Review Temui Aku di Surga: Janji Hati Karena-Nya, sebuah novel yang sebenarnya sudah selesai terbaca dalam sehari sejak kedatangannya melalui kurir pada Rabu, 17 Juli 2013 lalu. Namun karena kendala hal lain, makanya baru sempat menuliskan review-nya sekarang.
Temui Aku di Surga. Singkat namun menyisakan makna tersirat yang begitu dalam. Seperti pada postingan saya sebelumnya yang menerka isi novel terbaru dari Ella Sofa ini. Menimbulkan rasa penasaran untuk membaca sampai habis novel tersebut. Dan nuansa kisah novel Islami yang berbeda dituangkan dalam judul Temui Aku di Surga ini.
Judul: Temui Aku di Surga
Penulis: Ella Sofa
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo (Quanta)
Tebal: 279 halaman
ISBN: 978-602-02-1360-6
Tak banyak novel islami atau novis yang mengangkat kisah pertaubatan seorang anak manusia yang disandingkan dengan sebuah konspirasi politik apalagi menyerempet soal kesetiaan para anggota genk motor. Penulis mengangkat kisah yang sebenarnya sering terjadi di kehidupan nyata kita semua. Bahkan tak jarang berita-berita di TV kadang muncul soal dampak negatif politik dan dunia genk motor. Begitulah yang dialami Malik Julian Santoso yang disapa setiap hari dengan nama Malik. Diceritakan bahwa Malik merupakan anggota genk motor yang taubat. Berubah menjadi lebih baik dan memulai menata masa depan dengan berjuang.
Malik tidak sendiri. Pertemuannya dengan Yudho menjadi awal Malik menjalani proses pencapaian mimpi. Membuka sebuah jalan meraih mimpi dengan keterampilan khusus Yudho, diharapkan mampu mewujudukannya. Apalagi hatinya sudah dipenuhi oleh wajah Hesti, wanita belia yang belajar menjadi seorang hafidzah muda. Namun, perjuangan tetaplah perjuangan. Tak akan indah tanpa rintangan sepertinya. Dan memang sudah sunnatullah jika bersama dengan waktu, beragam problematika hidup juga menyertai. Hingga takdir membawa Malik pada keindahan rencana-Nya. Dibantu Yudho, impian menjadi seorang petinggi, tersampaikan meskipun tak sesuai dengan keinginan. Beragam intrik menegangkan menjadi pemanis sebuah perjuangan. Namun, pada akhirnya, kehendak-Nya juga yang terjadi di muka bumi ini.
Malik harus menjadi korban. Sebagai sahabat, Yudho tak tinggal diam. Hesti juga semakin yakin bahwa Malik sudah mendapatkan yang terbaik dari-Nya. Novel Temui Aku di Surga memberikan sebuah janji hati pada diri Yudho akan pertemuannya kembali bersama Hesti dan Malik. Sebab mereka sama sekali tak pernah bisa menebak jalan takdir masing-masing. Apakah musibah yang ditimpa Malik terkuak? Apakah Yudho sukses dengan usaha yang awal mula dibantu oleh Malik? Apakah Hesti berhasil menjadi hafidzah? Jawabannya ada pada novel Temui Aku di Surga. Silakan menyelami 23 Bab (plus Prolog dan Epilog) yang dipersembahkan penulis dalam novel islami ini.
Overall, novel Temui Aku di Surga sudah sangat menginspirasi betapa seseorang yang ingin bertaubat itu mendapatkan halangan yang tidak ringan. Mengajarkan kesabaran atas segala hal yang menimpa diri dengan terus berbaik sangka kepada Allah, juga diberikan dalam novel ini. Penulis menggambarkan bagaimana sosok Hesti yang berjuang menjaga hati demi sebuah cita-cita mulia sebagai pengikut Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Dan tentu saja sangat cocok bagi para pemuda yang baru ingin mendalami agama. Tak hanya mendeskripsikan bagaimana hati ketika tersentuh cinta, tetapi proses mengemas cinta itu sehingga tetap berada di jalur yang benar juga tersampaikan. Bahasa yang digunakan juga bahasa sederhana dengan tingkat gaya bahasa yang tidak terlalu ekstrem. Sebab jika terlalu tinggi, khawatir tidak mampu tersentuh hikmah yang ingin disampaikan penulis lewat novel Temui Aku di Surga ini.
Namun, setahu saya ada kata dalam bahasa Arab yang penulisannya keliru, seperti hafidzah (bukan khafidzah) dan husnul (bukan khusnul). Sebab, dalam bahasa Arab berbeda satu huruf saja sudah bermakna beda, tak hanya huruf, penempatan titik saja sudah sangat fatal akibatnya. Namun, kembali bahwa manusia tak ada yang sempurna. Correct me if I’m wrong. Saya sangat berharap ada sekuel dari novel Temui Aku di Surga.
Dari 5 bintang, ada 4 bintang dari saya untuk novel Temui Aku di Surga ini.
NB:
Untuk mbak Ella Sofa, terima kasih untuk novel islami ini. Pemuda muslim/muslimah membutuhkan asupan gizi nutrisi keimanan, salah satunya dengan novel seperti ini. Jadi, tak hanya berupa roman semata.
4 Responses
berarti harusnya ada editor yang mengerti penulisan arab juga di buku ini ya mbak
sebaiknya seperti itu mbak… hal kecil bisa jadi hal besar 😀
ooo…. aku mlaah gak merhatiin kata bahasa arab itu. rahmah jeli juga.
@ade anita,
Hehehe…