Tidak ada yang pernah isa mengantisipasi apa yang akan terjadi pada diri. Sekalipun sudah merencanakan hal luar biasa atau sederhana, tetap saja yang ada yang Maha Memutuskan hingga terjadi. Seberapa kuat pun mencoba untuk mencari cara agar dampak yang terjadi tidak kemana-mana, sekali lagi itu bukan ranah kita sebagai manusia yang penuh kelemahan diri. Namun, sedia payung sebelum hujan itu ada manfaatnya yang bisa diikuti.
1. Mental Lebih Siap dan Kuat
Tidak percaya? Saya sudah membuktikannya. Selama ini mungkin orang melihat saya suka menangis bahkan selalu kepikiran jika diperhadapkan masalah, kecil atau besar. Ketika sudah berupaya menyiapkan segala sesuatunya ketika memutuskan sesuatu, maka kekuatan mental itu tersulam pelan-pelan.
Bahkan saya sendiri merasakan bahwa air mata ini jadi lebih teratur untuk tumpah. Bisa menahan agar semua berjalan baik-baik saja dulu tanpa harus emosi. Mungkin jika tidak menerapkan sedia payung sebelum hujan, bisa jadi pingsan dan berbuat sesuatu berdasar emosi semakin memperlihatkan kebodohan.
Mental tetap terkontrol ketika sesuatu terjadi, baik atau buruk sekalipun.
2. Siap dengan Alternatif Lain
Jika menghadapi sebuah perjalanan kehidupan yang boleh dibilang tidak sesuai dengan harapan, maka kita sudah mempersiapkan langkah alternatif untuk menghadapi realita yang terjadi. Jangan sampai agenda terhalang hanya karena masalah yang seharusnya bisa kita atasi dengan solusi lain.
Jadi sangat wajar jika setelah memikirkan plan A maka tidak ada salahnya juga sudah menentukan plan B untuk digunakan pada situasi dan kondisi yang seharusnya. Biasanya ini paling banyak dilakukan ketika akan memulai investasi.
3. Mencegah Penyesalan di Akhir
Seringkali kita dengar kalimat seperti ini:
“Kalau penyesalan memang datang di belakang. Kalau di depan namanya pendaftaran.”
Namun, penyesalan tidak akan membuat kita sakit hati jika selalu sedia payung sebelum hujan. Artinya, penyesalan memang sesuatu yang lumrah tetapi efeknya tidak akan berlangsung lama karena kita sudah membuat berbagai macam planning. Bukankah memang kita sebagai manusia hanya ditugaskan untuk berusaha? Selebihnya Tuhan yang mengatur.
Nah, apapun yang dilakukan dengan perencanaan matang tidak akan membuat penyesalan sebagai penghalang untuk bangkit dan mencoba lagi.
4. Menyadarkan Diri Tak Ada yang Abadi
Sebagaimana yang sudah saya tuliskan panjang lebar di atas bahwa segala sesuatu yang dilakukan sebagai upaya sedia payung sebelum hujan, sejatinya adalah untuk memahamkan diri bahwa di dunia ini semuanya sementara. Tak ada yang benar-benar abadi.
Apapun yang dimiliki bisa saja pergi dan hilang bahkan dirampas dengan paksa. Nah, dengan berupaya maksimal dalam hidup, pastinya semakin percaya bahwa semuanya sementara dan kelak akan diminta pertanggungjawabannya.
5. Mengingatkan agar Lebih Waspada
Memasang CCTV di rumah adalah salah satu contoh upaya untuk waspada dan mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi. Membentuk benteng keamanan diri maupun keluarga adalah salah satu ikhtiar kita sebagai manusia di bumi ini. Waspada bukan berarti tidak percaya melainkan sikap hati-hati untuk meminimalkan hal kuran baik terjadi.
Nah, ketika hal buruk terjadi maka kembalikan pada sang penentu setiap keadaan. Jangan sampai kemudian marah berlebihan yang jatuhnya akan merusak mental sendiri apalagi jika sudah mengganggu kesehatan. Hidup ini terlalu berharga untuk dianggap sebagai waktu yang biasa saja.
***
Well, sesederhana apapun rencana hidup yang dibuat, tetap meyakini bahwa ada Tuhan yang menentukan segalanya. Jika tak sesuai keinginan, maka kembali lagi bahwa selalu akan ada yang terbaik di balik hal yang menurut kita tidak baik. Tuhan tidak akan pernah memberikan apa yang kita inginkan, tetapi yang kita butuhkan. Sekecil apapun itu. Maka, tetap semangat dan selalu waspada.
14 Responses
Setuju banget sama 5 definisi sedia payung sebelum hujan. Dalam hidup itu banyak hal yang di luar prediksi yang bisa saja terjadi. Jadi kita harus siap lahir batin menerimanya dan jaga-jaga jika sewaktu-waktu hal yang tidak diinginkan menimpa kita. Nice sharing kak.
