7 Alasan Emak Anak Tiga Belum Bisa Update Konten BLOG

7 Alasan Emak Anak Tiga Belum Bisa Update Konten BLOG

Dari judul saja sudah bisa ketahuan sih alasannya lama tidak update blog. Namun, sepertinya bukan itu yang ditunggu para pembaca sekalian, bukan? Haha. Apalagi yang sudah 10 tahun mengikuti blog ini pasti selalu menanti sesuatu yang berbeda meski UUAI (Ujung-Ujungnya Ada Iklan).

Saya akui bahwa waktu luang saat masih single, pasca menikah, punya satu anak, hidup di kontrakan, punya 2 hingga 3 anak, sangat berbeda. Sekali pun anak-anak diajak oleh keluarga bermain sehari dua hari bersama mereka tanpa saya atau ayahnya pun tetap saja waktu luang itu adalah hal langka. Entah saya selalu bertanya juga pekerjaan di rumah ini tidak pernah sepi. Ada-ada saja. 

7 Alasan Tidak Update BLOG, Ada yang Sama?

Apalagi ditambah dengan amanah sebagai pengurus pengelolaan sampah di RT setempat. Rasanya waktu luang itu benar-benar hampir tidak ada. Kebiasaan menulis pun tersita dan ini bukan sesuatu yang perlu saya biarkan berlarut-larut. Namun, memang alasan-alan berikut yang membuat saya tidak jadi posting di blog, yaitu:

7 Alasan Emak Anak Tiga Belum Bisa Update Konten BLOG

Sakit 

Bukan hanya saya pribadi tetapi juga anggota keluarga lainnya. Kadang anak-anak sakit bergantian sehingga menjadikan kesempatan membuka dasbor blog sudah sangat tidak kuasa. Bahkan mengetik url blog saja tuh sudah tidak sanggup karena pasti hanya akan scroll tiada henti. Selain sakit fisik, terkadang dihinggapi juga sakit mental. Ya, merasa diri terlalu tidak ada apa-apanya sehingga merasa percuma menulis. Apalagi kalau ingat kalimat senior blogger yang bilang seperti ini:

Tulisanmu biasa saja. Tidak ada yang menarik. Seperti artikel blogger pemula pada umumnya.

Hmm, saya bukannya tidak setuju dianggap sama dengan pemula. Saya bahkan masih belajar sampai sekarang. Hanya saja artikel yang sudah banyak di blog ini tidak dibuat dengan berleha-leha. Mengetik kata demi kata pun butuh waktu. Kalimat itu sungguh masih terngiang dan saya tahu yang mengucapkannya memang jago dalam menulis tapi sayangnya sudah tidak menulis lagi. 

Anak-Anak Butuh Pendampingan 

Namanya ibu anak tiga, waktunya ya habis banyak untuk anak-anaknya. Masa iya harus habis di mall atau nongkrong sama teman-teman? Apalagi kalau isinya cuma ghibah, haha. Beruntung karena pasangan saya bukan tipe yang sering memberikan ijin keluar rumah. Beliau harus tahu alasan saya keluar dan manfaatnya untuk diri sendiri dan anak-anak. Meski kalau tahu saya akan bertemu siapa, biasanya beliau sudah tahu tetapi terkadang tidak diizinkan jika memang menurutnya hanya membuang waktu. 

Nah, anak-anak yang butuh pendampingan di sini bukan sekadar diajak bermain tetapi juga ditemani belajar, baik itu pelajaran sekolah atau pun kecakapan hidup. Saya rela tidak buka laptop jika sudah melihat mereka bahagia karena senang bermain tebak-tebakan kata, berbinar ketika diajari menyayangi tanaman, atau permainan lainnya yang mereka butuh ibunya sebagai teman. Kalau sudah seperti ini, yaa bye bye dulu untuk nulis di blog. 

Bad Mood 

Tidak salah kalau anak sulung saya juga memiliki karakter yang sama. Kalau sedang mood, maka apa pun bisa saya lakukan. Namun, ketika bad mood datang yang bisa terjadi hanya rebahan. Entah rebahan itu sambil scroll hape atau benar-benar cuma tiduran saja. Dan ini alasan yang sukses membuat pasangan saya pun bingung karena otomatis akan kena imbas juga, haha. Makanya beliau sudah tahu caranya buat mengembalikan mood saya. Ssst… yang bisa tebak jawab di kolom komentar ya! 

