Search
Close this search box.

Ingin Eksplor Wisata Makassar dan Maros dengan Lebih Baik

Siapa bilang kalau traveling harus selalu yang jauh dan mahal? Kalau saya pribadi sih justru mengeksplorasi tempat di sekitar yang memang belum terjamah atau bahkan yang dulunya hanya sekadar dikunjungi tanpa mengambil gambar dan video untuk konten blog, rasanya perlu untuk diulang kembali.

Kota dimana saya dilahirkan pun tidak kalah menarik untuk kemudian dieksplor lagi lebih lanjut. Bahkan ada beberapa spot terbaru yang menjadi destinasi wisata kekinian namun saya sendiri belum menikmatinya meskipun sekali.

Nah, dalam waktu 6 bulan ke depan, saya berharap ada waktu untuk melakukan eksplorasi tersebut meskipun kondisi yang insya Allah sudah memiliki anak kedua. Jika lahir dengan selamat maka kelak 6 bulan kemudian akan mbolang dengan bayi usia sekitar 4 bulan.

Beberapa tempat yang ingin saya eksplor di dua kota ini adalah

Masjid 99 Kubah

Courtesy: Pegi Pegi

Memang sih masjid ini belum diresmikan tahun 2019 sesuai janji. Namun kalau dihitung 6 bulan kemudian, maka sudah memasuki tahun 2020. Jadi, saya bisa sekalian pulang kampung untuk wisata religi di sini. Hal yang membuat saya penasaran adalah ingin memotret dari berbagai angle bentuk kubah dan juga desain interior-nya. Apalagi menurut informasi, Masjid 99 Kubah ini didesain oleh Ridwan Kamil dan akan menjadi ikon baru kota Makassar.

Hutan Mangrove Lantebung

“Memang senang sama Mangrove?”

Sebenarnya rasa suka saya dengan Mangrove itu dimulai sejak 2011 lalu. Saat itu diminta menemani dosen untuk penelitian di area hutan yang dipenuhi tanaman Mangrove. Saya bahkan melawan rasa takut hingga kemudian berani naik sampan di tengah sungai.

Nah, di Makassar kebetulan ada tempat seru untuk hunting foto suasana hutan Mangrove yaitu di Hutan Mangrove Lantebung. Berharap ketika saya ke sana, tempatnya makin baik dan bisa meninggalkan kesan baik untuk saya tuliskan di blog kelak.

Bukit Kanari

Kalau bukit ini berada di daerah Maros. Lumayan juga menuju ke tempat ini karena harus ke area gunung dan pastinya dingin. Bakalan diijinkan atau nggak ke sana sambil bawa bayi, kita lihat nanti saja. Tapi pastinya tempat ini (menurut orang yang sudah pernah ke sana) akan mengingatkan pada The Lodge Maribaya yang famous itu. Benar apa tidak? Let we see soon.

Helena Sky Bridge Bantimurung

Ada banyak perubahan untuk wilayah Bantimurung ini. Sejak kecil, saya hanya tahu kalau Bantimurung itu adalah destinasi wisata air terjun. Di sampingnya ada Goa Mimpi, yang menarik pengunjung untuk masuk melihat isi gua.

Courtesy: Dolan Yuk

Nah, menurut info terbaru kalau ada Helena Sky Bridge. Jembatan yang dibuat sedemikian rupa sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan alam Bantimurung sekitar 100 meter dari kubah penangkaran kupu-kupu. Duh, jadi nggak sabar untuk menikmatinya sekaligus melawan fobia saya akan ketinggian.

Rammang-Rammang

Nah, ini yang ingin saya nikmati adalah saat senja di daerah ini. Pasti penampakan gunung akan semakin indah dengan semburat senja di langit. Selain itu, di dekat area Rammang-Rammang ada rumah teman saya. Jadi sekalian silaturahim dan menikmati suasana desa yang sudah lama saya idamkan.

Courtesy: Mongabay

***

Well… itulah beberapa spot yang ingin saya kunjungi 6 bulan kemudian jika ada kesempatan dan kesehatan yang diberikan Allah. Kebetulan juga memang ada agenda untuk saya mudik karena adik saya rencananya akan melepas masa lajangnya di awal tahun 2020.

Semoga semuanya berjalan lancar.

Facebook
Twitter

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *