7 Kuliner Khas Makassar yang Bikin Kangen

7 Kuliner Khas Makassar yang Bikin Kangen – Menjadi salah satu yang terlahir di tanah Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Maros (± 17 Km dari kota Makassar), adalah anugerah yang sangat luar biasa. Banyak hal yang bisa saya kagumi karena berasal dari daerah berdarah Bugis-Makassar ini. Daerah yang kini selalu mengikuti perkembangan zaman, baik dari segi infrastruktur maupun peradaban masyarakat di dalamnya.

Suatu daerah yang paling dikenal lebih dahulu adalah kulinernya. Orang akan selalu bertanya, makanan khas dari sana apa ya? Bahkan tidak sedikit yang menamakan sebuah kota dengan nama kuliner khas-nya. Begitupun dengan Makassar. Kota yang selalu unjuk gigi dalam perubahan demi perubahan, tidak akan pernah terlupa bahwa di sana adalah surga bagi penikmat kuliner. Saya pun tidak bisa memungkiri hal tersebut. Bahkan saya yang kini jauh dari Kota Daeng, selalu rindu akan kulinernya. Dan ini 7 kuliner khas Makassar yang bikin kangen:

• Coto Makassar; sampai saat ini, saya belum menemukan pedagang Coto Makassar di Surabaya yang persis sama rasanya dengan di Makassar. Hal inilah yang sempat membuat saya kewalahan saat hamil dulu. Berkeliling kota Surabaya hanya untuk mendapatkan kuliner satu ini. Makanan yang diolah dari rempah-rempah dan daging sapi selalu disantap dengan ketupat. Biasanya, satu mangkok tidak akan cukup di perut saya karena saking enak dan membalas kangen yang sudah lama tertahankan.
• Konro; kalau senang dengan tulang iga sapi, tidak ada salahnya mencoba Kuah kluwak akan memikat lidah untuk terus menyantap kuliner satu ini. Dan saya paling senang jika menyantapnya denga sepiring nasi hangat.
• Pisang Ijo atau Es Pisang Ijo; pisang raja yang dibalut dengan adonan dari tepung terigu berwarna hijau (hijaunya dari daun pandan), enak sekali dinikmati saat cuaca sangat panas. Tak akan lengkap jika tidak ditambah dengan sentuhan sirup Pisang Ambon yang khas juga dari daerah ini.
• Pisang Epe’: kalau berjalan-jalan ke Pantai Losari, Pisang Epe’ adalah jajanan yang paling mudah ditemui. Sepanjang pinggir pantai akan banyak berderet pedangan Pisang Epe’. Yang menarik, kini gula merah sebagai kuah manis yang disajikan bersama pisang yang dipipihkan ini sudah ditambah dengan daging durian. Jadi, aroma harum durian semakin memikat lidah untuk menyantapnya.
• Mie Titi; mie kering satu ini juga sukses membuat saya kalap jika sudah berada di kampung halaman. Memang sekilas akan Nampak seperti mie kering biasa dan menu mie kering tidak akan sulit didapati di kota besar seperti Surabaya ini. Namun, mie titi tetap tidak terkalahkan posisi rasanya dengan yang lain. Bahkan saya berusaha membuatnya sendiri pun, rasa kangen makan langsung di restorannya tidak bisa dipungkiri.
• Pallubasa; kalau melihatnya sekilas akan mirip dengan Coto Makassar. Perbedaannya adalah tentu rasa karena bahan yang digunakan sedikit berbeda. Kalau Pallubasa, santannya lebih kental dan ada tambahan serbuk kelapa yang sudah disangrai. Aromanya pun otomatis berbeda dengan Coto Makassar.
• Sop Sodara; sebenarnya kuliner satu ini asli dari kabupaten Pangkep (tak jauh dari kota Makassar). Namun sering juga diidentikkan dengan Makassar. Yang paling ngangenin akan kuliner ini adalah gorengan paru sapi yang ditabur di atas kuah sop.

7 kuliner khas Makassar yang bikin kangen di atas tidak akan pernah bisa terlupakan oleh lidah satu ini. Bahkan tidak jarang saya selalu menghubungi Mama di kampung untuk mengirimkannya ke Surabaya. Namun, tidak semua berhasil sebab sangat riskan mengirimkan bahan makanan karena dikhawatirkan sudah rusak (baca: basi) saat tiba di tangan saya. Makanya, saya hanya bisa mencoba memasaknya sendiri. Soal rasa, yaa tentu masih sangat jauh. Setidaknya saya sudah berusaha mengobati rasa kangen.