Tips Meneruskan Kebaikan Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia – Duh, tema kali ini harus memaksa mata untuk tidak basah. Memaksa jari agar tidak terhenti menari di atas keyboard hanya karena harus mengeringkan pipi dengan tisu. Artikel ini harus selesai tanpa ada penampakan mata bengkak besok pagi. Lebay? Terserah pada penilaian masing-masing orang. Pastinya, menuliskan tentang orang tua (dalam hal ini bapak) yang sudah lebih dahulu menghadap penciptaNya bukan perkara mudah.
Kangen. Rasa ini yang seringkali mengoyak ketabahan dan ketegaran. Siapa yang tidak rindu dengan bapaknya? Siapa yang tak sedih ketika bapaknya sudah tidak lagi di dunia ini? Kalau ada yang sebaliknya, saya acungi jempol kehebatan rasa di dadanya. Eh, namun kali ini bukan untuk membahas bagaimana rindu saya selama 6 tahun kehilangan bapak. Tetapi bagaimana cara saya agar bapak di sana tetap tersenyum karena hal-hal positif yang pernah dilakukannya ternyata bermanfaat dalam jangka panjang.
Sedikit cerita, bapak saya adalah guru bahasa asing, bahasa Inggris dan Jerman, meskipun merangkap sebagai kepala sekolah di salah satu SMA swasta saat beliau masih hidup. Kecintaannya pada dunia pendidikan, maka bapak tidak pernah bisa tenang tatkala melihat siswa-siswi yang diajarnya sangat kurang dalam bahasa asing. Untuk itu bapak sering membuka kesempatan belajar bagi siapa saja yang ingin menimba ilmu tentang bahasa Inggris dan Jerman di luar jam sekolah. Tak hanya itu, bapak selalu berpikir bagaimana pola pengajaran dan penjelasan tenses yang menjadi pola kalimat dalam bahasa Inggris bisa dengan mudah dicerna oleh murid-muridnya. Baginya berbagi ilmu adalah jalan abadi yang bisa memudahkan ke surga. Jalan dari amal jariyah jika ilmu yang diajarkannya tersebut sangat dimanfaatkan oleh siapapun yang diajarinya.
Nah, berhubungan dengan kebiasaan bapak tersebut, saya pun terpacu untuk ikut mengajarkan pemahaman bahasa Inggris yang saya dapatkan dari bapak, untuk diajarkan juga kepada yang membutuhkan, seperti di les-les sore atau sekadar sharing dengan adik-adik kelas yang menjadikan bahasa Inggris juga sebagai ilmu wajib. Menurut saya pribadi, itulah salah satu tips meneruskan kebaikan orang tua yang sudah meninggal dunia. Berikut selengkapnya saya paparkan di bawah ini:
- Mengamalkan ilmu yang pernah diajarkan; sebagaimana bapak saya yang berprofesi sebagai guru, khususnya bahasa Inggris, maka saya pun berusaha mengajarkan kembali ilmu yang sama tersebut. Apalagi sebelum meninggal dunia (tepatnya dua hari sebelum meninggal), bapak seperti kaset yang mengulang kembali materi pengajaran bahasa Inggris dari A-Z sembari saya memijat-mijat kakinya di tempat tidur.
- Bersedekah atas nama bapak; kalau aktivitas ini niat dan waktunya hanya diketahui oleh saya dan Allah saja. Pastinya, sebisa mungkin setiap bulan selalu rutin melakukannya. Nominalnya berapa? Tentu bukan sesuatu yang harus disebarluaskan, bukan?
- Mendoakan ampunan dosa di akhir shalat; doa dari anak yang shalih/shalihah seperti kita semua menjadi pertanda bahwa orang tua berhasil membentuk kebaikan pada generasinya. Sehingga anak-anaknya walaupun ditinggalkan tetap menjalankan ibadah yang pahalanya tentu akan mengalir pada orang tua juga.
- Menjaga hubungan silaturahim dengan keluarganya; karena bapak saya termasuk keluarga kecil di kampung, maka saat ini keluarga dari bapak yang paling dekat hanya tersisa tante (kakak ipar bapak) dan ketiga anak-anaknya (kakak sepupu) yang juga sudah memiliki anak masing-masing. Sebisa mungkin saya tidak memutus silaturahim dengan sesekali menghubungi via telepon meskipun posisi saya sudah di Surabaya saat ini. Setiap lebaran atau ada yang menikah, saya pun berusaha tidak absen mengikuti sebagai wakil dari mendiang bapak.
- Menjaga hubungan baik dengan teman atau kolega kerjanya; beberapa teman bapak yang berprofesi guru saya sangat mengenal mereka dengan baik. Saya berusaha menjalin silaturahim saat bertemu dimanapun dan selalu memohonkan maaf salah bapak semasa hidup kepada mereka.
- Selalu berusaha menjadi anak yang baik di manapun dan kapanpun; ini penting demi kebahagian bapak di sana. Jika saya menjalankan kehidupan ini dengan baik-baik saja dan tanpa melenceng kiri atau kanan, saya yakin juga akan berdampak pada bapak. Begitupun sebaliknya. Jika saya baik, bapak juga menjadi sosok yang berhasil dalam menanamkan kebaikan pada saya. Tugas saya adalah menjaganya agar tetap seperti itu.
Nah, kalau teman-teman sendiri tips meneruskan kebaikan orang tua yang sudah meninggal dunia seperti apa? Share yuk!
One Response
kecup mba amma :* hihihih..