Lika-Liku Dokter Menangani Penyakit Kusta Selama Pandemi

Lika-Liku Dokter pada Penanganan Penyakit Kusta Selama Pandemi

Lika-Liku Dokter pada Penanganan Penyakit Kusta Selama Pandemi – Siapa sangka bahwa penyakit kusta ternyata masih ada sampai detik ini. Bahkan menjadi perhatian khusus ketika pandemi. Berbagai macam stigma yang muncul tentunya harus segera diatasi. Jika tidak, maka akan semakin banyak penderita kusta yang kehilangan percaya diri. Padahal kusta, meskipun penyakit menular, bisa sembuh jika segala prosedur menuju kesembuhan ditaati.

Penderita Kusta yang Masih Ada

Ya, penderita kusta ternyata masih ada sampai sekarang. Jumlahnya masih sangat banyak. Ada 21 provinsi yang memiliki kabupaten yang penderita kustanya masih belum eliminasi kusta. Contohnya adalah Papua Barat, Maluku, Sulawesi Utara, prevalensinya masih sangat tinggi. Faktor penyebab terlemininasi kusta terhambat diantaranya disebabkan oleh lingkungan, sanitasi rumah, sosial ekonomi, perilaku hidup bersih dan juga kepadatan penduduk. Jumlah populasi ini rawan menambah populasi kusta karena kusta merupakan penyakit menular.

ruang publik kbr kusta nlr indonesia

Hambatan yang Dialami oleh Dokter

Menurut dr. Ardiansyah Bahar selaku Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bahwa ketersediaan dokter di lapangan sangat tidak sesuai dengan jumlah penduduk yang akan ditangani. Belum lagi saat pandemi ini, banyak kalangan dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang harus gugur karena menjadi korban COVID-19.

Rasio dokter yang ideal seharusnya untuk mengakomodir pasien, sesuai rekomendasi WHO yaitu 1.000 penduduk ditangani 1 dokter. Penduduk Indonesia sekitar 270 juta dan jumlah dokter 150 ribu memang masuk ke dalam kategori jumlah dokter yang kurang. Jumlah dokter yang dibutuhkan kalau sesuai standar adalah 270 ribu tetapi sistem pendidikan dokter yang terbilang lama. Dan proses menjadi dokter ahli pun menghadapi lika-liku karena meskipun sudah menjadi lulusan dokter, tetap harus menjalani rangkaian pendidikan lanjutan dan mengakibatkan setiap lulusan selesai tidak bersamaan dengan waktu yang telah ditentukan.

Lika-Liku Dokter pada Penanganan Penyakit Kusta Selama Pandemi

Harapan untuk Dokter dan Penderita Kusta

Kita memang memahami bahwa perjalanan seseorang yang belajar di dunia kedokteran itu memerlukan waktu yang cukup panjang. Bahkan selesai dan mendapatkan gelar sarjana kedokteran tidak lantas langsung bisa menangani pasien karena ada tahapan belajar lagi yang harus ditempuh.

Nah, kita semua berharap bahwa setiap dokter terus memiliki semangat untuk bekerja tanpa pandang wilayah apalagi memilih-milih pasien. Apalagi ini terkait pula dengan sumpah sebagai dokter yang harus ditaati.

Sama halnya dengan harapan bahwa dokter mau terjun bekerja dimanapun ditempatkan, penderita kusta pun demikian. Tidak menyembunyikan penyakitnya hanya karena khawatir stigma buruk yang akan menghampiri. Penanganan yang cepat dan baik harus terus dilakukan dan pasien taat untuk menjalani setiap prosedur kesembuhan. Jika tidak, penyakit kusta tidak akan pernah bisa hilang dari muka bumi.

Bahkan dr. Udeng Daman selaku Technical Advisor NLR Indonesia, memberikan saran mengenai lulusan kedokteran untuk menangani pasien kusta yaitu:

  • Memprioritaskan distribusi dokter ke wilayah yang benar-benar membutuhkan, khususnya yang jumlah pasien kusta-nya banyak dan membutuhkan penanganan segera
  • Kurikulum dokter harus ada materi-materi mengenai proses perawatan dan penyembuhan penyakit kusta
  • Dokter yang sudah berpengalaman dengan penyakit kusta harus menurunkan ilmu penanganannya pada dokter-dokter baru agar ilmu penanganan tersebut tidak hilang karena dilakukan terus-menerus
  • Pelatihan atau semisal workshop yang dilakukan secara berkala sehingga lulusan dokter terus mendapatkan bimbingan dalam upaya penanganan penyakit kusta.

***

Well, kini kita semua berharap pandemi segera berakhir agar tidak ada lagi dokter atau tenaga kesehatan lainnya menjadi korban. Begitupun dengan masyarakat lainnya, apalagi yang memiliki penyakit, baik itu kusta atau lainnya. Tanggung jawab dokter pastinya sudah sangat besar. Untuk itu, bersinergi tentunya akan membuat semuanya jadi lebih mudah.

Facebook
Twitter

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *