“Al, tunggu aku!”
“Sudahlah. Tak usah peduli denganku. Kamu memang tidak pernah bisa mencintaiku.”
“Tunggu, Al. Kita bisa selesaikan ini baik-baik.”
“Nggak usah, Do. Urusi saja perempuan itu. Aku benciii… aku benciii…!” Al terus berjalan menjauh dan semakin menjauh dari Aldo. Gerakan kakinya terus dipacu agar semakin cepat.
“Al, ini sudah malam. Apa kamu nggak takut di depan itu lampu jalan semua mati?” Teriak Aldo yang berada jauh di belakang Alika.
“Biar saja. Kalau aku diculik dan dibunuh orang, toh kamu juga nggak akan peduli. Sudah ada dia yang mampu memenuhi kebutuhanmu yang aneh itu.” Gumam Alika dalam hati. Alika terus berjalan. Aldo tidak bisa mengejarnya karena Darna menahan tubuhnya dengan pelukan.
Memang perih mencintai Aldo. Alika selama ini merasa tertipu. Aldo selalu bilang Darna hanya seorang teman lama. Tetapi ternyata lebih dari sekedar teman. Sementara Alika juga berada di posisi yang tak biasa di hati Aldo.
***
“Al, kenapa kamu jalan sendirian? Dari mana kamu malam-malam begini?” Dion pun muncul seperti bintang jatuh, tiba-tiba saja.
“Aaaku… “ Alika terjatuh pingsan di trotoar. Ada darah yang keluar mengucur di kakinya.
2 Responses
Jadi Dion ini siapa? Pacarnya Alika?
kelanjutannya gimana nih?penasaran