Dear, You
Sudah berapa lama kamu tak muncul di hadapanku?
Sudah berapa lama senyummu tertutup bayangan masa lalu?
Sudah berapa lama penantian kumencoba menterjemahkan sosokmu?
Lama… hingga tak terhitung waktu
Aku tak pernah berharap kamu memahami
Cukup selalu ada dimana aku berdiri
Aku tak pernah memintamu menangisi
Cukup diam di tempatku berdiri
Selamat malam, kamu!
Sudah berapa lembar hafalanmu?
Sudah setebal apa hitam di jidatmu?
Sudah sepanjang apa rambutdagumu?
Selamat malam, kamu!
Apa kabar wanita sepuh di sampingmu?
Apa kabar wanita pesakitan di ranjangmu?
Apa kabar malaikat calon penolong surgamu?
Selamat malam, kamu?
Aku menulis ini tanpa ragu
Kuyakin matamu menyaksikannya selalu
Meski kau jawab dengan bahasa kalbu
Aku tahu
Selamat malam, kamu!
Sudah seberapa banyak kenangan manis untuk melupakanku
Sudah sebahagia apa hingga tak lagi kudengar keluhanmu
Sudah seyakin apa amalan akan surgamu
Masihkah terus kau pacu?
Pada desir ombak terakhir yang kudengar kala itu
Aku bertanya pada jejak langkahmu
Seberapa jauh kau membentang jarak denganku
Dan memang semuanya tersapu waktu
Aku tak pernah lupa pada janjimu
Semakin mencoba, semakin tidak ada kuasa untuk itu
Sakitnya memang terlalu
Terakhir kau pinta maafku
Karena raga dan jiwanya begitu berarti untukmu
Maka kuucap meski aku ragu
Memaafkanmu sepenuhnya atau menunggu
Ya, menunggu masa saat pengadilan pada Rabb-ku, juga Rabb-mu
Hei, kamu!
Kalau saat ini kubertanya
Sebesar apa penyesalan yang ada
Masihkah kau jawab, tak ada?
Jika “ya”
Maka kuserahkan semua padaNya saja
Hei, kamu!
Musim hujan sudah tiba
Jangan lagi sebut namaku di sana
Karena sakitku terus ada
Meski kucoba untuk lupa
Tetap tak bisa