7 Kesalahan dalam Bisnis Online yang Harus Dihindari

kesalahan dalam bisnis online yang harus dihindari pelaku bisnis

Bisnis Online memang memberikan peluang bagi siapa saja yang memilih untuk bekerja dengan fleksibel, dimanapun berada. Hadirnya berbagai kecanggihan teknologi membuat aktivitas berjualan menjadi sesuatu yang semakin banyak diikuti karena tidak membutuhkan modal besar untuk memulainya.

Namun, tidak semua pelaku bisnis yang dilakukan tanpa tatap muka ini dijalankan dengan baik sehingga omset tidak bertambah bahkan berhenti di tengah jalan. Padahal untuk membangun bisnis online ini juga membutuhkan strategi sejak awal sehingga ada transaksi yang menjadi nyawa dari sebuah aktivitas jualan.

Kesalahan dalam Bisnis Online

Tidak sedikit yang bingung menentukan arah bisnisnya akan seperti apa. Tidak sedikit juga yang kemudian menumpuk utang karena salah mengelola keuangan dengan sebaik-baiknya. Berikut adalah beberapa kesalahan dalam menjalankan bisnis online yang perlu diperhatikan agar bisa dihindari:

kesalahan dalam bisnis online yang harus dihindari pelaku bisnis

1. Konsistensi Tidak Terjaga

Sebenarnya untuk konsistensi ini tidak harus ketika kita sedang menjalankan bisnis. Apapun yang kita lakukan dan baik, selama tidak konsisten tentu akan mengalami penghambatan tersendiri. Nah, konsisten yang penting untuk pelaku bisnis yang bermodalkan internet dan perangkat seperti ponsel atau laptop ini, salah satunya adalah menjalankan prosedur terkait penerimaan order barang misalnya.

Terkadang karena dianggap sudah memberikan income, pelaku bisnis seenaknya mengulur waktu untuk melakukan proses packing atau sekadar membalas chat dari calon customer.

Jika sekali dua kali mungkin tidak mengapa, tapi kebiasaan seperti ini bisa berlanjut terus-menerus dan pastinya akan berdampak pada kelangsungan bisnis. Apalagi dilakukan secara online dimana orang meninggalkan kita tanpa perlu merasa tidak enak karena tidak adanya interaksi tatap muka.

2. Pengelolaan Media Sosial yang Kurang Optimal

Namanya bisnis online pasti ada kaitannya dengan memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk menyebarkan informasi seputar produk yang ditawarkan. Masyarakat di luar sana kini sudah menjadikan media sosial sebagai tempat untuk mendapatkan informasi produk yang ingin dimiliki.

Mereka percaya bahwa apa yang dituliskan atau disampaikan oleh orang-orang dengan testimoni pemakaian produk adalah suatu kebenaran. Bahkan tidak jarang mereka membeli produk secara online hanya karena melihat figur A memakainya dengan testimoni jujur. Belum lagi jika ditampilkan dengan rangkaian foto atau video menarik, mau tidak mau akan menekan tombol shopping alert sehingga melakukan pembelian.

Sayangnya, tidak semua pelaku bisnis memanfaatkan media sosial untuk mendulang customer karena hanya mengandalkan website atau situs jualan yang sudah ada. Padahal, tidak semua orang mencari produk dengan mengandalkan mesin pencari (dalam hal ini Google). Hal ini disebabkan karena media sosial juga punya kolom search dimana calon pelanggan bisa mencari produk yang dibutuhkannya di situ.

3. Mudah Putus Asa

Saya memahami bahwa di masa pandemi seperti ini, tidak semua bisnis online mengalami peningkatan penjualan. Hanya produk-produk tertentu saja yang kemudian menjadi jaya dalam kondisi pandemi. Bahkan saya sendiri mengalaminya ketika bisnis online untuk produk undangan pernikahan harus benar-benar off karena tidak ada satu pun yang melangsungkan pernikahan di awal-awal pandemi.

Namun, kami tidak putus asa. Perjuangan untuk tetap mengoptimasi situs jualan undangan tersebut kami lakukan sesuai dengan waktu yang selama ini dilakukan. Selain itu, kami juga menawarkan paket undangan virtual dalam bentu foto atau video sehingga pihak yang akan melangsungkan pernikahan bisa menggunakannya. Hasilnya lumayan baik meskipun pendapatan usaha tidak sebesar saat mengerjakan undangan pernikahan dalam bentuk fisik.

