Ditanya tentang menu Ramadan favorit keluarga tentunya jawaban saya adalah menu sederhana. Tidak perlu waktu banyak membuatnya hingga kemudian menghabiskan waktu yang sebaiknya dilakukan dengan banyak ibadah kepadanya. Memang Ramadan ini bulan istimewa. Hanya sekali setahun datangnya. Tahun depan pun tak tahu kita bertemu lagi atau tidak dengannya. Untuk itu sejak kecil, menu Ramadan favorit keluarga adalah yang sederhana tetapi kami menikmatinya dengan bahagia.
Ramadan, Banyak Takjil Kesukaan
Saya masih ingat betul meja makan akan penuh dengan makanan ketika Ramadan tiba. Baik itu makanan yang dibuat sendiri oleh mama atau dapat dari tetangga. Diantara semuanya, pasti selalu ada takjil yang menggoda selera. Es buah dan jenis makanan yang disajikan dalam keadaan dingin adalah menu yang paling dinanti pastinya.
Meski tak dingin sebenarnya juga suka. Hanya saja, ketika seharian penuh tidak makan dan minum, kerongkongan yang dibasuh dengan makanan atau minuman dingin menjadi lebih lega. Semangat puasa keesokan harinya pun makin nyata adanya.
Menu Ramadan Favorit Keluarga Kecilku
Namun, selama menikah dan kini punya anak yang belajar puasa, maka ada menu Ramadan yang selalu diinginkan yaitu:
Es Buah
Es buah atau apa saja yang berupa minuman dingin. Es teh saja bahkan sudah cukup melegakan bagi kami. #MenuRamadanalaEmak bagi saya ketika bisa mengkreasikan ragam es buah dan teman-temannya ini jadi lebih menarik. Karena setiap tahun pasti ada resep-resep terbaru untuk menu takjil praktis
Telur Dadar
Kalau ini menu yang selalu diminta si anak sulung, khususnya untuk sahur. Picky eater memang membuatnya tidak bisa menyantap menu yang njlimet apalagi ada aromanya yang kuat. Makanya, telur dadar jadi favoritnya selama Ramadan. Untuk itu, jadi tantangan tersendiri untuk saya sebagai ibu dalam mengkreasikan telur dadar agar nutrisinya tetap ada. Ya, si kecil memang butuh banyak nutrisi meski di bulan Ramadan. Makanya harus pintar mengkondisikan selera anak dengan kreativitas si emak di dapur, bukan?
Sayur Bening
Sayur ini teman telur dadar yang disantap dengan bahagia. Biasanya saya masak jelang dini hari karena sebelumnya sudah disiapkan. Tidak disantap saat makan malam atau setelah tarawih karena alasan ribet masak dua kali. Selain itu, rasanya kurang mantap jika dinikmati sahur jika dimasak sejak sore. Si sulung juga sehabis tarawih seringnya langsung tidur dengan alasan mengantuk dan kenyang.
Krengsengan
Memang seringnya untuk menu ini kami mengandalkan tetangga sebelah yang berjualan. Kebetulan juga kami akrab sehingga sudah dipastikan kebersihan dan kehalalannya. Mengapa tidak bikin sendiri? Karena ini favorit suami sebagai pengganti makan malam juga. Ya, sehabis buka puasa dengan menu es buah dan jajanan seperti kue, kurma dan gorengan biasanya sudah membuat kami kenyang. Jadi, makan berat condong ke sahur agar seharian tetap kuat.
Rendaman Kurma
Maksudnya di sini, kurma yang direndam ke air dan kemudian airnya diminum dengan tujuan mengikuti sunnah Rasul. Kalau ini menu favorit saya dan suami. Si sulung belum mau coba, yaa namanya picky eater butuh waktu untuk beradaptasi. Selama mengkonsumsi ini, saya tidak perlu khawatir lemas seharian meski banyak aktivitas fisik. Alhamdulillah memang yang disunnahkan tidak pernah berefek buruk pada ummatnya, bukan? Hanya perlu keyakinan dan kecintaan dalam menjalankannya saja.
***
Well, bagi kami menu Ramadan apa saja selama bisa membuat kami tetap semangat puasa adalah intinya. Kami berupaya tidak terlena dengan makanan karena Ramadan sangat sayang jika dilewatkan hanya dengan berkutat mengenai menu yang akan disajikan bersama keluarga. Belajar sederhana, sampai tua tidak akan membuat Ramadan menjadi sesuatu yang menyiksa.
Kalau keluarga kalian apakah harus menyiapkan menu khusus dan selalu ada di bulan Ramadan? Sharing di kolom komentar, yuk!