Ngomongin menu wajib atau menu yang harus ada ketika Lebaran tiba, saya akan membaginya pada dua bagian. Ya, karena saya sudah menikah, otomatis ada dua menu yang sama-sama harus ada meski di tempat berbeda.
Menu Lebaran di Rumah Mertua
Memang terkesan membedakan tetapi nyatanya demikian. Saya yang masuk ke dalam tradisi keluarga Jawa otomatis harus menerima kondisi apa pun yang ada di keluarga suami.
Tanpa terkecuali soal makanan, tentunya ada beberapa jenis makanan yang akan saya temui di meja makan ketika Lebaran di rumah mertua.
Namun, di antara semua makanan tersebut ada satu yang wajib selalu ada saat hari raya tiba yaitu Nasi Tumpang Pecel Special Racikan Ibu Mertua.
Bagi yang mengenal daerah Kertosono, Nganjuk, nama makanan ini tidak akan asing di telinga, bukan? Kalau saya sih memang bingung awalnya dengan kata “tumpang” tetapi lama-lama memahami perbedaannya dengan Nasi Pecel biasa.
Sayangnya, sampai saat ini saya belum menjadikannya sebagai makanan favorit saat hari raya tiba. Masih prefer makan Nasi Pecel saja dengan lauk rempeyek atau sate ayam yang dibuat khusus atau biasanya pesan jika ibu mertua sedang tidak bisa membuatnya sendiri.
Ya, ibu mertua saya sudah sepuh tetapi untuk racikan makanan, beliau masih hafal dengan resep bahkan sudah menurunkan ilmu masak itu ke anak-anak perempuannya (baca: kakak dan adik ipar saya).
Ada yang bertanya pada saya saat awal-awal menjadi menantu di keluarga suami tentang alasan tidak suka dengan makanan hits dan paling diminati kalau orang berkunjung ke Kertosono.
Jawaban saya saat itu sederhana yaitu proses pembuatannya menggunakan tempe bosok sehingga di dalam pikiran saya terganggu ketika melihat wujud kuah tumpang yang disiram di atas nasi dan sayur kulupan.
Saya masih berusaha meski belum sepenuhnya berhasil mencintai makanan khas tersebut. Ya, lidah memang harus dilatih, bukan? Waktu 10 tahun (usia pernikahan saya) ternyata belum mampu membuat saya menggilai makanan tersebut.
Lalu, di hari raya saya makan apa jika tak senang dengan makanan satu ini? Jawabannya, ibu mertua membuatkan saya Gado-Gado dan Nasi Pecel dengan bumbu yang sukses membuat lidah saya betah mengunyah. Jadi, lebaran tahun ini sepertinya bakalan lebih seru karena sudah lama tidak mudik. Entah kejutan makanan apa yang akan disiapkan ibu mertua untuk menyambut menantu Sulawesi-nya yang punya selera berbeda.
Menu Lebaran di Rumah Mama
Kalau ditanya menu khusus saat Lebaran tiba di rumah mama, sudah tentu ada makanan seperti:
- Opor Ayam
- Coto Makassar
- Ketupat
- Burasa’
Keempat menu ini sudah sangat spesial untuk kami nantikan di hari Lebaran. Pasalnya, tidak ada menu ikan karena ikan adalah menu keseharian yang sudah pasti ada. Sementara untuk ayam dan lainnya yang saya sebutkan di atas akan muncul lebih banyak dan spesial ketika hari raya tiba.
Bahkan untuk menu ayam seringkali tergeser dengan hadirnya masakan berbahan daging sapi seperti Semur Daging. Hanya saja semua kembali pada selera dan sejauh mana memperhatikan kondisi kesehatan juga.
Lebaran di rumah mama pastinya kesan masa kecil yang akan terus melekat. Sampai sekarang menu sejak kecil seperti yang saya sebutkan di atas wajib ada di hari raya.
***
Well, menu atau hidangan lebaran yang wajib ada sejatinya tergantung sejauh mana sebuah keluarga mampu mempersiapkannya. Jika tidak punya dana berlebih, maka menikmati menu makanan seperti hari biasa pun tak mengapa.
Nah, kalau kalian bagaimana? Menu hidangan yang wajib ada, enggak boleh enggak ada, biasanya berbeda meski berasal dari satu kampung yang sama lho.
7 Responses
Kalau di rumah ibu saya menu lebarannya biasanya lontong atau nasi kuning, mbak. Kalau di rumah mertua jujur nih saya nggak tahu karena belum pernah lebaran di rumah mertua. Heu
Berasa itu hampir mirip lontong gitu nggak sih, Kak. Tapi ada saus kacangnya gitu. Tapi lontong nya nggak yang anyep gitu. Ada gurih-gurihnya gitu. Kayaknya pas kerja di Kalimantan tu aku punya teman orang Sulawesi yang sering kasih aku makanan yang kuinget namanya buras gitu. Bener nggak Kak?
Namanya menu wajib, memang harus diusahakan banget buat ada ya mbak.
Kayaknya saya bakal bisa menghabiskan dua mangkuk Coto Makassarnya. Plus, yang ekstra pedas pastinya ^^
Beda daerah beda budaya ya mbak
Termasuk saat menyajikan menu lebaran
Aku suka banget lho sama pecel tumpang
Penasaran banget sama burasa
Kalau di rumah mamaku pastinya aneka hidangan khas Timur Tengah, seperti nasi kebuli dan krengsengan daging kambing
Kalau khas mertua ya asem asem daging dan kare ayam, yg pakai ayam kampung bakar
Ibu mertuaku atau Mamak selalu bikin soto dengan kuah ala bikin bakso. Tapi, jadi menu andalan dan dikangeni anak menantunya. Belum lagi ada pecel dan keripik pisang, alhamdulillah seru ya. Kini, kalau mudik kami tinggal menambah bawa rendang dan kue kering lainnya.
Tapi biasanya memang dari keempat makanan wajib yang ada saat lebaran, ada satu makanan baru untuk melengkapi makanan-makanan wajib yang disediakan.
Tapi kalau dari aku sendiri keempat makanan itu dah cukup banget sih, apalagi opor ayamnya hhi ::D
Aku yang orang Jawa, mendengar sajian ala Sulawesi gantian loading, Mbak.. Tapi masalah sajian nasi pecel saat lebaran ini anti mainstream, Mbak. Di saat (maaf) banyak orang kumat kolesterol, asam urat dll, orang Jatim malah sehat-sehat ya karena makan pecel, hehe