Tidak Ada Job

Alasan paling ampuh nih, haha. Soalnya kalau ada mau enggak mau harus nulis dan publish. Kalau enggak yaa mana bisa bayaran. Memang ada benarnya sih kalau blog seperti etalase tetapi bukan berarti bahwa tidak ada hal baik bisa dipetik dari artikel tersebut, lho. Tidak ada job menjadi alasan tersendiri karena effort buka laptop hingga menutupnya lagi perlu dukungan berupa nominal rupiah bertambah di rekening, ye kan? Enggak usah malu bilang yes lho… haha.

Traffic Blog Menurun Drasti alias Anjlok

Bagi saya traffic itu juga salah satu nafas blog ini. Kalau tidak ada yang berkunjung, lalu yang baca siapa hayooo? Makanya sangat menjaga artikel yang ditulis tuh sebisa mungkin yang evergreen meski kesannya kaku. Ya, kaku menurut kalian belum tentu bagi yang benar-benar butuh, bukan? Apalagi mayoritas pembaca di sini tuh nyari informasi seputar pendidikan yang pernah saya posting dia wal-awal membangun blog ini.

Nah, kalau pengunjungnya menurun tuh rasanya nelongso dan enggak semangat buat nulis lagi. Aku nulis capek-capek kok enggak ada yang mau mampir? Ya, selalu itu di dalam pikiran dan akhirnya enggak nulis-nulis. Padahal bisa jadi yang menurun tuh pengunjung artikel tertentu dan memang sudah habis masanya untuk hype. Namun, kenyataannya yaa dengan begitu bikin blog malah makin enggak diisi, haha. Aneh emang! 

Sibuk Upgarde Diri di Ranah Lain 

Mencoba hal baru dan menjadi penunjang diri sebagai blogger biasanya membuat waktu update blog tidak ada. Pagi sampai malam berupaya untuk menjalankan rutinitas atau kasarnya “tugas” agar bisa lolos dalam sebuah pencapaian skill itu sering membuat terlalu senang sehingga lupa sejenak ada blog yang harus “diberi makan” berupa konten tulisan.

Cara Menjadi News Anchor

Contohnya ketika memaksa diri untuk memiliki kemampuan public speaking, ternyata butuh effort karena harus menyelesaikan beberapa tugas dan satu tugas tidak membuat pesertanya leyeh-leyeh. Belum lagi jika itu adalah program berbayar, sayang sekali kalau harus gugur di pertengahan. Bagi saya upgrade seperti ini penting karena tidak ada salahnya selagi ada kemampuan dan umur. Ditambah lagi tidak harus meninggalkan anak-anak, rasanya sudah sangat bahagia dengan segala fasilitas yang diberikan Allah lewat pasangan.

Kesempatan lain juga, saya diminta mengajar freelance makanya saya butuh waktu menyiapkan materi ajarnya, jadinya blog sedikit terlupakan, hiks.

Time Management yang Morat-Marit

Dari sekian banyak alasan sebenarnya yang jadi masalahnya adalah manajemen waktu saja. Saya sering lalai dengan kandang waktu yang sudah dibuat sejak awal. Biasanya karena keasyikan atau bisa saja karena terjadi hal di luar dugaan. Misal saja nih saat di dapur, tadinya cuma ingin masak sayur sop, goreng ayam dan sambal kecap, eh saat buka kulkas ternyata ada pisang kepok yang bisa diolah jadi berbagai macam camilan. Makanya waktunya molor lagi di dapur. Waktu untuk nulis berkurang. 

Begitu juga dengan kegiatan lainnya. Tadinya sudah bilang ke diri sendiri akan mengurusi tanaman selama 1 jam saja eh karena tidak tahan lihat pot nganggur, akhirnya jadi membuat tanaman baru dalam pot tersebut yang pastinya butuh waktu juga. Nah, kalau hal seperti ini terjadi terus, maka wajarlah blog saya tidak terisi. 

***

Well, kalau masih berada di 7 hal di atas, segera cari solusi agar blog tetap hidup karena kehidupannya tergantung dari konten yang kita buat. Setuju, kan?!

Facebook
Twitter

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *