Cara Mengenalkan Pekerjaan Orang Tua pada Anak

Keluarga yang harmonis tentunya memiliki anggota keluarga yang mampu menciptakan sebuah kesepakatan dan dilaksanakan bersama. Tentunya masing-masing anggota keluarga pun diberikan hak dan kewajiban agar memahami satu sama lain.

Tidak terkecuali bagi anggota keluarga yang dalam pikiran kita masih anak-anak alias masih kecil. Justru, tanggung jawab sudah seharusnya diberikan orang tua sejak dini kepada anak sehingga kelak tumbuh tanpa masalah karena sudah terbiasa sejak kecil.

Begitupun dengan pekerjaan. Terkadang anak-anak kita serba tidak tahu tentang apa yang dikerjakan orang tuanya di luar rumah. Terekam di kepala anak-anak hanyalah “Dari pagi sampai sore, Ayah atau Bunda bekerja.”

Mereka sebatas memahami bahwa ketika ayah atau bunda keluar rumah berpakaian rapi di pagi hari, berarti orang tua akan berangkat bekerja. Tanpa tahu sebenarnya pekerjaan seperti apa proses bekerja yang dilakukan oleh orang tuanya.

Nah, kebetulan sekali saya ingin berbagi cara mengenalkan pekerjaan orang tua pada anak yang pernah saya lakukan agar si kecil memahami. Meskipun saat ini pekerjaan saya dan suami dilakukan full di rumah, tetap saja si kecil harus mengetahui agar tidak ada kesan quality time bersamanya direnggut. Beginilah saya yang seorang blogger dan suami sebagai wiraswasta dalam melakukan pekerjaan:

#1. Menginformasikan Jam Operasional

Setiap jam 8 pagi hingga jam 5 sore adalah waktu ayahnya di depan komputer untuk mengerjakan desain dan membuat aplikasi. Sementara saya sendiri harus menunggunya tidur siang atau tidur malam. Biasanya juga saya lakukan pekerjaan menjelang subuh, sebelum anak mandi dan bersiap ke sekolah.

Namun, ada kalanya saya harus keluar rumah untuk mengikuti event sehingga ada waktu-waktu tertentu yang anak harus pahami kalau bunda tidak ada di rumah. Tetapi anak selalu tahu bahwa bunda akan di rumah paling lambat sebelum jam makan malam.

#2. Sesekali Mengajak ke Tempat Kerja

Jika ada undangan event yang memperbolehkan bawa anak, maka ini jalan saya memperkenalkan pekerjaan juga kepada si kecil. Jadi, si kecil bisa membayangkan bahwa kalau bunda bekerja itu seperti ini dan itu lalu kalau sudah di rumah, laporan mengikuti event tersebut harus dikerjakan menggunakan laptop (menulis di blog).

Sementara untuk ayahnya, sesekali diajak ke tempat pemotongan kertas karena pekerjaan ayahnya kalau sudah mendesain undangan otomatis dicetak dan ada sesi kertas dipotong. Di situlah si anak mengenal pekerjaan kami berdua.

#3. Memberikannya Kebebasan Memilih Pekerjaan

Hal ini kami lakukan ketika diskusi dengan si kecil. Melihat saya sebagai blogger dan ayahnya sebagai wiraswasta, tentunya si kecil sesekali meniru gerak-gerik kami. Bahkan hobi saya yang senang fotografi pun pelan-pelan diikuti oleh si kecil. Tetapi, kami tidak memaksakan bahwa kelak harus menjadi seperti kami. Pastinya kami menyarankan untuk mencari pekerjaan yang lebih layak, kelak. Kalau ingin menjadi blogger atau meneruskan usaha yang dilakukan ayahnya pun tidak masalah. Yang penting anak melakukan sesuai dengan passion¬-nya.

Video Hari Anak Nasional dari Sinar Mas

Nah, pada Hari Anak Nasional atau seringkali disingkat dengan HAN tahun ini, cara mengenalkan pekerjaan orang tua pada anak juga diparesiasi dalam bentuk video yang menurut saya bagus untuk dijadikan pedoman bagi orang tua dan anak.

Tampak dalam video bagaimana orang tua (ayah/ibu) dari berbagai sektor usaha Sinar Mas menjelaskan pekerjaannya kepada anak. Ada yang sudah paham betul, ada juga yang sama sekali blank. Sudah seharusnya pada momen Hari Anak Nasional ini dijadikan sebagai media untuk semakin mempererat hubungan orang tua – anak dengan mengenalkan pekerjaan, salah satunya.

Sehingga anak semakin yakin bahwa orang tua sejatinya keluar rumah bukan sekadar menunaikan kewajiban di tempat kerja, tetapi untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga dan anggotanya kini dan nanti.

