Ciri-Ciri akan Melahirkan dan Ibu Harus Tahu

ciri-ciri akan melahirkan

Melahirkan memang bukan proses yang bisa terjadi begitu saja tanpa adanya kehamilan. Kondisi setiap ibu dalam menjalani proses bertemu dengan buah hati yang selama 9 bulan dikandung pun berbeda-beda.

Banyak ibu yang merasakan stress karena kekhawatiran menghadapi proses melahirkan. Meskipun harapannya dan orang-orang di sekelilingnya adalah tidak ada halangan berarti saat prosesnya berjalan.

Namun, semua ibu hanya merasakan bahagia tak terucap ketika ciri-ciri akan melahirkan sudah terasa. Bahkan segala jenis persiapan pun dilakukan bersama pasangan dan keluarga. Dan saat melakukan program kehamilan, saya selalu ditekankan untuk memenuhi kebutuhan asam folat yang sangat bermanfaat untuk perkembangan bayi pastinya.

Masih jelas dalam ingatan bahwa menjalani kehamilan itu bukan sesuatu yang mudah tapi selalu dinantikan oleh setiap pasangan. Saya sendiri merasakan kerinduan akan hamil karena setelah menikah kami tidak langsung diberi kepercayaan untuk amanah dan pertanggung jawaban besar di hari kemudian.

ciri-ciri akan melahirkan

Persiapan Jelang Melahirkan

“Ojo dolan adoh. Nang omah wae.” 

Seperti itulah pesan ibu mertua ketika tahu saya sudah menjalankan proses kehamilan trimester pertama. Semua agenda perjalanan ke luar kota, apapun bentuknya sangat tidak disarankan. Apalagi melihat kondisi kehamilan saya yang sangat sulit untuk mengkonsumsi beberapa jenis makanan.

Namun, saya masih saja nekat melakukan traveling. Saya melakukan perjalanan keluar kota dari Surabaya ke Jogja waktu itu karena menghadiri salah satu acara besar tahunan dunia blogging.

Lucunya, perjalanan saya waktu itu sangat menyenangkan sekali. Bahkan semua jenis makanan bisa saya konsumsi. Maksudnya di sini, ada beberapa jenis makanan yang ketika di rumah, saya sangat tidak sanggup untuk menikmati. Namun, saat perjalanan keluar kota, saya bisa enjoy bahkan mual muntah hanya sesekali. Ternyata, ibu hamil jalan-jalan itu penting buat saya ini.

Nah, makanya saat proses jelang lahiran itu saya juga sudah senang karena memikirkan akan melakukan perjalanan kampung  halaman. Namun, takdirnya saya harus menjalankan proses kehamilan dan melahirkan di Jawa dengan cerita yang tak terlupakan.

Oiya, pastikan sebelum melahirkan itu sudah mempersiapkan diri sebelum kaki melangkah ke ruang persalinan. Jangan sampai ada yang terlupakan.

Berikut persiapan saya:

Siapkan Fisik dan Mental

Ibarat petir di malam hari, saya harus mendengar kalau kehamilan saya tidak bisa dilakukan secara normal. Otomatis saya harus persiapkan diri dan paling utama adalah mental.

Menangis saya kala itu karena kehamilan saya belum menampakkan ciri-ciri akan melahirkan padahal sudah berada di bulan perkiraan lahir. Nah, perhatian ibu mertua saya akan kesehatan fisik dan mental selalu hadir.

Rajin Bergerak

Mama saya tuh yang paling cerewet soal bergerak ini. Dia tahu kalau saya paling senang duduk di depan laptop dan melakukan pekerjaan yang tiada henti. Nah, mama selalu ngasih tahu kalau saya harus banyak bergerak apalagi pada semester akhir yang menurutnya sering terjadi berbagai problema yang menyayat hati.

Jalan pagi, adalah rutinitas yang harus dijaga. Untuk urusan pekerjaan rumah tangga, mama juga selalu menyarankan agar saya lakukan sendiri tanpa bantuan  siapa saja.

Hal tersebut tujuannya kemandirian karena pasca melahirkan otomatis saya melakukannya semua sendiri. Mama sangat khawatir jika melibatkan orang lain dan saya jadi bergantung meskipun hanya pekerjaan kecil setiap hari.

Pastikan juga melakukan senam hamil sesuai yang disarankan. Tujuannya agar otot semakin mudah dan tidak terlalu membahayakan saat kontraksi dirasakan.

Perlengkapan Bayi Secukupnya

Ini penting diperhatikan juga ketika usia kehamilan sudah masuk usia 7 bulan. Hal ini untuk memberikan space finansial agar tidak shock karena proses persalinan biayanya tidak sedikit apalagi harus menjalani operasi yang tidak bisa dielakkan.

