambangkan aset)
- Ayam jago (melambangkan waktu)
Penguasaan akan binatang ini menjadi faktor penting dalam menumbuhkan disiplin positif dalam diri anak. Dan tentunya tidak berlaku secara instan. Butuh proses yang setiap anak akan memberikan waktu berbeda-beda. Semuanya tergantung sejauh mana komitmen yang terus dijalankan.
Begitu juga dalam pemilihan sekolah, khususnya SMA yang mana peserta didiknya berada di usia remaja, orang tua tidak boleh langsung mematok harus sekolah di A atau B tanpa pertimbangan matang juga dari si anak. Ingat ya, anak kita yang akan belajar di sekolah tersebut, maka perlu pandangannya dalam memilih sekolah.
Jangan mematahkan argumen anak tetapi berikan pertanyaan yang menggali pengetahuan dan cara berpikirnya sehingga pilihannya jatuh pada sekolah tertentu. Jika kemudian tidak sama dengan pilihan kita sebagai orang tua, harus menerima dan menegaskan ke anak bahwa setiap pilihan konsekuensi dan harus komitmen dengan apa yang sudah diputuskan.
Sesuaikan Bujet
Ini juga penting agar anak tidak merasakan kesulitan di tengah perjalanan mengenyam pendidikan. Intinya ada pada komunikasi antara orang tua, anak dan juga pihak sekolah. Anak tidak bisa juga memaksakan orang tua untuk mengikuti keinginan bersekolah di A. Untuk itu penting yang namanya diskusi untuk mencari solusi dan titik temu agar semua nyaman.
Pihak Sekolah yang Komunikatif
Bisa dibayangkan kalau ada sekolah yang tenaga pengajar atau pihak sekolah tidak menjaga komunikasi antara orang tua dan guru. Apalagi komunikasi antara anak dan guru misalnya sangat sulit. Tentu akan sangat mempengaruhi kenyamanan dalam mengikuti pelajaran. Pun orang tua tidak bisa mengetahui sejauh mana guru memberikan perhatian dan pendidikan ke anak.
Launching SOBAT-21
Menyinggung soal memilih sekolah yang tepat, baru-baru ini SMA Pintar Lazuardi launching SOBAT-21 sebagai salah satu upaya mengedukasi orang tua agar tidak keliru memilih sekolah untuk anak. Dengan SOBAT-21, orang tua akan mendapatkan berbagai materi pola pengasuhan anak remaja dari berbagai narasumber yang mumpuni.
Hm, sayang banget kalau kemudian melewatkan kesempatan ini dengan baik.
***
Well, cara memilih sekolah SMA di atas mungkin masih ada yang kurang untuk dituliskan. Jika kalian wahai orang tua membaca tulisan ini, bisa sekalian menambahkan di kolom komentar poin penting lainnya dalam memilih sekolah, khususnya tingkat sekolah menengah atas.
