5 Alasan Ingin Mencicipi Lunpia Delight Semarang

5 Alasan Mengapa Saya Ingin Mencicipi Lunpia Delight Semarang – Mendengar kata “Lunpia” tentu pikiran akan tertuju pada sebuah jajanan gurih dan tentunya menggoyang lidah. Apalagi saat ini sedang booming jajanan khas Indonesia yang dimodifikasi sedemikian rupa, agar bisa bersaing dengan jajanan khas Indonesia lainnya.

Lunpia Delight menjawab tantangan persaingan tersebut dengan terus melakukan banyak inovasi. Saya memang sangat suka dengan lunpia, tetapi belum pernah mencicipi racikan lunpia khas Dinasti Keluarga Tjoa Thay Joe. Lunpia Delight yang ada di kota Semarang ini ramai dibicarakan. Apalagi salah satu teman blogger saya yang berasal dari Semarang mengirimkan foto-foto Lunpia Delight. So, ngiler to the max!

Berikut 5 alasan mengapa saya ingin mencicipi Lunpia Delight adalah sebagai berikut:

Jajanan Favorit

Waktu kecil, lunpia itu merupakan jajanan yang paling istimewa di keluarga saya. Saking istimewanya, saya selalu mengharapkan oleh-oleh lunpia ketika mama ke kota. Di era modern sekarang ini, sudah bermunculan banyak lunpia, salah satunya Lunpia Delight.

Bahkan saya memberanikan minta tolong teman blogger yang kebetulan akan bertandang ke Semarang, tetapi belum terwujud juga dibawakan Lunpia Delight.

Halal

Lunpia Delight Semarang memang diasuh oleh keluarga dengan keturunan Tionghoa, tetapi Sertifikasi Halal dari MUI sudah dikantongi lho. Sehingga saya tidak perlu was-was. Jangankan makanan halal, musholla saja disediakan juga rupanya. Makin penasaran deh…!

Heritage Story

Sejak dulu, kisah perjuangan akan berdirinya sebuah usaha, lokasi atau apapun itu, selalu menarik perhatian saya untuk kenal lebih dekat. Seperti Lunpia Delight ini. Silsilah keluarga Cik Meme dan perjuangannya mempertahankan lunpia dengan bahan baku rebung bambu pilihan ini menjadi daya tarik sendiri untuk saya kulik lebih dalam nantinya. Berharap jika suatu saat berkunjung ke gerai Lunpia Delight Semarang ini, Cik Meme bersedia menemani saya makan lunpia sambil bercerita lebih banyak. Khususnya, suka duka dalam mempertahankan bisnis keluarga yang kini sudah menggema di seluruh penjuru tanah air.

Cik Meme, sapaan akrab dari Meliani Sugiarto, sendiri sampai saat ini tidak pernah berhenti berinovasi. Ragam award, salah satunya Kartini Award 2015, yang diterima untuk mempertahankan bisnis keluarganya, pantas sekali jika saat ini Cik Meme menjadi ikon generasi penerus Lunpia Semarang. Jika orang menyebut kota Semarang, maka tentu bayangan Cik Meme dan Lunpia Delight yang pertama kali akan muncul. Bahkan saat ini, Cik Meme sedang berjuang menjadikan Lunpia Semarang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO.

That’s great, Cik Meme! Semoga berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di bidang kuliner. Kita doakan sama-sama, yuk!

Harga Terjangkau

Nah, sebagai emak-emak yang senang makan, harga Lunpia Delight terjangkau menambah rasa ingin mencicipinya sangat besar. Harga dimulai dari Rp. 8.000,- untuk tiap lunpia (tergantung isi).

Apakah hanya ada lunpia saja? Tenang. Based on my friend information, gerai Lunpia Delight juga menyajika minuman kok. Selain itu, dijajakan pula aneka oleh-oleh khas Semarang lainnya.

Varian Isi

Setelah mengecek ke-halal-an dan harga yang ramah di dompet, varian isi Lunpia Delight sebagai kuliner khas tentu menjadi hal yang ingin saya rasakan. Just for your information guys, rebung itu salah satu sayuran yang sering diolah di tanah kelahiran saya. Nah, ketika rebung ini dijadikan bahan baku isi lunpia, tentu saya tidak boleh dihalangi untuk mencobanya. Duh, makin ngiler!

Nah, itulah 5 alasan mengapa saya ingin mencicipi Lunpia Delight Semarang. Entah kapan bisa terwujud. Kalau mengikuti kata hati sih, inginnya besok saja saya ke Semarang. Tetapi, tidak semua kehendak harus tiba-tiba diwujudkan. Semua butuh perencanaan yang matang agar ketika berada di gerai Lunpia Delight Semarang, tak hanya kenyang dan puas yang diperoleh. Hal terpenting adalah momen yang tak terlupakan bisa berkunjung ke Lunpia Delight sebagai Pintu Gerbang Kuliner Kota Semarang.

“Tulisan ini diikutsertakan pada Lunpia Delight Blogging Competition yang diselenggarakan oleh Lunpia Delight“