Kalau ayah bunda ingin tahu cara mengenalkan pekerjaan orang tua pada anak a la Sinar Mas dengan lengkap, bisa tonton videonya di bawah ini:

***

Well… selalu berharap bahwa momen Hari Anak Nasional dimanfaatkan orang tua untuk kembali merenungi hikmah dicanangkannya. Anak-anak tidak selalu meminta mainan mewah atau pun diberikan segala yang diinginkannya. Bisa bercengkerama dengan orang tua dan mendiskusikan sesuatu, contohnya pekerjaan oran tua, bisa jadi sarana menguatkan bonding.

Facebook
Twitter

Related Posts

23 Responses

  1. Salfa mah kayaknya udah khatam banget ya masalah orang tuanya kerja, karena selalu liat ortunya kerja, ikut bundanya kerja di event.
    Asyik banget mah dia.
    Bentar lagi, dia yang bakalan ajarin adiknya tentang pekerjaan ortunya.

    Dan saya kepo, kira-kira Salfa mau kerja jadi apa ya? 🙂

  2. Keren banget ya ayahnya Salfa, meski di rumah tetap memberlakukan jam kerja, memang sebaiknya kayak gitu ya, biar nggak ganggu kualitas jam keluarga.
    Senang banget liat orang yang kerja dari rumah saja, jadi bisa saling bantu dan saling jaga.
    Senang juga Salfa tiap saat bisa ketemu ayah bundanya 🙂

  3. Perlu banget anak-anak tau pekerjaan orangtuanya supaya mengerti ya. Dulu suamiku juga kerjanya di rumah tapi waktu Pascal masih kecil.
    Blogger punya jam kerja juga gak ya? 🙂

  4. Waktu kecil saya sering diajak ke tempat kerja papa. Dan sering ketagihan, kalau libur sekolah pengennya ikut. Anak-anak saya juga kadang dibawa suami ke kantor, tapi krn alasan berbeda. Dan mereka senang, pulangnya banyak pertanyaan tentang dunia kerja bapaknya.

  5. Setuju banget mbak, saya sampe SMA suka bingung kalau ditanya tentang kerjaan orang tua. Sebetulnya mereka wiraswasta, tapi saya ga paham ngapain2nya. Akhirnya setelah kuliah baru mulai paham….

  6. Anak saya sudah mengerti apa pekerjaan Bapak dan Ibunya mbak. Jadi anak bisa mengerti saat-saat tertentu tidak dapat diganggu dan juga memberikan pengertian saat orang tuanya sangat sibuk.

  7. Supaya mereka bangga dengan orangtua dan profesi orangtua. Disinilah anak belajar menerima kenyataan bahwa rezeki orangtua berasal dari pekerjaan yang mungkin sebagain menganggap rendah . yang terpenting halal

  8. Anak perlu banget tahu pekerjaan orang tuanya ya mbak. Seperti saya dulu yang belum terjun ke dunia blogging, anak selalu minta ditemani sepanjang waktu. Begitu saya terjun ke dunia blogging, sering ikut event, sering mendapat honor dari situ anak jadi tahu kalau orang tuanya bekerja keras demi mencukupi kebutuhan anaknya….ada rasa bangga tersendiri …. inilah yang membuat anak tidak minder ketika bersosialisasi dengan teman-teman nya.

  9. Seringnya diajak ke events blogging, anak saya sudah tahu jika ada yang bertanya Ami dari mana? Jawabnya Ami ikut ibu ke acara workshop ngeblog. Hehehe…

  10. Alhamdulillah anak anak dirumah sudah paham tentang pekerjaan orangtuanya.. memang penting banget anak mengetahui pekerjaan orangtuanya.. selain bisa jadi bonding time dengan anak, bisa juga melatih kemandirian anak saat orangtua sedang tidak dirumah untuk bekerja ya mbak

  11. Ada beragam cara memperkenalkan ttg pekerjaan ortu ke anak ya mbak, yang penting ya dikasi penjelasannya disesuaikan usianya. Biasanya anak yang terbiasa liat ortunya kerja akan lbh terbiasa jd mandiri gtu menurutku dan tentu sja punya gambaran kelak mau jd apa.

  12. Sebagai ortu harus update juga ttg jenis2 pekerjaan. Dulu ada pekerjaan yg belum ada saat ortu mencari kerja, kini anak udah besar ada pekerjaan baru. Salah satunya ya blogger ini

  13. Setuju!
    Penting banget memberi tahu pekerjaan orang tua kepada buah hati.
    Untuk kelancaran komunikasi sekaligus sebagai sarana mengajari anak mencintai dan menghargai pekerjaannya kelak nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *