Saya masih ingat betul bagaimana kondisi saat mengandung anak pertama. Sejak awal semua harapan saya dan pasangan serta keluarga bahwasanya bisa dterjadi dengan normal. Namun, Tuhan berkehendak lain. Kami diuji kesabaran karena kondisi janin yang tidak berada pada posisi jalan lahir.
Bidan yang menjadi partner saya sejak usia kehamilan 5 bulan akhirnya menyerah dan merujuk untuk dilakukan persalinan secara SC di sebuah klinik yang jaraknya lumayan jauh dari rumah mertua, tempat dimana saya menghabiskan waktu sampai persalinan.
Saya hanya bisa menangis dan mau tidak mau pasrah. Di dalam pikiran saya waktu itu adalah ketakutan berada di ruang operasi, memikirkan kondisi janin dan pastinya budget yang tersedia. Jujur saja itu sempat membuat saya stress seharian. Saya menangis dan memeluk suami karena bingung sekaligus meminta maaf karena tidak bisa berusaha dengan baik sehingga bisa melahirkan normal. Sejak saat itu saya terpikir dan menyesal mengapa tidak memiliki asuransi kesehatan sejak dini.
Bersyukur sekali karena saya kembali sehat dan janin pun juga tidak ada masalah apa-apa saat itu. Hingga kemudian ujian keluarga kami pun datang kembali. Ada masalah dengan salah satu bagian tubuh anak yang mengalami pembengkakan. Dan setelah memeriksakan ke beberapa dokter, jawaban mereka Cuma satu, anak didiagnosa mengalami Hemangioma kavernosum.
Ya, itu adalah sebuah tumor yang hanya baru bisa dioperasi ketika usia anak sudah di atas 5 tahun. Bisa dibayangkan bagaimana galaunya saya ketika tahu dan mengingat usia anak masih belum ada 1 tahun. Harus menunggu 4 tahun lamanya dan membiarkan anak menderita pembengkakan itu sungguh sangat mengganggu pikiran dan hati saya.
Bukan hanya membayangkan cibiran orang dan keluarga saja, biaya operasi pun sudah menghantui dengan nominal yang pastinya besar. Lagi-lagi saya pun kemudian menyesalkan karena tidak punya asuransu kesehatan. Dan sejak saat itu, saya meminta suami segera mendaftarkan keluarga kami untuk BPJS Kesehatan. Pentingnya punya asuransi kesehatan bagi anggota keluarga memang sudah bukan sesuatu yang harus ditunda karena:
#1. Sakit dan Penyakit adalah Sesuatu yang Bisa Terjadi Sewaktu-waktu
Tidak ada yang bisa menghindar ketika sakit itu datang. Namun bukan berarti kita berharap agar itu terjadi, bukan? Apalagi jika kemudian penyakit tersebut sedikit berat, maka asuransi kesehatan sangat diperlukan.
#2. Meringankan Beban Pikiran Saat Hamil
Apalagi kondisi saya saat ini diberikan kepercayaan lagi untuk hamil. Maka keberadaan asuransi kesehatan untuk saya gunakan dalam proses pemeriksaan kehamilan, penyediaan obat dan pastinya untuk persiapan persalinan berupa operasi lagi, bisa meringankan beban pikiran karena ibu hamil tidak boleh stress, bukan?
#3. Biaya Medis yang Semakin Mahal
Tidak bisa dipungkiri semakin berjalannya waktu maka semakin tinggi pula inflasi yang terjadi. Maka semua aspek kehidupan pun mengalami kenaikan biaya. Nah, mengantisipasinya dengan memiliki asuransi kesehatan menjadi jalan terbaik. Bukan berarti bahwa tidak percaya Tuhan karena khawatir tidak punya uang saat butuh, tetapi berjaga-jaga memang perlu.
#4. Keuangan Keluarga Tetap Stabil
Jika sudah punya alokasi dana untuk asuransi, seperti Lifepal, tentunya tidak akan mengganggu kondisi keuangan keluarga. Apalagi jika diatur sebaik mungkin. Maka saat membutuhkan biaya yang sangat besar, tidak lagi perlu melakukan pinjaman atau utang.
#5. Hidup Tenang dan Nyaman
Keluarga yang perekonomiannya stabil karena pola pengaturan keuangan yang baik dan benar, contohnya punya asuransi sebagai jaminan, tentu tidak akan memberikan beban pikiran bagi seluruh anggota keluarga. Kehidupan yang tenang dan nyaman secara otomatis akan tercipta dengan sendirinya.
***
Well… itulah pentingnya punya asuransi kesehatan bagi anggota keluarga karena kondisi kesehatan masing-masing tidak bisa dipastikan selamanya sehat. Namun, harus terus berusaha untuk menjaga pola hidup sehat. Pastinya, semua kita selalu berharap terus sehat selamanya.
One Response
Memiliki asuransi kesehatan bagi anggota keluarga sejak dini memang penting sekali. Lebih baik mencegah daripada mengobati.