hal yang dilakukan saat marah agar tidak mengalami penyesalan

Marah adalah perbuatan yang sebenarnya tidak baik untuk dipelihara. Namun, sebagaimana manusia saya pernah merasakan dan mengalaminya. Apalagi ketika mengalami hal yang mengusik hati yang sejak dahulu telah terluka. Ops! 

Saya jadi berpikir, ada nggak ya orang yang sama sekali tidak pernah marah dalam hidupnya? Apakah sehat jiwanya? Karena yang saya pahami, orang yang tidak mampu meluapkan perasaan atau emosinya, salah satunya marah, justru ada masalah dengan psikologisnya. Hmm, apapun itu marah memang bukan sifat terpuji untuk dipelihara.

Penyebab Kemarahan

Kalau dulu saya sering marah ketika ada mahasiswa(i) yang tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, sekarang marahnya lebih kepada pasangan dan anak-anak saja. Biasanya juga karena hal-hal yang sudah melampaui batas menurut aturan yang ada. Seperti si kakak tiba-tiba pukul adiknya, suami yang selalu makan makanan yang seharusnya tidak untuk penderita asam urat, si adik yang tiba-tiba gigit kakaknya, dan beberapa hal lainnya.

Kalau dari luar rumah tangga kami, biasanya yang membuat marah itu kalau keluarga dari ibu kontrakan menggunakan toilet seenaknya dan terkesan jorok. Pastinya buat suasana hati seketika jadi mangkel pake banget. Belum lagi kalau cucunya mengajarkan hal keliru ke si kakak, seperti ngomong kata-kata yang tidak pantas apalagi jika diajak bermain permainan yang menurut kami sudah keterlaluan.

Namun, semuanya tidak lantas membuat saya menjadikan hal tersebut untuk memendam marah sampai berlarut-larut. Setelah melampiaskannya dengan berbagai aktivitas, biasanya sudah kembali normal.

Hal yang Dilakukan Ketika Sedang Marah

Lalu, kalau saya marah seperti apa?

Biasanya sih paling pertama yang terjadi ketika saya marah adalah jantung berdegup kencang, kedua tangan mengepal dan rahang atas dan bawah bertemu seperti tak akan terpisah, haha. Pastinya setelah meluapkan emosi yang tersisa terkadang sesak di dada.

Inilah 5 yang saya lakukan ketika dalam kondisi marah:

Menangis

Seringnya ini saya lakukan ketika marah kepada anak-anak dan suami. Saya mendapatkan banyak input bahwa marah di depan anak-anak itu tidak baik dan bisa menjadi kenangan pahit yang tersimpan di memori. Ya, namanya manusia saya pun sering terlepas sehingga tetap marah di depan anak-anak. Kalau lagi ingat, saya buru-buru ke kamar mandi dan meluapkannya di sana sambil membuang air-air. Pernah juga beberapa kali sekalian dengan membersihkan kamar mandi.

Bersih-Bersih

Kalau ini mungkin contoh dari mama saya. Dulu, kalau saya dan adik-adik serta bapak membuat mama marah, pasti rumah jadi lebih bersih daripada hari-hari sebelumnya. Mama lebih rajin jadinya. Namun, jangan salah bisa saja ada barang-barang kita yang ikut terbuang, haha.

Nah, kalau saya sekarang lebih ke bersih-bersih properti foto dan baju anak-anak saja.

Tidur

Ini cara paling akhir yang bisa menghindari saya dan berkata dan berbuat yang bisa saja disesalkan kemudian hari. Tidur bisa membuat perasaan dan pikiran sejenak mengalami rileksasi. Bahkan sehabis tidur seringnya malah lupa kalau sedang marah tadi.

Namun, kebiasaan ini katanya tidak boleh diteruskan karena harusnya saat akan tidur, pikiran harus tenang dan memaafkan kesalahan siapa saja. Sebab, kita tidak tahu saat tidur, apakah bisa bangun lagi atau tidak.

Keluar Sejenak

Saya melakukan ini untuk sejenak self healing dengan menghirup udara segar di luar rumah. Kadang ke minimarket atau warung dekat rumah yang jualan aneka camilan murah. Kalau lagi malas bergerak banyak yaa cukup duduk di kursi warung kopi yang ada di depan rumah.

Diam Saja

Sebenarnya ini juga paling sering saya lakukan karena tidak ingin menimbulkan konflik baru. Seringnya kalau marah sama anak, suami jadi ikutan tidak menerima anaknya dimarahi. Akhirnya, malah kami yang kemudian berseteru.

Diam saja jadi pilihan karena memang membuat mulut tidak lelah meskipun dada sesak tidak karuan. Jadinya, lebih baik berusaha untuk menenangkan diri agar lebih nyaman.

***

Well, marah bukan sesuatu yang baik untuk dipelihara tetapi bukan juga sesuatu yang mudah dihindari. Lakukan saja hal-hal yang menurut kita nyaman dan pastinya tidak melukai.

Facebook
Twitter

Related Posts

5 Responses

  1. bersih-bersih ini jadi pilihanku juga ketika sedang marah. energi berlebih bisa dimanfaatkan untuk beberes rumah. hasilnya pekerjaan rumah beres dan amarah meredup. tapi ya gitu deh, kalo beberes rumah dalam kondisi marah, barang-barang lain kadang ikut terbuang hahaha

  2. Ini susah bangeeett mbaaakk.. Sussaaahh susaaahh.. Apalagi kalau rumah berantakan tapi anak dan suami santuy ngga peduli. Auto ngomel berjam-jam tanpa henti 😆.
    Huft, harus dicoba lagi dan lagi biar ngga marah-marah. Trims buanget infonya mbak Amma <3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *