Memupuk Personal Branding dengan “Chemist” – Hidup ini tidak pernah ada yang tahu kapan berada di titik akhirnya. Tiba-tiba saja ada berita duka yang bisa membanjiri timeline atau bahkan hening sama sekali karena kepergian tak banyak yang tahu. Dan seringkali saya terusik, bagaimana kelak ketika saya benar-benar pergi, apakah ada kebaikan yang tersisa dan dikenang sepanjang masa?
Dari situlah saya mencoba membangun sebuah branding ketika mulai mengenal yang namanya blog. Nama saya aslinya hanya “Rahmah”. Satu kata yang terkadang membuat saya harus berpikir keras saat ditanya pihak imigrasi. Satu kata yang selalu ingin kutambahkan nama alm. Bapak di belakagnya namun akte kelahiran berkata lain. Satu kata yang menurut sejarahnya adalah kunci bersatunya kembali keluarga yang bertikai.
Cerita Di Balik Nama “Chemist”
Kemudian diberi kesempatan mengenyam pendidikan dan sampai sekolah magister, bidang keilmuan yang melekat adalah ilmu Kimia atau chemistry.
Sejak SMA, saya selalu suka dengan pelajaran satu ini. Bereksperimen dengan berbagai alat dan bahan di laboratorium adalah pekerjaan yang menyenangkan. Maka tak salah ketika guru bidang studi Kimia saya waktu itu mengangkat seorang asisten laboratorium yang tidak lain adalah saya sendiri.
Lama-kelamaan istilah chemist pun muncul
“Hey, Amma si Chemist.” Sapaan beberapa teman saat kuliah
“Mana Rahmah si Chemist? Suruh ke ruangan saya!” Saat salah satu dosen memanggil lewat teman saya agar segera ke ruangan dosen tersebut.
Karena kebiasaan, akhirnya melekat. Bahkan tidak jarang senior di kampus ada yang jahil saat melakukan responsi sebelum masuk praktek. Ada yang sengaja melimpahkan seluruh pertanyaan kepada saya dalam satu kelompok praktikum karena dianggap bisa dengan nama sapaan Chemist yang melekat. Hmm… jadi rindu masuk laboratorium deh jadinya.
Singkat cerita…
Saya menamai blog saya sebagai chemist salah satu alasannya karena ingin menghormati almamater saya. Pun sebagai rasa terima kasih saya kepada alm. Bapak yang sudah memberi jalan untuk mengambil jurusan Kimia sebagai wasilah dalam menuntut ilmu.
Ssst… tadinya saya ingin hanya membahas Kimia saja di blog. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, saya terjangkiti kesenangan menulis dengan berbagai tema blog yang saya suka.
Selalu ada wacana yang saya dan suami perbincangkan untuk tetap menuangkan ilmu Kimia di blog. Hanya saja ada satu kendala, segala hal yang dituliskan dan sifatnya eksperimen menjadi harus untuk dipastikan prosedur dan kebenaran teori terbaru.
Yaa namanya ilmu pengetahuan, pasti berkembang dan akan terus mengalami perubahan jika dianggap sudah tidak sesuai dengan realita. Bahkan penelitian S2 saya dulu pun sekarang diperbaharui oleh lulusan berikutnya karena berkembangnya ilmu pengetahuan.
Sampai kapan memakai “chemist” untuk semua jenis akun? Rasanya akan saya pakai selamanya. Mungkin inilah personal branding yang saya miliki.
Bahkan semua akun media sosial saya pun identik dengan kata “chemist” kecuali akun dengan tujuan pengelolaan tertentu.
Berganti Template Lebih dari Tiga Kali
Namanya manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang diperoleh, ternyata juga berlaku pada tampilan blog. Namun, beruntung berteman hidup dengan laki-laki yang paham soal template blog yang baik. Karena blog saya tidak akan sering diubah karena benar-benar dipilihkan template yang SEO friendly bahkan sangat sederhana.
Bagi suami, tampilan blog bukan prioritas utama. Yang paling penting itu traffic dan konten di dalamnya bagus atau tidak.
Blog chemistrahmah(dot)com dan Harapan Bersamanya
Mungkin tidak banyak artikel Kimia di dalamnya. Namun akan terus berusaha menambah agar tetap relevan dengan nama domain blog. Cukup keahlian ilmu Kimia saya terapkan dulu sambil menemani tumbuh kembang anak saya yang masih balita. Salah satu eksperimen atau percobaan sederhan yang pernah saya ajarkan ke anak adalah “Membuat Balon Udara Sederhana”.
Dari video tersebut ternyata banyak yang membutuhkan. Padahal awalnya berniat mendokumentasikan hasil belajar anak saja.
Nama chemistrahmah(dot)com biarlah tetap ada dan berusaha saya lestarikan terus hingga maut. Karena dari blog ini jugalah saya menjalani banyak hal. Suka, duka hingga rasa sakit pun saya rasakan bersama dengan nama satu ini.
***
Jadi, nama blog kamu apa, guys?
One Response
Mampir ke sini karena ada ‘chemist’nya, saya juga menggeluti kimia dari SMK karena kebetulan SMKnya jurusan kimia dan berlanjut ke S1. Mau lanjut S2 kimia pangan tapinya masih mikir-mikir lagi, hehehe…
Salam kenal sesama anak kimia yah, Mba 😀