Asuransi Kesehatan

Penting sekali karena asuransi ini bisa meringankan biaya persalinan yang nominalnya yang tinggi. Untuk itu, sebelum melahirkan juga saya harus mencari kepastian mengenai pihak rumah sakit yang meneriman asuransi kesehatan persalinan untuk meringankan soal pembayaran nanti.

ciri-ciri akan melahirkan

Mengetahui Ciri-Ciri akan Melahirkan

Nah, ini nih yang perlu diperhatikan tak hanya untuk yang hamil tetapi juga pasangan sebagai bentuk kesiapan. Trimester akhir akan selalu rawan dengan berbagai kondisi yang tak terbayangkan.

Contohnya saya dulu, kehamilan pertama sama sekali tidak menunjukkan tanda atau ciri apapun. Hingga kemudian bidan yang menangani saya merujuk ke rumah sakit karean saat diperiksa, kepala janin tidak masuk ke saluran jalan lahir sedikitpun.

Panik dong saya. Untungnya ibu bidan yang handle kehamilan saya sejak harus berpindah ke rumah mertua memberikan pelayanan maksimalnya. Beliau merujuk sekaligus mengantar saya ke rumah sakit agar tetap tenang dan bahagia.

Supaya tidak mengalami hal serupa dengan saya maka tanda akan melahirkan harus diperhatikan dengan baik. Jangan masa bodoh atau bersikap acuh tak acuh karena mengetahui dengan detail akan memberikan pengaruh yang baik. Cemas atau khawatir itu tidak dilarang karena kita ingin semua baik-baik saja. Jangan sampai menyesal di kemudian hari karena telat mengambil tindakan pastinya.

Yuk, diperhatikan lagi ciri-cirinya!

Tanda-Tanda Melahirkan Sudah Dekat

Saat ini saya bahagia karena dua adik saya sedang menanti masa persalinan. Adik kandung dan adik ipar ini memiliki usia kehamilan yang hanya elisih 1 bulan. Untuk itu, saya hadirkan tulisan ini agar mereka membaca dan seolah mendapatkan perhatian langsung karena pandemi, pulang tak diijankan.

Kontraksi Palsu 

Perjalanan kehamilan untuk anak pertama saya sedikit unik karena kontraksi palsu ini sama sekali tidak terasa. Hal inilah yang membuat ibu mertu saya boleh dibilang selalu ikut dalam pengambilan keputusan saya dan keluarga. Jadilah diantar langsung ke bidan dan menjelaskan kronologis yang tidak mengalami kontraksi palsu meskipun hanya sebentar saja.

Nyeri Hebat

Seperti halnya saat akan menstruasi, nyeri serupa dengan itu akan dirasakan. Sayangnya saya lagi-lagi tidak merasakan tanda akan melakukan proses persalinan meskipun hanya sesaat kemudian. Bagi yang merasakan nyeri ini, sebisa mungkin ditahan dan dinikmati saja kata adik ipar saya yang profesinya bidan perawat. Saat nyeri tiba, yakinkan diri dan ceritakan ke pasangan agar diberikan support untuk senantiasa kuat.

Susah Tidur

ciri-ciri akan melahirkan

Bayangkan saja bagaimana rasanya berada di posisi ini. Di saat memikirkan proses persalinan yang ternyata harus operasi itu, saya langsung bertambah tidak bisa tidur lagi.

Di trimester akhir, susah tidur memang kerap terjadi. Nah, saya juga ikut memikirkan banyak hal soal persalinan, makanya semakin harus membenahi diri.

Ketuban Pecah

Ini juga hal penting sebagai ciri akan melahirkan. Saya tidak merasakan pecahnya ketuban. Makanya kehamilan pertama dan kedua bagi saya banyak kisah yang bisa diceritakan.

Kalau hamil pertama tidak ada tanda ini tapi setelah di USG jumlahnya semakin sedikit, membuat saya harus segera bersiap operasi. Kalau hamil kedua, ketuban pecah karena saya merasakan kontraksi.

Ah, pastikan saja ketuban pecah ini segera ditangani. Jangan sampai jumlahnya sudah banyak berkurang. Kasihan dengan janinnya nanti.

***

Well, apapun pilihan metode melahirkan yang harus dijalankan, maka berusahalah sebaik mungkin serta selalu mencari berbagai ilmu, informasi atau referensi mengenai kehamilan. Karena seiring dengan perjalanan waktu, ciri-ciri akan melahirkan memang selalu itu-itu saja, hanya saja kondisi tiap manusianya yang menjalankan.

Ssst… jangan lupa siapkan juga ASI Booster Wake-Wake untuk kelancaraan menyusui pasca persalinan.

Facebook
Twitter

Related Posts

17 Responses

  1. Ahh momen kehamilan itu aku selalu rindukan, apalagi pas melahirkan, berasa plong yaa. Intinya bener banget tuh Mak mempersiapkan diri lahir dan batin, terutama harus tau informasi dan wawasan juga yaa tentang tanda2 akan melahirkan.
    Jaman mbiyen ku lahiran pergi pake motor ma bapake diem2, soale kalo tau ortu suka rempong, malesin hebohnya hahaaa. Alhamdulillah ga merasakan sakit lebay, biasa aja, diberikan kemudahan.
    Semoga yang lagi pada proses persalinan dilancarkan yaa.

