Cara Menghilangkan Self-Insecure sebagai IRT

tips menghilangkan rasa insecure dalam diri sebagai ibu rumah tangga

Cara Menghilangkan Self-Insecure sebagai IRT perlu untuk diketahui agar menjalani kehidupan bersama pasangan dan juga anak tetap bahagia. Tidak ada yang ingin sengsara seumur hidup, bukan? Apalagi kalau sangkutannya ada pada pilihan hidup.

Seperti yang sudah saya ceritakan bahwa menjadi ibu rumah tangga justru suatu kebanggaan. Anak-anak lahir dengan baik, tumbuh dan berkembang sebagaimana harusnya ditambah bonus mereka pun dengan mudah mengikuti pola asuh yang kita tanamkan di rumah, tentunya menjadi hal yang paling disyukuri.

Tumbuh sehat, tidak kekurangan apa pun bahkan setiap hari bisa tertawa bersama, belajar hal baru dan bermain untuk sekadar membuatnya senang menghabiskan waktu seharian di rumah, adalah nikmat yang seringkali dipandang sebelah mata. Padahal, banyak di luar sana yang mungkin mengharapkan kondisi demikian tetapi mereka juga harus berjuang dengan masalahnya masing-masing.

tips menghilangkan rasa insecure dalam diri sebagai ibu rumah tangga

Self-Insecure memang tidak memilih siapa yang akan digangguinya. Sebab, semua manusia punya perasaan dan pikiran yang bergejolak setiap hari sebagai tanda manusia itu berpikir dan bergerak. Namun, tidak semua perasaan tidak nyaman bisa kita izinkan untuk masuk ke dalam tubuh dan mengganggu sistem kerja dan pola pikir kita, bukan? Apalagi dengan status ibu rumah tangga yang masih sering menuai pro kontra bahwa mom war di luar sana.

Yuk, Hentikan Self-Insecure Sekarang Juga!

Hmm, sedikit berbagi karena sudah menjalani profesi ibu rumah tangga sejak tahun 2013, berikut cara yang saya lakukan untuk menghentikan self-insecure sebagai IRT:

Self-Talk

Coba ajak diri sendiri untuk berbicara. Tanyakan kepada diri apa yang sebenarnya diinginkan. Jika sudah mengetahui, tanya kembali apakah keinginan itu mampu diwujudkan dalam kondisi saat ini atau tidak. Apa yang harus dikorbankan? Seberapa dahsyat efeknya ketika melangkah untuk menggapai keinginan tersebut. Dan masih banyak pertanyaan lagi yang bisa diajukan ke diri untuk tahu sejauh mana diri bisa menjawab dan menemukan solusi dari pertanyaan tersebut.

Bagi saya, ketika ada yang kurang nyaman karena status sebagai IRT selalu jadi buah bibir orang terdekat dan lingkungan sekitar, selalu ada self-talk untuk menguatkan bahwa yang tahu tentang diri saya adalah saya sendiri. Bukan orang lain. Saya yang menjalankan semuanya sendiri dan dampaknya pun akan lebih banyak dirasakan oleh diri sendiri.

Benamkan dalam diri, IRT pekerjaan mulia. Banyak yang mau tetapi tidak bisa. Dan menjadi IRT bukan berarti tidak bisa bahagia dan melakukan apa yang kita suka. Semua ada batasan, begitupun dengan pilihan orang lain yang tidak ingin menjadi IRT.

Berkumpul dengan Teman dan Komunitas Positif

Saya sangat bersyukur karena di mana pun saya berada, semua bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan. Yaa meski ada-ada saja yang memang memiliki sifat tidak terpuji, salah satunya gampang merendahkan orang lain. Tidak perlu takut. Ketika dalam komunitas tersebut hanya segelintir yang demikian, acuhkan saja. Buktikan kalau apa yang kita miliki bisa bermanfaat untuk komunitas tersebut.

