Hueeek…! Itulah mungkin ekspresi setiap kali saya disuguhi sayur oleh Mama ketika masih kecil. Ya, saya masih ingat sekali betapa anti saya dengan bahan makanan bernama โ€œsayurโ€. Eits, tetapi itu dulu. Sekarang sudah enggak kok ๐Ÿ˜€ *ciyusss

Memang saat masih kecil, Mama tidak begitu keras mendidik saya untuk bahan makanan satu ini. Begitupun dengan almarhum Papa. Yang penting kebutuhan akan nutrisi yang lain terpenuhi. Namun, sebenarnya tidak semua sayuran sih… Hmmm, seperti tumis kangkung, bayam dan kacang panjang itu masih bisa ditoleransi oleh lidah mungilku. Hanya saja porsi yang tidak begitu sering.

Tak Lagi Fobia akan Sayur dan Buah

Sumber gambar: 108csr.com

Berbeda dengan buah. Bahan makanan satu ini adalah surga tersendiri bagi lidah dan perutku. Apalagi jika sudah bertemu dengan semangka atau melon, yang lain pasti sudah tidak mendapatkan bagian. Saking senangnya… (bukan rakus lho yah, hehehe…)

Seiring dengan berjalannya waktu, saya pun semakin menyadari arti penting sayur untuk tubuh. Kandungan yang ada di dalam sayur sedikit banyaknya dibutuhkan oleh tubuh, baik untuk pertumbuhan ataupun kesehatan. Bahkan sempat terbesit di pikran, apakah mungkin tubuh saya yang jauh dari tinggi badan ideal karena kurang mengkonsumsi sayur?! Ada benarnya…

Ditambah lagi karena saya mengenyam pendidikan dengan bidang studi kimia, secara otomatis mempelajari tentang Kimia Pangan. Di dalamnya menjelaskan kompleksitas senyawa-senyawa dalam tubuh yang bersumber dari sayur dan buah. Jika senyawa-senyawa tersebut tidak terpenuhi, secara otomatis metabolisme tubuh pun terganggu. Sejak saat itu sayur dan buah wajib masuk ke dalam tubuh saya setiap hari.

Sayur dan Buah Penting pada Masa Kehamilan

Memasuki dunia pernikahan kemudian dunia ibu, saya semakin sadar bahwa mengkonsumsi sayur dan buah sangatlah penting. Pada kondisi hamil dulu (November-Juli 2014), sayur dan buah menjadi menu terpenting demi sang buah hati yang ada di dalam kandungan. Jika sayuran yang dulunya saya tidak sukai, harus sekuat tenaga agar menyukainya bahkan mencintainya. Sebagaimana besarnya rasa cinta pada makhluk mungil yang akan lahir ke dunia, maka mengkonsumsi sayuran menjadi bukti cintaku padanya selain menjaga diri.

Saat hamil, asupan asam folat harus senantiasa terpenuhi. Meskipun sebenarnya sebelum hamil pun asam folat sangat penting untuk diperhatikan keberadaannya. Asam folat juga dikenal dengan vitamin B9. Fungsi asam folat sendiri adalah mencegah cacat pada janin, keguguran, lahir prematur dan masih banyak lagi. Intinya, asam folat bisa diperoleh dari mengkonsumsi sayur dan buah yang cukup. Adapun sayur yang banyak mengandung asam folat antara lain bayam, terong, brokoli, kangkung, kacang hitam, kacang merah, buncis, asparagus sementara untuk buah yang mengandung asam folat yang banyak antara lain alpukat, sirsak, kiwi, pisang dan jeruk.

Tentu saja mengkonsumsi asam folat langsung dari bahan alami, yang semuanya diciptakan Tuhan ini, lebih baik dibandingkan mengkonsumsi obat-obatan atau suplemen untuk menunjang asupan asam folat dalam tubuh. Dan saya bersyukur bisa melahirkan anak dengan keseluruhan akan kesehatannya normal dan baik-baik saja.

Setelah melahirkan bukan berarti sayur dan buah menjadi absen sebagai bahan makanan setiap hari. Justru akan semakin dibutuhkan demi lancarnya produksi ASI. Banyak makan buah dan sayur memancing ASI untuk terus terproduksi sebagai bahan makanan utama bayi hingga usia 6 bulan. Usia di atas 6 bulan ASI sudah memiliki partner yang sering disebut MP-ASI (Makanan Pendamping โ€“ ASI). Namun bukan berarti bahwa sama sekali ASI tak lagi diberikan.

Dengan adanya sang buah hati, saya pun tak ingin menunjukkan kebiasaan buruk saya ketika kecil (tidak suka sayur). Saya harus berusaha sekuat tenaga mengajarkan sejak dini bahwa buah dan sayur sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Dan ini tantangan saya untuk memodifikasi sedemikian rupa agar sang buah hati menikmati sayur dan buah setiap hari. Tak malas ataupun phobia khususnya terhadap sayur.

Bagaimana dengan Anda ? Apa jenis sayur dan buah yang sering Anda konsumsi? *yuk share

#10HariNonstopNgeblogGizi

Facebook
Twitter

Related Posts

2 Responses

  1. saya mau nikah nih bun.. tp dr kecil ud phobia buah.sampek skarang pun saya eneg bgt liat atau cium bau buah bhkan klo trpaksa megang pasti buru2 cuci tangan pke sabun.. gmna ya bun susah bgt ngilangin rasa phobianya. .bingung jg gmna ntar klo hamil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *