Ketika Anak Picky Eater Ikut Puasa Ramadan

atur menu sahur dan buka puasa untuk anak picky eater

Punya anak picky eater itu tantangan luar biasa. Apalagi jika sedikit banyaknya memengaruhi selera anak kedua dan ketiga. Namun, anak picky eater menjadi media belajar juga bagi orangtua. Belajar mengenali anak dengan segala prinsip pribadi yang diperlihatkan masing-masing, salah satunya dengan menu makanan yang pilih-pilih.

Memasuki bulan Ramadan dengan anak seperti ini memang harus punya siasat tersendiri. Jika tidak, kasihan anak puasa dengan menu yang tidak lengkap nutrisinya.

“Mbak, harus bisa makan sayur yang lain dong supaya tidak wortel atau brokoli saja yang bunda masak selalu.”

“Enggak enak, Bun. Aku mau makan sop saja yang isinya seperti biasa, kesukaanku.”

“Kasihan adik kalau harus makan yang sama terus. Kalau masak beda terus tiap kali makan, biayanya juga besar, Nduk.”

Diam dan tidak menggubris lagi bukan berarti setuju. Ada “mangkel” yang tergambar dari raut wajah anak sulung ketika diajak diskusi soal jenis sayur. Selalu mempertahankan pendapatnya bahwa sayur pilihannya juga punya gizi yang baik untuk tubuh.

Tip Atur Menu Makanan si Picky Eater

Akhirnya emak deh yang harus pandai mengolah bahan makanan agar tidak hanya satu menu terus. Meski dengan sayur yang sama, dicari cara agar pengolahannya tidak dengan cara yang sama.

atur menu sahur dan buka puasa untuk anak picky eater

Buat berbagai Olahan Telur 

Saya sudah menuliskan ini pada blog lain mengenai jenis-jenis olahan telur yang bisa dibuat sebagai menu sahur. Ya, cukup menu sahur karena tradisi keluarga kami setelah buka puasa tidak ada yang makan berat lagi sebenarnya. Alasannya, takut kekenyangan dan tidak bisa salat tarwih apalagi bangun salat malam.

Ada banyak aneka telur dan tanpa diskusi dulu dengan si anak bisa langsung dibuat dan sudah pasti si anak mau makan karena tahu dari olahan telur.

Takjil Harus Ada Sumber Protein Nabati atau Hewani

Selain telur, anak picky eater yang ada di rumah saya suka dengan tempe mendoan. Nah, sebisa mungkin takjil ini hadir meski cukup untuk si anak dan ayahnya saja. Selama anak-anak tercukupi kebutuhannya emak pun sudah sangat bahagia, bahkan bisa jadi kenyang, haha.

Protein dari tempe ini bisa membantu anak untuk tumbuh optimal sehingga tidak mengapa disiapkan asalkan anak juga harus tahu sampai sejauh mana jumlah yang akan dikonsumsi. Jangan sampai anak kalap dan akhirnya membuat anak sakit karena berlebihan dalam mengonsumsi sesuatu.

Memastikan Kebutuhan Air Tercukupi 

Jangan sampai setelah makan tidak minum ya, Maks! Sebab kebutuhan akan cairan dalam tubuh lebih penting karena penyusun tubuh kita mayoritas air. Begitu juga untuk si anak picky eater pastikan sudah minum air sesuai minimal jumlah yang dianjurkan. Minum air cukup setidaknya membanti proses metabolisme dalam tubuh.

Konsumsi Buah Jangan Di-Skip

Apa pun jenis buahnya sebisa mungkin selalu dihadirkan. Namun, penting juga tahu jenis buah yang seharusnya dikonsumsi lebih banyak daripada usia anak-anak saya.

***

Jadi, Ramadan memang momen yang paling ditunggu bagi mayoritas kita tetapi juga tantangan bagi ibu yang punya anak dengan selera makan tertentu. Otomatis harus memutar otak agar tetap puasa tanpa harus drama dengan jenis makanan yang harus ada setiap hari.

Jangan menyerah ya, Bun!

Facebook
Twitter