Lebaran 2017 di Kampung Halaman – Siapa yang tak menanti mudik lebaran? Pasti yang sedang dirantau menginginkan lebaran berkumpul bersama keluarga. Hanya saja, menanti mudik itu ibarat menanti kelahiran seorang bayi. Lebay? Hmm… tak mengapalah… karena memang saya seperti itu. Apalagi karena saya hanya bisa mudik sekali dalam 2 tahun. Lama sekali, bukan?
Nah, bersyukur karena tahun 2017 ini saya mudik ke kampung halaman di Maros-Makassar, Sulawesi Selatan. Membawa anak dan suami, saya pun menjalani hari-hari mudik yang yaa boleh dibilang menyenangkan dan tentunya menguras rekening, haha…
Sesuatu yang menarik di kampung halaman saat lebaran adalah adanya masakan khas seperti Coto Makassar, Opor Ayam, Goreng-Goreng, Sambala’ dan masih banyak lagi. Dan yang lebih penting, Ketupat, Buras (Burasa’), Tumbu’ dan beberapa panganan lain yang hanya bisa saya peroleh di Maros-Makassar sini. Bakalan sulit jika ingin seperti itu di Jawa.
Hal menarik lain dari lebaran tahun 2017 ini, anak saya Salfa sudah terbilang besar (menjelang 3 tahun tanggal 16 Juli 2017) mendatang. Sehingga sudah bisa berinteraksi banyak dengan keluarga saya di sini. Pun si kecil sudah mampu untuk memberikan kenangan indah tersendiri bagi nenek, tante dan juga om-nya. Si kecil dengan mulut mungilnya mampu berbicara dengan nada ceriwis sehingga yang mendengarnya pun jadi gregetan karena merasa lucu dan menggemaskan.
Meskipun lebaran ini adalah lebaran ke-7 tanpa alm. Bapak, saya selalu berharap bahwa Bapak di sana pun melihat apa yang kami jalani tanpa beliau. Saya pun masih selalu menangis ketika mengingat alm. Bapak. Tidak pernah terlepas dari ingatan saat Bapak menghembuskan nafas terakhir di tahun 2010. Bahkan ketika menginjak rumah di kampung halaman dan masuk ke kamar Mama, saya masih merasa sesak tak percaya bahwa tangan saya sudah tak mampu merengkuh tangan dan memeluk tubuhnya serta bersimpuh memohon maaf.
Hmm… masih banyak cerita menarik jika ingin diceritakan bakal bisa jadi satu buku, haha. Bagaimana dengan kamu? Share yuk!
Lebaran 2 tahun depan, entah masih sanggup mudik atau mungkin saya sudah tidak di dunia ini…
11 Responses
waaah, ke Makassar ya.. Emang kalo ke Timur menguras kocek apalagi high season gini T.T *sad*
Al fatihah buat bapak..big big hugs say
Selamat hari lebaran, semoga kita semua telah kembali fitri.
Momen lebaran memang momen yang tepat untuk kumpul bersama keluarga. Jadi kita memang akan selalu berusaha untuk selalu hadir dalam setiap momen lebaran.
Saya yakin sampai bertahun-tahun berikutnya mbak masih bisa merayakan lebaran bersama keluarga tersayang.
Waaah, keluarganya termasuk besar juga ya, pasti seru banget kalo pas lagi waktu kumpul-kumpul.
Nice post mbak, saya jadi tahu bagaimana serunya lebaran di keluarga mbak. Cerita juga dong soal menu-menu yang wajib ada di acara lebaran keluarga mbak.
Huwaaaa, coto makasar. Kangen banget makan menu ini. rasanya sangat nikmat dan memorable banget.
Nice post mbak, sangat bersahaja sekali keluarganya.
Nggak ada yang paling bikin bahagia selain bisa berlebaran bareng keluarga besar.
Aku jadi kangen Makassar. Tapi lumayan kerinduanku sedikit terobati karena kemarin temen yang ke Semarang bawain Jalangkote dan Lumpia Makassar 🙂