Jakarta, Perjalanan Terakhir Sebelum Pandemi – Tahun 2021 sudah berada di pertengahan. Sayangnya pandemi datang sejak 2020 membuat semua agenda perjalanan hanya tinggal kenangan. Harapan yang sudah dibuat ketika awal 2020 mengenai perjalanan ke Makassar untuk pernikahan adik batal dan menyisakan kesedihan. Siapa yang tidak sedih ketika akan bertemu keluarga besar dan menjadi saksi pernikahan adik bungsu dalam keluarga Usman harus terhenti dan hanya menyaksikan via siaran langsung dari ponsel salah satu anggota keluarga yang diamanahkan.
Ya, masih teringat betul bingungnya kami berusaha untuk tetap hadir tetapi peraturan demi peraturan lockdown terus berdatangan. Mama yang sedih membayangkan dua anaknya tidak bisa hadir karena berada di luar kota, bahkan di luar pulau sempat kesal dan mengutuk virus yang entah kapan hilang dari muka bumi ini.
Namun, saya masih bersyukur karena sebelum pandemi datang bisa berada di Jakarta untuk menghadiri event dari Bank Indonesia. Jakarta kala itu adalah kali ketiga saya mengunjunginya.
Ke Jakarta Baru 3x
- Kunjungan pertama karena akan ke Manila, jadi transit dulu di Jakarta. Waktu itu menginap di rumah om yang kebetulan tinggal di Tanah Abang. Jadi, H-2 sebelum berangkat, saya sudah di Jakarta sambil melengkapi prosedur keberangkatan bersama tim IdBlognetwork waktu itu
- Kunjungan kedua karena akan ke Palangka Raya, jadi transit dulu di Jakarta. Saat transit ini saya tidak menginap karena dari Makassar langsung terbang ke Jakarta dan bertemu dosen yang sama-sama mengajar di Universitas Palangkaraya. Almarhum menunggu saya di sana karena kebetulan memang beliau yang mengurus segala keperluan selama di Palangka.
- Kunjungan ketiga karena ada event Bank Indonesia, sehingga saya harus menginap di salah hotel ternama di sana dan inilah perjalanan terakhir sebelum pandemi yang berkesan.
Kunjungan Ketiga di Jakarta karena BI
Saya menyebut ini sebagai perjalanan terakhir karena memang disela kesibukan sebagai peserta BIFest waktu itu, saya dan teman-teman (rombongan dari Surabaya) menyempatkan untuk mengunjungi beberapa spot penting yang berada di sekitar hotel. Dan berikut beberapa spot yang menjadi kenangan traveling tipis-tipis yang berkesan:
Monumen Nasional
Kali pertama berada di lokasi ini soalnya dulu waktu menyempatkan diri ke rumah om di Tanah Abang, saya tidak dibawa mengunjungi Monas. Mereka sekeluarga mengajak saya ke Dunia Fantasi karena tahu kalau memang tempat ini penuh hal-hal menarik buat kenangan. Senangnya karena saya bisa eksplor meskipun sampai di rumah kaki pegal-pegal, haha.
Di Monas pun saya tidak lama. Soalnya sampai di sini sudah menjelang maghrib pula. Akhirnya foto sepuasnya dan diabadikan. Bermacam gaya pun dikeluarkan karena saking senangnya saya. Apalagi anak bayi yang saya bawa ke sana juga anteng. Bahkan memahami kalau perjalanan ibunya untuk belajar sehingga tak rewel sedikit pun, alhamdulillah.
Sayangnya, tidak ada waktu untuk masuk ke dalam Monas. Saya lebih memilih mencari spot lain agar tidak sia-sia perjalanan ke Jakarta. Dan saat foto-foto, saya mendapati gedung Perpustakaan Nasional yang tanpa pikir panjang langsung ke sana.
Perpustakaan Nasional
Meskipun sudah malam, tetapi perpustakaan ini masih terbuka. Meskipun ada beberapa spot sudah tutup. Namun, paling sejuk dan tenang saja rasanya karena bisa salat di sana. Dan lagi-lagi si bayi tetap tenang.
Di sini saya melihat betapa buku-buku disusun dengan tatanan memukau. Banyak informasi di sini. Suatu saat akan mengajak anak sulungku untuk eksplor apa pun yang ingin diketahuinya di sini.
Museum Bank Indonesia
Karena kedatangan saya ke Jakarta untuk event Bank Indonesia, pastinya museum BI tidak terlewatkan untuk dikunjungi. Museumnya lebih luas dibandingkan museum BI yang ada di Surabaya pastinya. Kakak yang memandu seluruh peserta pun sangat ramah dan tidak lelah ditanyai apa saja berkenaan dengan museum BI.
Bagaimana kabar anak balita saya selama masuk di museum BI? Lagi-lagi anteng dan lebih banyak tidur. Namanya juga bayi yang masih usia 3 bulan. Kalau pun nangis karena lapar minta ASI dan itu pun hanya sebentar saja.
Kawasan Kota Tua
Hanya berjalan kaki dari museum Bank Indonesia, kami bisa menikmati suasana Kota Tua. Ada sepeda ontel yang bisa disewa hanya saja setiba di sana sudah menjelang maghrib sehingga tidak sempat berkeliling dengan sepeda. Cukuplah menikmati suasana yang ramai dengan kunjungan orang-orang.
Bisa kebayang sekarang sepinya karena kerumunan sudah tidak diperbolehkan. Ah, pandemi! Perjalanan menyenangkan ke Kota Tua ingin saya ulangi suatu saat jika Corona benar sudah pergi. Kenangan di Jakarta sungguh luar biasa.
***
Well, Jakarta sebagai perjalanan terakhir sebelum pandemi memang memberikan kesan tersendiri. Suatu saat akan mengulang dengan persiapan yang lebih baik dan pastinya suami dan anak-anak ikut juga. Liburan ke Jakarta ceritanya, hehe.
2 Responses
pengen suatu saat bisa berkunjung ke Kawasan Kota Tua Jakarta, dulu kalo ke Jakarta cumqn urusna kerjaan aja haha. Belakangan ke Jakarta juga Jakarta coret, mau ke kota kok juah banget…gak kebayang macetnya udah mager duluan hahahaha
Pandemi memang banyak menyita kebahagiaan. Selain banyak yang kehilangan, juga tak sedikit yang menunda perjalanan. Semoga ketika ini sudah berakhir, kita semua bisa mendapat perjalanan yang jauh lebih berkesan dari sebelumnya. Mudah-mudahan.