Cara Menjunjung Tinggi Kode Etik Dunia Maya

Cara Menjunjung Tinggi Kode Etik Dunia Maya – Dibandingkan dengan tema kemarin, tema ini lumayan sedikit ringan. Yang kemarin memang butuh nafas panjang buat ngetik dan berakhir dengan kalimat, just saying not to be debated, haha. Ya, karena ini juga erat kaitannya dengan apa yang akan saya tuliskan di sini, tentang kode etik di dunia maya.

Sejak mengenal dunia maya yang diawali dengan perkenalan pada facebook, blog dan hingga sekarang dengan berbagai macam warna-warninya, saya pun kemudian tetap harus “waras” dalam berselancar. Baik itu untuk blogging, browsing atau sekadar chit-chat di media sosial. Karena semakin ke sini, ada saja yang bisa membuat kepala dan hati menjadi tidak sehat jika tidak ada perisai yang baik. Ibarat anak balita, sekalipun sudah diberikan nutrisi seimbang, sifat ingin tahunya tidak bisa dibendung. Nah orang dewasa pun begitu. Tidak sedikit yang kepo dengan apa saja yang tersaji di dunia maya.

Lalu, apakah dengan kemudahan menikmati apapun di dunia maya kemudian kita bisa bebas melakukan apa saja? Oh, tentu tidak! Tetap harus menjunjung kode etik dunia maya agar tidak menimbulkan keburukan saat mengaksesnya.

Berikut ada beberapa cara menjunjung tinggi kode etik dunia maya yang sederhana, setidaknya bisa membuat saya masih tetap nyaman sampai sekarang:

  • Menjadi orang yang peduli dengan tidak menyebarkan Salah satunya adalah dengan menahan jempol jari untuk klik “share” dengan mudah.
  • Memberikan semacam himbauan ketika ada yang menyebarkan hoax, baik itu dalam grup diskusi biasa atau serius.
  • Menghindari tulisan copy paste. Karen ajika sudah terbiasa, maka akan sulit untuk meninggalkan kebiasaan buruk ini. Apalagi jika untuk artikel blog. Duh, betapa ruginya menjadi blogger jika senang
  • Menghindari pemakaian huruf capital, kecuali memang diperlukan sebagai penekanan maksud, bukan “intimidasi atau ancaman” kepada pihak tertentu.
  • Meninggalkan debat kusir yang berkepanjangan. Buang-buang energi. Lebih baik menulis saja artikel untuk update blog daripada harus ikut dalam perbincangan yang tidak ada habisnya.
  • Memilah mana teman yang bisa diajak bercanda, mana yang tidak. Karena interpretasi Bahasa tulisan seringkali bermakna ganda.
  • Menulis hal-hal bermanfaat di media sosial, seperti motivasi, share artikel yang fresh from the oven atau sekadar jadi silent reader.
  • Melapangkan dada jika tidak dianggap, apalagi dalam memberikan pendapat.
  • Menghindari OOT (Out of the Topic) dalam ruang diskusi serius. Karena tiap ruang diskusi pasti memiliki aturannya sendiri.
  • Mengkritik seseorang atau sesuatu sebaiknya dilakukan dalam ruang tertutup seperti private message atau jalur pribadi (japri) dan disampaikan juga dengan kata-kata yang baik.
  • Melakukan permintaan like dan comment jika ada seseorang yang meminta sebagai bentuk bantuan. Asalkan postingannya positif, why not.
  • Melakukan introspeksi diri ketika ada yang mengoreksi. Tidak perlu marah atau kecewa. Toh ini hanya dunia, penilaian yang penting itu apa kata Allah

Hmm… sepertinya masih banyak cara menjunjung tinggi kode etik dunia maya selain di atas. Jika ada yang kurang bisa banget tuliskan di kolom komentar untuk jadi bahan masukan saya pribadi. Pastinya di dunia maya, saya lebih senang main calm saja. Karena semua juga kelak akan jadi bahan hisab, tanpa terkecuali artikel ini.

Facebook
Twitter

Related Posts

2 Responses

  1. sayaaaaaa suuuukaaaaaaaaaahhh banget tulisan ini 😀

    Semacam ada air segar mengalir di tenggorokan yang kering, akibat perduniaan maya yang makin gak karuan. *jiaahhh..

    Tapi bener ya mba, saya bener-bener miris dengan dunia maya zaman now.
    Berita hoax dan asli nyaris gak bisa dibedakan.

    Dan kebanyakan yang suka pencet share atau copas itu adalah kaum emaks.

    Soooo miris hiks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *