Jaga Lingkungan dari Rumah Sendiri – Tema kali ini kebetulan sekali adalah tema yang berhubungan dengan salah satu proyek saya bersama teman. Awalnya karena saya diundang untuk menghadiri sebuah event yang mengajak saya untuk pandai dalam menggunakan “plastic” setiap hari. Sebab, teman saya itu tahu bagaimana kehidupan saya hampir tidak pernah jauh-jauh dari salah satu material yang membuat banyak masalah tersebut.
Ya, plastik merupakan hasil proses kimia yang siapa pun akan bersentuha dengannya. Tidak perlu jauh-jauh melihat dari luar rumah. Cukup melihat satu ruangan yang ada di dalam rumah saja, yaitu kamar mandi, akan banyak dijumpai ragam wadah dari plastik. Bahkan tidak sedikit yang menjadikan pintu amar mandi juga dari plastik. Nah, wadah-wadah penyimpanan kebutuhan yang ada di kamar mandi tersebut seperti shampoo, sabun mandi, pasta gigi bahkan sikat gigi saja, semuanya dari bahan plastik atau senyawa polimer.
Keluar dari kamar mandi, coba tengok dapur. Seberapa banyak wadah makanan bahkan media memasak kita yang tidak menggunakan plastik? Jangan-jangan bahkan semuanya dari plastik. Kalau sudah seperti ini, maka mau nggak mau akan berhubungan dengan bagaimana kita menyikapi lingkungan kita saat ini yang sudah semakin banyak “menampung plastik.”
Saya sangat ngeri ketika pada acara tentang lingkungan tersebut menampakkan video bagaimana kondisi sebuah laut yang isinya adalah sampah plastik. Hampir seluruh bagian dari laut tersebut ditutupi oleh buangan sampah plastik yang tidak lain dari kita sendiri, manusia yang ada di bumi. Maka tidak heran jika sedikit saja hujan turun, banjir sudah bukan lagi hal yang jarang terjadi. Kalau sudah seperti itu, masihkah kita tinggal diam?
Maka kemudian saya diketuk kembali untuk mencoba melirik kembali terhadap pola pemakaian plastik setiap hari. Hingga sebuah perusahan produsen produk-produk rumah tangga menegakkan kampanye agar konsumennya bijak menggunakan plastik bahkan membuat drpbox atau bank-bank sampah yang ditempatkan di beberapa supermarket ternama yang bekerja sama. Karena sudah bisa dipastikan bahwa supermarket tersebut menjual produk-produk yang sebagian besar milik perusahaan tersebut.
Nah, sepulang dari acara tersebut saya kemudian ikut menyadari bahwa mengubah pola pemakaian saya terhadap produk-produk berwadah plastik harus dilakukan. Mulailah saya melakukan langkah awal yaitu mengumpulkan wadah-wadah plastik sisa pemakaian produk rumah tangga. Jika sebelum-sebelumnya saya langsung membuangnya di tempat sampah, saat ini saya kumpulkan terlebih dahulu sampai terlihat banyak lalu membuangnya ke dropbox yang sudah disediakan. Karena dari dalam dropbox ini pihak perusahaan akan melakukan proses daur ulang. Selain itu, berusaha mengurangi kantong plastik saat belanja di minimarket dengan membawa tas sendiri.
Memang agak aneh tetapi seperti itulah hal kecil yang bisa dilakukan dari dalam rumah kita sendiri. Bahkan mainan anak yang terbuat dari plastik pun jika sudah rusak, maka dikumpulkan untuk kemudian nanti saya serahkan ke teman yang bekerja di bank sampah.
Jadi sebenarnya program 3R, Reduce-Reuse-Recycle bisa dilakukan jika memang ada niat untuk berubah demi lingkungan kita sendiri. Tidak perlu berpikir terlalu muluk. Hanya membutuhkan sedikit kejelian dalam diri kita sendiri dan keluarga. Bahkan contoh paling sederhana, buang sampah pada tempatnya saja, seberapa disiplin diri kita saat tidak berada di dalam rumah?