Ingin Berbagi Ilmu Blogging ke Sekolah di Seluruh Indonesia

Ingin Berbagi Ilmu Blogging ke Sekolah di Seluruh Indonesia – Saya sendiri menulis ini bukan berarti saya “jago” atau sangat lihai. Bukan seperti itu. Prinsip saya “berbagi adalah menambah ladang pahala”. Apalagi jika yang kita bagi adalah sesuatu yang bermanfaat. Maka bisa dipastikan ada amalan yang akan mengalir terus bersamanya, bukan?

Majunya perkembangan teknologi saat ini tentu sudah merambah ke segala penjuru. Berselancar di dunia maya menjadi salah satu cara untuk menikmati kemajuan tersebut. Banyak hal yang bisa dilakukan di dunia maya, yaa salah satunya dengan apa yang saya sebut tadi, blogging.

Namun, sayangnya konten yang baik dan bermanfaat seringkali ditutupi oleh konten sebaliknya. Untuk itu, bagi saya rasanya perlu untuk menyuarakan salah satu aktivitas menyenangkan di dunia maya (baca: blogging) ini  kepada adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah, minimal SMP. Konten-konten positif di dunia maya harus selalu ditambah dan disebarluaskan untuk mengimbangi bahkan mendesak konten negatif agar tidak punya space lagi.

Tetapi, saya sadari bahwa sekarang pun sudah banyak yang melakukan hal tersebut, baik itu via whatsapp, facebook group atau media chatting lainnya. Lalu mengapa saya ingin sekali? Alasannya ya sudah saya sebutkan di atas, ingin berbagi.

Mengapa Harus ke Sekolah?

Anak-anak usia sekolah tentu akan bisa fokus mendengarkan dan memperhatikan materi saat jam pelajaran. Untuk itu, saya berharap bisa memasuki ruang-ruang kelas untuk berbagi seputar what is blogging? Memang cara ini akan menyisakan letih karena berpindah-pindah tempat, tetapi hal ini bisa disiasati dengan melakukan workshop sehari di setiap sekolah. Karena saya berdomisili di Surabaya, maka saya akan fokus pada sekolah-sekolah di Surabaya dan sekitarnya. Meskipun saya berharap bisa sampai ke seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Sambil berbagi, saya pun bisa menikmati traveling begitu, hehe.

Pastinya menyesuaikan dengan kondisi sekolah juga. Jika belum memiliki ruangan khusus, bisa memakai kelas atau lapangan yang ada. I am flexible woman, jadi tidak perlu khawatir akan meminta fasilitas ini dan itu.

Alasan lain mengapa harus ke sekolah, peserta didik yang masih duduk di bangku sekolah bisa berbagi hikmah yang dipetik setiap harinya di sekolah. Sekadar menceritakan suasana sekolah saja itu sungguh bagus, apalagi memberikan solusi pada masalah yang mungkin timbul hari itu.

Ah, bagaimana bisa berbagi, anak sekolah sekarang tugasnya bejibun. Pagi sampai sore di sekolah, lalu kapan nge-Blog-nya? Hmm… kalau ini sih pasti balik lagi pada tekad individunya. Mampu time management atau tidak. Karena hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha, bukan?

Pengalaman Berbagi tentang Blogging

Sebenarnya berbagi tentang blogging pernah saya lakukan beberapa tahun sebelumnya. Awalnya itu saat diundang ke Bojonegoro untuk berbagi pengalaman cerita dan juga kiat agar sukses di dunia blogging. Eits, jangan keliru ya. Sukses di sini memiliki tolok ukur berbeda setiap orang. Kesuksesan saya di dunia blogging hanyalah sekadar motivasi dan tidak membutuhkan effort untuk diikuti mutlak.

Kalau saya pribadi selama ini merasa sukses, karena orang sudah mengenal saya as a blogger. Meskipun bekerja di rumah alias ibur rumah tangga dengan satu anak aktif, saya masih tetap bisa fokus ke dunia blogging bahkan selalu nekat untuk ikut lomba SEO, haha.

Selain di Bojonegoro, saya pun pernah diajak oleh salah satu jurusan di Universitas Negeri Surabaya untuk mengisi materi blogging. Dengan begini, saya merasa bahwa ilmu saya semakin bertambah, apalagi saat menjawab pertanyaan anak-anak mahasiswa yang super kritis. Dan beberapa tempat berbagi lainnya yang saya harapkan bisa menjadi ladang amal jariyah ketika orang lain mengamalkan.

Andai kelak suatu saat di tahun 2018 nanti ada yang mengajak saya untuk sharing, semoga waktu dan tempat mudah untuk saya jangkau. Kalaupun ada yang beranggapan negatif setelah membaca artikel ini, toh itu hak mereka. Pastinya saya akan senang jika selalu ada diskusi menarik setelah mengutarakan isi hati.

NB:

Saya belum pandai, tetapi apa yang saya ketahui, ingin sekali saya bagi.