Bicara soal warisan, saya kemudian terenyuh dengan salah satu curhat teman yang akhirnya jumpalitan dalam menjalani hidupnya pasca ayahnya menjalani masa pensiun. Teman saya harus bekerja tanpa memikirkan lagi kebahagiaannya sendiri asalkan ibu, ayah dan adiknya tetap bisa merasa aman dalam hal keuangan. Ya, kondisi ini seolah mengingatkan saya pada istilah sandwich generation.
Sandwich Generation, Apa Itu?
Ya, saya termasuk salah satu dari snadwich generation juga tetapi tidak seperti teman yang semuanya harus dilakukannya sendiri. Saya masih dibantu dengan saudara-saudara saya yang juga memiliki penghasilan untuk kemudian memastikan kondisi keuangan mama tetap baik. Meskipun sebenarnya masih ada gaji dari pensiunan bapak, tetapi masih belum cukup untuk kebutuhan apalagi bapak sudah tiada.
Namun, dengan kondisi ini kemudian sedikit banyaknya mempengaruhi kondisi finansial saya juga karena bertambah pos pengeluaran yang seharusnya bisa ditekan jika sekiranya bapak mengenal yang namanya warisan berupa asuransi jiwa, sehingga ketika bapak pergi selamanya, mama dan segala jenis kebutuhannya masih tetap bisa terpenuhi. Bahkan bisa juga untuk digunakan oleh kebutuhan anak-anaknya.
Apakah saya kecewa? Tentu tidak! Karena toh kurangnya pengenalan akan manfaat menyiapkan warisan sejak dini sehingga saya tidak ingin mengulanginya lagi untuk anak-anak nantinya, jika sekiranya lebih dahulu dipanggil yang kuasa. Apalagi kondisi finansial kami tidak seperti orang-orang yang memiliki penghasilan tetap karena bergerak di bidang jasa percetakan dan juga blogging.
Kapan Waktu yang Tepat Menyiapkan Warisan?
Orang seperti saya yang masih berharap umur panjang pasti akan sedikit abai memikirkan warisan. Apalagi kalau beranggapan rezeki sudah ada yang atur. Namun, Tuhan menciptakan akal pikiran untuk digunakan berusaha sebaik mungkin di dunia, bukan? Nah, warisan menjadi salah satu cara yang perlu dipikirkan apalagi kondisi pandemi seperti ini, semua serba tidak pasti, bahkan setelah kita meninggal dunia pun kita tidak pernah yakin bahwa kebutuhan orang-orang yang kita tinggalkan akan terpenuhi semuanya dengan mudah.
Maka apa salahnya jika kita membantu mereka dengan menyiapkan warisan sejak dini? Karena menundanya pun tidak akan memberikan jaminan apa-apa. Meskipun biasanya kita menunda karena alasan belum ada dana, ada kebutuhan prioritas atau bahkan merasa cukup dengan tabungan yang selama ini kita lakukan.
Bahkan dalam agama Islam yang saya anut pun mengajarkan untuk meninggalkan keluarga dengan kondisi berkecukupan dan tidak boleh menelantarkan mereka hingga akhirnya hidup dalam kondisi mengemis sana-sini. Sumbernya, Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 4409 dan Muslim no. 1628. Waliyadzubillah!
Apa Saja yang Bisa Menjadi Warisan?
Beruntung karena mengenal Kak Dani Rachmat, financial planning enthusiast, yang pernah membuat semacam survey di akun Instagram-nya mengenai instrumen warisan yang menjadi alternatif pilihan. Dan dari survey tersebut menghasilkan responden sebesar 1.870 orang dengan tiga jawaban teratas paling banyak, yaitu:
- Saham
- Properti
- Asuransi Jiwa
Nah, saya tergelitik dengan jawaban teratas yang berada di posisi ketiga, asuransi jiwa. Ternyata sebagian orang memikirkan asuransi jiwa tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk keluarga yang ditinggalkan. Sebab, asuransi jiwa bisa kemudian dimanfaatkan oleh keluarga kita kelak sebagai ahli waris.
Peluncuruan PRUWarisan dari Prudential Indonesia
Nah, dengan kondisi tersebut saya beruntung bisa menyimak peluncuran PRUWarisan yang diselenggarakan Prudential Indonesia beberapa waktu lalu via Zoom. Kehadirannya seolah menjawab kebutuhan sekaligus menantang saya dalam mengelola finansial dengan baik.
PRUWarisan adalah produk inovasi asuransi jiwa terbaru dari Prudential Indonesia yang memungkinkan para nasabah memiliki harta waris berharga yang dapat memberikan kesempatan bagi orang-orang tersayang untuk melanjutkan hidup, mewujudkan impian serta mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya.
Hal ini diakui oleh Jane Reisch saat memberikan sambutan pada peluncuran secara virtual tanggal 20 Januari 2021 lalu. Beliau juga mengatakan bahwa masih banyak yang belum memahami dengan benar bagaimana mempersiapkan asuransi yang tepat.
Keunggulan PRUWarisan dari Prudential Indonesia
Kalau ada yang ingin lebih memahami apa saja keunggulan PRUWarisan ini, bisa simak gambar berikut:
Nah, dari gambar di atas bisa disebutkan bahwa keuntungan menjadi nasabah Prudential Indonesia untuk produk PRUWarisan sebagai asuransi jiwa.
- Periode pembayaran premi yang fleksibel dan bisa dipilih sesuai financial planning yaitu 5, 10 atau 15 tahun
- Jaminan manfaat asuransi bisa dinikmati oleh keluarga jika kemudian meninggal dunia atau jika panjang umur dan berada di usia 99 tahun berupa uang pertanggungan sesuai dengan syarat dan ketentuan polis. Jadi, baca dengan cermat syarat dan ketentuannya dengan baik.
- Bisa mendapatkan semacam PRUWarisan Booster. Ini merupakan tambahan manfaat yang akan mengoptimalkan nilai warisan yang diterima oleh penerima manfaat PRUWarisan yang legal.
- Usia yang bisa mengajukan warisan ini mulai dari usia 1 tahun hingga 70 tahun (pada ulang tahun berikutnya)
Jika ada pertanyaan, bisa langsung menghubungi pihak Prudential Indonesia sekaligus melakukan konsultasi mengenai rencana keuangan yang kita akan buat saat ini. Tujuannya tidak lain, harapan di masa depan bisa terwujud dengan perencanaan yang tepat.
***
Well, tunggu apalagi? Yuk, kita mulai merencanakan kehidupan lebih baik untuk keturunan kita ke depannya. Karena tidak ada kata terlambat jika kita mulai dari sekarang.
74 Responses
interesting platform indeed.. Amma udah ikutan juga belum untuk mekanisme yang satu ini? How is it? All good for the arrangement? Aku dan Udi masih pakai traditional way untuk siapkan warisan buat anak – anak
Saya juga sandwich generation, Mbak..nanggung baik ortu maupun mertua. Maka, sedari dini saya dan suami memikirkan masa pensiun kami dengan persiapan agar hal yang sama tak berulang pada anak-anak kami.
PruWarisan ini akan memudaahkana untuk menyiapkan warisan sejak dini ya. Menarik ini!
Berarti stop di kita ya Amma, nantinya jangan meneruskan generasi sandwich ini ke anak-anak kita. Sedih juga ya kalau menelantarkan keluaga atau membebani keluarga. Jadi harus dari dini menyiapkan warisan.
Wah prudential ini emang termasuk penyedia asuransi yang produknya tuh lengkap banget ya mak.. Mulai dari wakaf sampe warisan ada loh. Super keren emang nih Prudential!a
Pru warisan ini pridum terbaru prudential ya mba. Dan sepertinya klaim n prosedurnya cukup simple. Mmg masa2 begini kudu banget kita melek sama asuransi. Minimal banget anak2 ada jaminan ya.
Pru warisan ini priduk terbaru prudential ya mba. Dan sepertinya klaim n prosedurnya cukup simple. Mmg masa2 begini kudu banget kita melek sama asuransi. Minimal banget anak2 ada jaminan ya.
Baru tau produk Pruwarisan ini, harus dipersiapkan memang yah sejak sekarang nih, supaya tenang.
Ternyata ada cara ya untuk menpersiapkan semacam dana yang bisa dimanfaatkan ahli waris kita jika kita tiada ya.. Bisa mulai dipikirkan dari sekarang ini, menarik juga pru warisan ini..
Menarik banget nih program PRUWarisan dari Prudential Indonesia. Kayanya ini yang bakal saya coba setelah perencanaan pensiun dini deh Mak. Prosedurnya pun kayanya nggak begitu ribet jadi pengen coba cari tahu lebih banyak info tentang program ini dulu.
Hebat yaa PRU Warisan, jujur saya saja belum kepikiran untuk warisan. Mungkin karena masih belum berkeluarga dan orang tua masih tergolong masih jauh umur pensiun, etapi umur siapa yang tau ya.
Aku sempet jadi generasi sandwich, trus cita²nya pengen hari tua engga ngerepotin anak. PruWarisan inovasi baru nih, bisa diarrange skemanya dr sekarang. Selama ini tahunya warisan ya property dan tabungan…hehe…
Artikel ini menjewerku mbak. Bikin aku bertanya-tanya kalau nanti aku dan suami udah nggak ada, anak-anak gimana ya. Bisa ninggalin apa? Ya sih, konon ilmu adalah warisan terbaik. Tapi tetap saja kalau ditinggalkan dalam keadaan kekurangan, kan kasihan juga anak-anak ya. Sudah lama pengen invest buat persiapan anak-anak nantinya. Sayangnya masih kalah dengan tapi dan nanti. Untung diingatkan lagi nih sama mbak Ammah. Makasih ya mbak.
Setuju sama apa yg diungkapkan Mba Marita nih, meski ilmu adalah warisan jgn sampe anak2 ditinggalkan dalam keadaan kekurangan yaah
iya teh benar
ilmu adalah warisan yang utama
tapi bekal ekonomi juga perlu disiapkan ya teh, seperti dgn ikut pruwarisan ini
keadaan yang tidak menentu seperti ini memang kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Salah satu yang paling mudah direalisasikan ya asuransi. klop banget
Saya jadi memikirkan lagi ini ketika baca tentang warisan. Tentu maunya warisan bukan hanya sekedar harta semata, karena jika harta pasti bisa habis. Hanya jika tanpa meninggalkan warisan apapun, pasti akan menyulitkan bagi yang ditinggalkan.
Itu sebabnya, saya setuju banget dengan konsep proteksi dari asuransi ini.
menyiapkan warisan dg bijak sejak sedini mungkin, merupakan langkah bijak untuk masa depan ya Kak… Seringkali karena kekurangpahaman, ketika ahli waris akan menyelesaikan urusan warisan ini jadi ribet dan tak jarang bikin rame ya Kak…