  2. Aku pas melahirkan (kebetulan normal semua kecuali si bontot karena harus disteril) itu rasanya kayak tarzan kota deh Amma.

    Kalau diingat ingat lagi maluuuu!

    Mungkin juga harus ditambahkan, saat jelang persalinan tiba, usahakan ke kamar mandi dulu, sesakit apa pun itu. Sedia handuk kecil di tangan, untuk digigit kalo sakit, dan banyak zikir kalau muslim. Semoga tulisan ini akan membantu para ibu di dunia

  3. Auto keingat masa2 lahiran Sidqi sekian tahun silam.
    Kebayang itu mulesnya perut, ketuban pecah, dokter dan perawat yg sabaaaarrr banget
    Semoga ibu2 hamil dan melahirkan lancaaarrr ya

  4. Ojo dolan adoh adoh, itu akupun masih menerapkannya, Mbak. Selama hamil Fira, aku tu jarang banget pergi jalan ke mall juga. Alasannya dibawa ke Alfamart aja perutku dah kek kontraksi gitu dan ada rasa gak nyaman harus antri. Lah, kenapa besarnya jadi doyan banget jalan-jalan ke Mall dan suka nagih belum ke Alfa hari ini? Betul Mbak, persiapan sebelum melahirkan itu harus dipikirkan matang-matang apalagi jika itu adalah kelahiran anak ke dua, yang mana ada kakaknya to. Mau gak mau pikiran ibu dan perrhatiannya terbagi menjadi dua.

  5. Yes, mencari ilmu , referensi dan informasi sehingga siap jelang melahirkan termasuk ciri-ciri akan melahirkan, mesti sifatnya individual. Senangnya sekarang sudah banyak sekali sumber di internet ditemukan meski harus jeli memilih biar terpercaya dan bukan abal-abal infonya

  6. Baca artikel ini langsung kebayang malam perjuangan melahirkan anak mbak, aduhai sekali memang perjalanan hamil dan melahirkan.

    Saya dulu lewat hpl 2 Minggu yang akhirnya dikasih obat pacu yang berakibat ketuban pecah, sakitnya luar biasa tapi tidak ada bukaan, ujung²nya SC.

    Tfs sudah berbagi, ini bermanfaat buat ibu muda yang sedang nunggu proses persalinan 😀

  7. Waktu anak pertama, ketuban saya juga gak pecah. Dipecahkan ketika mau melahirkan. Tapi, akhirnya memilih SC. Sedangkan kelahiran kedua langsung SC. Jadi gak merasakan pecah ketuban

  8. aku dari 2 kali melahirkan anak ceritanya berbeda Amma… kalau Bo pecah ketubannya sehari sebelum lahir sementara Obi pakai epidural hehe

  9. Yg sampe sekarang gak aku rasakan setelah hanil dan melahirkan 3x itu adalah pecah ketuban 😀
    Gak tau rasanya gimana hehee… Padahal penasaran giman arasanya yg katanya org² kayak pipis.

  10. Memang pengalaman melahirkan itu nano-nano ya takut sekaligus happy bakal ketemu dedek baru..memang harus kita kenali tandanya.

  11. Jadi inget ciri-ciri saat saya mau melahirkan dulu. Kedua anak saya dilahirkan setelah saya pecah ketuban. Alhamdulillah prosesnya lancar dan cepat.
    Memang ciri-ciri melahirka setiap ibu berbeda ya, tergantung kondisi masing-masing

  12. iya bener banget mba,,,, salah satu yang perlu dipersiapkan jelang persalinan itu menurut saya ya asuransi kesehatan, karena akan saangat membantu banget untuk jadi bantalan dalam momen darurat…

    Aniwei setiap orang punya gejala berbeda ya tapi biasanya nurani calon ibu akan tahu ya kapan saatnya karena sudaah berasa ada yang ganjil ya di tubuh

  13. Pas anak pertama aku masih bingung mbedainnya. Anak berikutnya mulai santai hahaha. Tapi tanda yang paling keliatan itu pas ada kayak lendir bercampur darah gitu ya mbak Amma

  14. Iya kak Amma, kalau orang Jawa pasti semakin besar usia kehamilannya, pantangan banget jalan jauh-jauh.
    Kalau jalan agar langsar-lungsur, boleh.
    Alhamdulillah,
    Kak Amma lehirannya selalu lancar.
    MashaAllah..barakallahu fiik.

  15. Yang jelas jelang melahirkan itu jadi puegeeell semua daerah pinggang dan perut. Persis kayak pas menstruasi lagi sakit-sakitnya itu lah. Memang harus memahami tanda-tanda ini agar bisa mempersiapkan diri dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *