Saya dan Srikandi Blogger 2013

Nge-BLOG adalah aktivitas yang kini sudah menjadi agenda setiap hari. Tak hanya sekedar menyalurkan hobi tetapi untuk mencari sesuap nasi. Lebay?! It’s depend on all of your mind. Memang, awal menggunakan BLOG untuk mencari pundi-pundi penghasilan. Hal ini disebabkan faktor X yang memaksa adrenalin untuk bekerja keras sedemikian rupa untuk memaksa jari-jari untuk tetap “mood” menulis. Sebab blogger tidak akan jauh-jauh dengan aktivitas menulis.

Blogger itu sendiri tak sesempit yang saya pahami dulu. Terlalu banyak hal yang harus menjadi fokus perhatian agar bisa eksis dalam dunia blogging, apalagi jika tujuan utamanya adalah “bebas financial”. Namun, seringkali naluri untuk menuliskan hal-hal yang bersifat “free” dan tidak kaku pada aturan ini dan itu membuat saya masih bertahan dan tetap enjoy untuk nge-blog.

Berbicara masalah prestasi, saya sudah merasakan nikmatnya menjadi “the winner” dan “the looser”. Hal-hal tersebut yang juga ikut memotivasi untuk terus belajar. Setiap tulisan memang memiliki takdir kemenangan dan kekalahannya sendiri. Usaha maksimal sudah menjadi modal terbaik untuk bertindak. Intinya adalah berbagi argumen yang ada di benak saya di dalam postingan sebuah blog.

Ikut berkomunitas menjadi satu upaya membangun keyakinan bahwa hidup seorang blogger tidak sendiri. Terkadang harus menerima masukan, kritikan kasar dan halus agar tetap semangat dalam menulis dan belajar segala hal tentang dunia blogging. Dan… saya adalah salah satu makhluk-Nya yang tidak pernah cepat puas untuk menimba ilmu kepada siapa saja dan komunitas apa saja. Asalkan masih tetap berdiri pada koridor blogger yang baik, lurus dan tidak menyesatkan serta memanfaatkan ke-kurangpaham-an saya untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Yah, dunia blogging memang sering menutup mata hati dan pikiran jernih ketika sudah “banyak peluang” untuk sebuah “keuntungan besar”.

Kumpulan Emak-Emak Blogger alias KEB hadir dengan gebrakan Srikandi Blogger 2013. Jujur saja saya tidak pernah menyangka akan masuk menjadi 50 Besar Nominasi Srikandi Blogger 2013 tersebut. Sebab, 49 ‘emak-emak’ lainnya bukan orang biasa. Semua memiliki kelebihan yang menjadi semangat mereka untuk tetap eksis dan berbagi di blog mereka masing-masing.

Saya berharap kepada yang nantinya keluar sebagai Srikandi Blogger 2013, saya atau siapa pun, sebaiknya terus menggali pengetahuan tentang dunia blogging (tidak cepat puas akan ilmu), bisa membedakan visi misi #bloggermatre dan #bloggermurni, tidak begitu saja tergiur dengan “gemilang hadiah nge-blog” yang kadang ditempuh dengan jalur yang sia-sia bahkan keliru, terus menginspirasi dan memotivasi atau bahkan hanya sekedar berbagi informasi yang dituangkan di dalam blog, pandai memanfaatkan kemajuan teknologi (dunia digital), menjadi panutan dalam segala hal tanpa harus meninggalkan kewajiban utama sebagai “emak”, istri dan hamba-Nya sehingga gelar Srikandi Blogger tepat untuk disandang. Menjadi Srikandi bukan berarti setiap hari meninggalkan rumah untuk terus eksis plus narsis tetapi lupa “kodrat” sebagai wanita yang rentan terhadap hal-hal berbau “sensitif” dan “fitnah”. Apalah artinya menjadi Srikandi Blogger tetapi hakikat “emak” itu sendiri jauh dari dalam diri.

So, siapkah saya menjadi Srikandi Blogger 2013? Jawaban saya kembali pada yang menilai dan memilih. Siap atau tidak siap, ketika Tuhan mengatakan “ya”, everything must go on and do the best. Begitupun sebaliknya.  

NB:

Kepada seluruh panitia Srikandi Blogger 2013 by KEB, selamat bekerja dan tetaplah menjunjung tinggi kejujuran dan kelayakan dalam menentukan “Srikandi Blogger 2013” dengan kualitas sesungguhnya. Standing applause for everyhting you have done…

Facebook
Twitter

Related Posts

42 Responses

  1. kunjungan perdana mbak. langsung suka sama blognya mbak rahmah. semoga jadi pemang mbak.. saling menyemangati ya kita 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *