Jangan pernah mengira bahwa tangisanku adalah lemahku…
Justru aku menangis membuang setiap luka dan duka yang ada…
Membersihkannya dari tepi-tepi perjuangan agar tak menjadi penghalang…
Silakan tertawa dengan semua bahagia yang ada…
Suatu hari ada “pertanggungjawaban abadi” yang menanti…
*chemist18* (19 September 2011, 7.26 pm)
Sesuatu yang bisa membuatku menangis menjadikan pelajaran berharga bahwa hidup tak selamanya indah…
Dikhianati, dicaci bahkan dikucilkan adalah bagian proses kehidupan yang selalu ada dalam konteks perjalanan hidup…
Memproporsikannya mungkin butuh “tenaga ekstra”…
Heran pada sebuah “proses kedewasaan yang tak manusiawi”
*chemist18* (16 September 2011, 4.36 pm)
Aku bertanya dengan asap dan sinar mentari pagi ini di kota Palangkaraya, adakah asap dan mentari tersebut tahu isi dan rasa hatiku??? (15 September 2011, 6.18 am)
Nampak pada diriku sebuah kesalahfahaman…
Nampak pada diriku sebuah ketidakpastian…
Nampak pada diriku sebuah keingintahuan…
Nampak pula sesuatu yang tak bisa kuketahui sendirian…
*chemist18* (12 September 2011, 11.23 pm)
Ingat kata-kata mendiang ayah dulu:
“Kekecewaan kita terhadap sesuatu/seseorang akan terganti dengan kebahagiaan yang datang dari arah sesuatu/seseorang yang lain”
Jika hari itu tepat hati kecewa, esok pasti akan mendapat bahagia…
Tak akan lama kebahagiaan jika berpijak pada sebuah penderitaan orang lain…
Insya Allah, semua ada jalannya… (7 Septembre 2011, 9.25 pm)