Ketika terjerumus pada komunitas yang sudah membuat tidak nyaman, kita punya hak untuk pergi. Bukan sebagai orang yang kalah, tetapi orang yang punya prinsip. Banyak kok komunitas yang bisa menerima kita apa adanya dan beruntung memang masuk ke dalam komunitas demikian. Saling mendukung bahkan saling menguatkan satu sama lain.

Bahkan sampai saat ini saya punya teman-teman yang mau mendengarkan apa saja yang kukeluhkan. Meski mereka tidak memberi solusi, setidaknya mereka menanggapi dengan senyuman, nasihat sabar dan pelukan hangat.

Komunikasi yang Baik dengan Pasangan

Tidak banyak IRT memiliki pasangan yang bisa diajak bertukar-pikiran, saling menguatkan bahkan saling mendukung satu sama lain. Bersyukur karena punya pasangan yang tahu betul apa adanya kita. Kapan harus menahan dan kapan waktunya melepaskan untuk lebih aktif bergerak. Semua karena komunikasi yang dijalin dengan baik. Jangan menunggu ada masalah baru kemudian ngobrol. Setiap hari luangkan waktu untuk bicara dan mendengarkan satu sama lain. Dengan begitu, setiap bangun pagi selalu ada kepercayaan diri yang terbentuk.

Banyak Baca Pengalaman IRT Sukses

Meski sukses punya nilai berbeda bagi setiap orang. Namun, wawasan luas serta pola pikir yang tidak menutup diri dari perkembangan zaman, tentunya akan menghilangkan self-insecure itu sendiri. Siapa yang tidak bangga kalau punya ibu di rumah yang tahu segala hal? Siapa yang tidak senang dan bangga kalau di rumah ada tempat untuk bertukar pikiran dengan nyaman? Tentunya semua itu belajar dari pengalaman IRT sukses di luar sana.

Mengambil dan mempraktikkan metode yang mereka terapkan dalam keluarga menjadi salah satu hal yang akan menjauhkan kita untuk berpikir aneh-aneh. Bahkan tidak punya waktu untuk drama hanya karena persoalan sepele.

Sibukkan Diri dengan Aktivitas Produktif

Apa pun aktivitasnya. Baik itu menyiapkan bekal permainan anak di rumah, mengikuti seminar menambah ilmu dan skill, menjalankan hobi atau sekadar belanja barang keinginan, lakukan dengan bahagia. Pastikan juga pasangan ridho agar tetap mendapatkan keberkahan. Pastikan anak-anak merasa bahagia dengan apa yang kita lakukan, agar mereka juga selalu ikut mendoakan semasa hidupnya.

Yakin Tuhan Beri Jalan karena KehendakNya

Tidak mungkin Tuhan mau lihat hambaNya susah, bukan? Meski terkadang manusia sendiri yang mendramatisasi sehingga apa yang terjadi rasanya begitu berat. Sedih, kecewa, marah itu boleh. Namun, bukan berarti melupakan bahwa ada yang mengatur semua ini. Bahkan saya sendiri berpikir, jika tak menjadi IRT mungkin tulisan ini tidak akan pernah ada bahkan blog ini sekali pun.

stop merasa insecure

IRT bukan aib. IRT bukan masalah. IRT hanyalah sebuah profesi yang kebetulan harus kita terima karena Tuhan yakin kita mampu mengembannya dengan baik. Semua masalah yang sepaket dengannya sudah diberikan solusinya juga. Hanya saja rasa tidak sabar yang membuatnya menjadi terkesan berat.

***

Well, jangan pernah lagi merasa tidak nyaman sebagai Ibu Rumah Tangga karena toh banyak yang seperti kita di luar sana. Jangan terlalu sempit memandang sisi kanan dan kiri. Coba buka jendela lebar-lebar, di luar negeri pun ada yang merasakan kenyamanan menjadi IRT karena bisa lebih bebas menentukan aktivitasnya tanpa harus didikte orang lain.

Facebook
Twitter