Kemiskinan, Dampak Rokok Murah dan Capaian SDGs – Minggu lalu saya diajak salah seorang teman untuk mengikuti sebuah talkshow yang mengkampanyekan #RokokHarusMahal. Nah, di dalam talkshow ini membahas bagaimana seharusnya posisi rokok yang beredar di masyarakat karena erat kaitannya dengan penyelematan JKN dan juga pencapaian Sustainable Development Goals atau yang kita kenal dengan SDGs.
Talkshow yang berlangsung dan disiarkan di 100 jaringan radio KBR ini mengundang narasumber yang capable di bidangnya yaitu:
- Arum Atmawikarta, MPH, selaku Manager Pilar Pembangunan Sosial Sekretariat SDGs Bappenas
- Tulus Abadi, selaku Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
- Jalal, perwakilan Koalisi Bersatu Melawan Kebohongan Indsutri Rokok
Berikut isi talkshow yang saya simak untuk kemudian kita jadikan referensi berpikir yang nantinya bergerak bersama:
Pentingnya Posisi Pengendalian Tembakau dalam SDGs
Dikatakan bahwa pengendalian tembakau menjadi faktor penting untuk segera dicapai. Hal ini merupakan kesepakatan dunia, dimana dibahas secara khusus tentang bagaimana mengurangi prevalansi merokok, terutama pada penduduk usia di bawah 15 tahun dan 18 tahun. Jadi hampir semua SDG’s itu memerlukan dukungan yang kuat. Bagaimana kita bisa mesejahterakan masyarakat, termasuk salah satunya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga untuk bisa menghasilkan sumber daya yang lebih baik, bisa dilakukan dengan salah satunya dengan memastikan penggunaan tembakau dalam skala tertentu.
Prevalansi Perokok di Kalangan Miskin Bisa Dikendalikan untuk Mendukungan Capaian SDGs di Bidang Kemiskinan
Bisa dilihat pada alur berikut:
- Orang yang saving money untuk beli rokok akan mengurangi pendapatan
- Kesehatan menjadi menurun
- Butuh dana tambahan untuk alokasi kesehatan
- Kesehatan terganggung mengakibatkan kurang produktif
- Kurang produktif maka kembali tidak adanya saving money yang memadai
Nah alur di atas menjadi siklus kemiskinan yang perlu diperhatikan semua orang sehingga wajar saja tagline #RokokHarusMahal perlu semakin ditingkatkan.
Pengamatan akan Pengendalian Tembakau Kaitannya dengan SDG’s dan Pengendalian Rokok dalam Kemiskinan
Sebetulnya rokok ini berurusan jauh lebih banyak dengan tujuan dalam SDG’s. Sebuah organisasi terkemuka di Jerman menayatakan bahwa 11 dari 17 tujuan SDG’s itu sulit atau bahkan mustahil dicapai kalau rokok tidak dikendalikan. Bagaimana dengan Indonesia?