“Kak, kenapa senyum?”, tanya seorang mahasiswi setelah pelajaran Anorganik I hari ini.
“Karena aku ditinggal nikah”, jawabku datar dan makin tersenyum.
“Lho, mestinya khan nangis???”, tanya mahasiswi lagi.
“Karena senyum itu KETEGARAN”
Kami berdua kemudian diam dan menuju ke arah parkiran mengambil kendaraan masing-masing.
2 Responses
sabar ya mba, menangis tak kan merubah apapun tapi tersenyum bisa mengubah ‘hitam menjadi putih’ 🙂
@Nila Lazuardi,
Hitam jadi ungu saja deh 😀