Putus asa harus kami hilangkan dan pasti selalu ada jalan untuk terus menjalankan bisnis online satu ini.

4. Tidak Punya Strategi Pemasaran

Mendulang atau menarik minat calon pelanggan memang beragam tekniknya. Namun, tidak selamanya satu teknik pemasaran berhasil untuk menambah jumlah pendapatan. Seringnya, saya melihat pelaku bisnis terlalu cepat memberikan promo terhadap produk yang dijual padahal arus kas atau cash flow masih sangat rentan untuk mengatasi strategi pemasaran satu ini.

Sebenarnya tidak salah jika menarik minat dengan “promo buy 1 get 2”. Sama sekali tidak masalah. Namun, coba dilihat lagi apakah bisnis kita sudah mampu melakukannya atau belum. Jika memang belum, maka ditahan dulu. Buat strategi pemasaran yang lain.

Masalahnya di sini adalah tidak semua memiliki strategi pemasaran yang sesuai. Modal ikut-ikutan dengan bisnis orang lain dengan harapan juga mendapatkan hasil yang sama.

 5. Tidak Memperhatikan Kemasan Produk

Maksudnya di sini adalah tidak membuat daya tarik dalam hal packaging produk sebelum mengirimkan kepada pembeli. Kemasan produk yang menarik juga termasuk salah satu strategi pemasaran sebagaimana yang sudah dijelaskan sebagian pada poin 3. Hasilnya, pembeli sekadar mendapatkan produk tanpa terkesan ketika menerimanya dari ekspedisi atau kurir.

Padahal pembeli bisa jatuh cinta dan melakukan repeat order hanya karena hal yang mungkin kita anggap sepele ini. Kemasan di sini bisa dalam bentuk wadah untuk menyimpan produknya ditambah dengan label yang berisikan nama pembeli yang di dalamnya juga mencantumkan logo bisnis online kita sendiri.

6. Tidak Punya Solusi Menghadapi Masalah

Jangan dikira masalah datang dan solusinya adalah berhenti melanjutkan bisnis online. Tidak seperti itu. Solusinya pun jika harus memulai bisnis baru, tidak masalah. Maka dari itu sebelum memulai sebaiknya sudah ada perencanaan yang matang jika terjadi kondisi terburuk. Seperti pandemi ini, maka otomatis harus ada cadangan bisnis lainnya jika sudah tidak mampu untu maintenance. 

7. Tidak Punya Katalog Fisik 

Meskipun menjalankan bisnis tanpa tatap muka, para calon pembeli yang berada di satu wilayah dengan kita biasanya meminta ijin untuk bertemu langsung. Hal ini untuk meyakinkan diri si pembeli sebelum melakukan transaksi dengan kita. Saya seringkali mendapatkan permintaan tersebut padahal sudah saya sampaikan bahwa kami fokus ke online dan tidak COD.

Nah, keberadaan printer yang bisa mencetak katalog dengan hasil gambar kualitas bagus itu penting. Salah satu rekomendasi printer yang bisa digunakan adalah HP DeskJet Ink Advantage 2337 All-in-One Printer (7WQ07B). 

Printer ini harganya terjangkau dengan hasil print out yang memuaskan. Bahkan untuk biasanya jika calon pembeli meminta katalognya di-copy, kita bisa langsung mengandalkan printer ini untuk mencetak ulang dengan cepat.

Untuk lebih jelasnya, bisa lihat spesifikasi lengkapnya di bawah ini:

printer bisnis online dari hp

***

Well, jangan pernah patah semangat dalam menjalankan bisnis online. Hindari kesalahan di atas dan mulai untuk menetapkan strategi agar sukses bisa diraih.

Facebook
Twitter

Related Posts

4 Responses

  1. Fungsi media sosial bagi bisnis online sebetulnya menciptakan hubungan kedekatan dengan bisnis tersebut. Kedekatan akan membuat calon konsumen lebih related dengan bisnis tersebut.
    Sifat related memungkinkan terjadi sales.

    Tetapi, fungsi pencarian bisnis memang lebih sering dikerjakan oleh mesin pencari daripada media sosial. Karena memang lebih efektif mencari melalui mesin pencari daripada melalui media sosial. 😀

  2. saya belum punya bisnis online sendiri, tertarik sih untuk memulai kayak orang lain.. apa ini karena saya termasuk orang yang mudah putus asa ya ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *