Cara menulis daftar pustaka metode Vancouver akan saya tuliskan dalam postingan kali ini. Hal ini sebagai kelanjutan dari postingan saya sebelumnya tentang cara menulis daftar pustaka dengan metode Harvard.
Tak menyangka kalau ternyata banyak yang mencari informasi seputar menyusun daftar pustaka. Kalau saya pribadi memang harus memilih daftar pustaka vancouver karena lebih sederhana dan dijadikan acuan oleh dosen pembimbing saat itu.
Bahkan beberapa teman kuliah saya harus membuka link blog ini dulu sebelum menulis halam daftar pustaka pada tesis yang sedang dikerjakan. Hmm, lumayan juga karena bisa bermanfaat bagi orang banyak lewat tulisan.
Cara menulis daftar pustaka metode Vancouver ini sedikit berbeda dengan metode Harvard. Letak perbedaan sangat jelas. Dan kebanyakan sitasi jurnal ilmiah mengacu kepada cara menulis daftar pustaka yang dilakukan oleh Vancouver.
Metode penulisan daftar pustaka yang mengikuti metode Harvard mayoritas diikuti oleh penulis karya tulis ilmiah, seperti skripsi, makalah, tesis, karya tulis hingga buku ilmiah lainnya. Secara umum juga mengikuti cara menulis daftar pustaka yang sudah umum bahkan tidak mengikuti kedua metode tersebut, metode Harvard dan Vancouver.
Langkah-langkah dalam cara menulis daftar pustaka metode Vancouver
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam cara menulis daftar pustaka dengan metode yang dikeluarkan Vancouver adalah sebagai berikut:
- Menggunakan bullet angka
- Angka tersebut menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis yang dibuat
- Nomor rujukan (referensi) yang ada di dalam karya tulis itu harus sama dengan urutan penulis yang ada dalam daftar pustaka
- Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan
- Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabetis
Terlihat sederhana namun jelas mengenai referensi yang digunakan oleh penyusun buku yang mendaftarkan deretan bacaannya. Jadi memang perlu dipahami dengan baik supaya tidak asal menulis daftar pustaka.
Contoh cara menulis daftar pustaka metode Vancouver
Daftar pustaka yang mengikuti metode Vancouver dapat dilihat pada contoh sebagai berikut:
- Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
- Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
- Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontic. J Endod 1994; 20: 355-6.
- Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.
Nah, sudah jelas perbedaan dengan metode Harvard, bukan? Jika belum memahami, boleh membuka kembali artikel saya tentang penulisan daftar pustaka metode Harvard untuk melihat perbedaannya.
Namun, semua kembali pada aturan kepenulisan yang sedang dijalankan pada suatu lembaga. Jika lembaga mengikuti model daftar pustaka Harvard, maka harus diikuti meskipun metode Vancouver juga tidak ada salahnya untuk dicoba.
Karena pengalaman saya dulu, metode penulisan daftar pustaka di kampus saya berbeda dengan kampus adik. Makanya perlu memperhatikan betul contoh atau panduan khusus dari lembaga
Demikian cara menulis daftar pustaka metode Vancouver. Semoga dapat dijadikan bahan rujukan untuk berkarya lebih baik lagi khususnya untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas.
4 Responses
Sangat mudah dimengerti dan lebih fleksibel penggunaannya
ternyata penulisannya lebih mudah dibanidngkan yang metode harvard yaa. makasih informasinya
Kalau bisa dijelaskan lagi bagaimana langkah langkah dalam penulisan daftar pustaka gaya vancouver ini ketika sumber berasal dari internet. Bukan hanya diberi contoh saja
Dan usahakan setiap menulis blog diharapkan memberikan ilmu yang baru, berbeda dengan yang lain karena isinya sama seperti blog blog yang lain. Terima kasih
Terimakasih, bisa jadikah referensi untuk artike dengan topik serupa