Terkadang tanpa sadar kita justru kecewa hal buruk tidak terjadi padahal kita sudah menyiapkan backup plan, bener gak? Misalnya kita sudah bawa payung, ternyata hari ini tidak hujan. Kita akhirnya mengeluh, “sudah capek-capek begini, eh ternyata nggak jadi . Kita jadi mudah suuzon dan overthinking karena hal buruk mungkin dan kita gak bisa menghadapinya.
Jadi, mungkin waspada itu wajib tetapi jangan sampai overthinking membayangkan hal buruk hingga tanpa sadar kita justru mengharapkan hal itu terjadi.
Terima kasih sudah berbagi.
Pas banget nih..hari Jumat dapat motivasi keren begini. Terima kasih mba.. Setuju sejali bahwa sedia payung sebelum hujan itu sangat penting meski kadang suka lupa..hehe..
Kadang, gak hanya udah siap payung, tapi udah siap jas hujan, sepatu karet dsb untuk menghadapi “hujan” (agar gak kena cipratan), eh tetap saja kena akibat kecerobohan pengguna jalan lain. Well, haha maksudku kadang kita udah berhati-hati banget dalam hidup ya. Tapi tetap saja ada friksi dengan teman/tetangga/kerabat. Berarti ya memang itu proses pendewasaan dan pelajaran hidup ^^
Kalau di beberapa orang yang perfectionist akut (aku salah satunya), sedia payung sebelum hujan ini pasti justru jadi malasah. Karena jadi terlalu sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatunya tapi ga kunjung aksi.
Sedia payung sebelum hujan ini memang ada bagusnya tapi sepertinya ga buat orang-orang yang “beda” kaya aku. Hehehe.
Weleh weleh samaan mas komennya hahaha
Sedia payung sebelum hujan itu memang penting. Tapi untuk beberapa kasus (saya salah satunya) yang tergolong dalam tipikal manusia perfeksionis dan zero mistake, pepatah ini malah bisa bikin masalah.
Terakhir ketemu psikolog, saya malah kena teguran ehehehe. Soalnya terlalu banyak persiapan bisa berdampak ke kecemasan, bahkan bisa merusak pola tidur karena tidur jadi tidak nyenyak.
Jadi mungkin peribahasanya perlu di-detailkan : Siapkan payung sebelum hujan, tapi sewajarnya saja. hahaha
Fajarwalker.com
Ternyata banyak banget ya hikmah yang bisa diambil dari pepatah sedia payung seblum hujan, Mbak Rahmah. Dari dulu pahamnya bahwa pepatah ini mengajarkan kita hanya untuk bersikap waspada dan jaga-jaga. Namun, kalau ditilik lebih lanjut ternyata dalem juga. Biar mental makin kuat ya mbak.
Sedia payung sebelum hujan itu manage your expectations, karena yang namanya manusia gak ada yang tahu hari esok, apa yang kita rencanakan bisa atau tidak berjalan sesuai keinginan, manusia cuma merencanakan, penentu akhir tetap Yang Maha Kuasa
dengan sedia payung sebelum hujan, setidaknya kita bisa lebih siap dengan segala sesuatu yang akan terjadi ya Kak, baik buruknya, senang sedihnya, biar bisa lebih kuat dan tangguh ya 🙂
karena kita cuma pelakon dalam sandiwara kehidupan ini ya *eaaa 😀
sedia payung sebelum hujan itu adalah salah satu pepatah favoritku saat SD. aku dulu jadi suka bacain buku kecil yang isinya kumpulan peribahasa2 gitu, mba.. dan terpana sendiri ternyata kata2 bisa semenarik itu.
memang sebaiknya kita harus selalu punya plan B ya, mbak dalam berbagai rencana hidup biar kalau ada hal yang tidak diinginkan nggak terlalu kecewa. Da seperti pepatah sering bilang manusia bisa merencanakan tapi Tuhan yang menentukan. Kadang nggak semua hal yang kita inginkan bisa berjalan dengan baik sesuai keinginan kita
Mengharap yang terbaik, bersiap untuk yang terburuk. Mungkin seperti itu ya mbak.
Wong udah nyediain payung aja masih bisa kluncum, apalagi nggak sedia sama sekali.
Bukan begitu mbak?
Mental lebih siap dan kuat menurutku yang paling ngena. Memang kadang kita sebagai manusia suka merenca-merencana. Tapi kalau hasilnya nggak sesuai jadi kecewa. Ada baiknya untuk meredam kecewa kita siapkan payung-payung yang dibutuhkan. Kalau ternyata hujan, kita udah siap tindakan selanjutnya mau ngapain. Ya pakai payung atau menepi di pinggir jalan…. hehehe