Berdasarkan sifat-sifat sakarida dan reaksi-reaksi kimia yang spesifik, karbohidrat dapat dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Nah, kali ini akan dibahas beberapa uji yang teramsuk ke dalam analisis kualitatif pada karbohidrat.
Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif. Bila karbohidrat direaksikan dengan larutan naftol dalam alkohol, lalu ditambahkan asam sulfat pekat secara hati-hati, maka akan berbentuk batasan cairan furfural berwarna ungu. Reaksi tersebut sangat dikenal dengan reaksi Molisch.
Berikut beberapa uji sebagai analisis kualitatit pada karbohidrat yang lebih spesifik untuk membedakan golongan karbohidrat. Karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa karbohidrat ada yang berupa ketosa, pentosa dan asam uronat. Semuanya bisa dibedakan sesuai dengan warna yang dihasilkan. Semua bergantung pada pereaksi yang digunakan.
- Uji Seliwanoff; pereaksi dibuat dengan mencampurkan 3,5 mL resorsinol 0,5% dengan 12 mL HCl pekat. Encerkan menjadi 35 mL dengan air suling (aquades). Setelah selesai, sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) sebanyak 1 mL dimasukkan ke dalam 5 mL pereaksi tadi dan dimasukkan ke dalam air mendidih selama 10 menit. Jika terjadi perubahan warna menjadi merah cherry, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat jenis fruktosa.
- Uji Tauber; 2 tetes sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) dimasukkan ke dalam 1 mL larutan benzidina. Lalu dididihkan dan didinginkan dengan cepat. Jika timbul warna ungu, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat jenis pentosa.
- Uji Iodin; larutan iodin dibuat dalam larutan KI. Sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) sebanyak satu tetes dimasukkan ke dalam pereaksi (larutan iodin tadi). Jika terjadi warna biru, maka sampel mengandung pati.
- Uji Benedict; pereaksi dibuat dengan mencampurkan kupri sulfat + natrium sitrat + natrium karbonat. Setelah selesai, sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) sebanyak 8 tetes ditambahkan ke dalam pereaksi kemudian dididihkan selama 5 menit. Jika terjadi endapan warna hijau, merah oranye atau kuning, maka sampel tersebut mengandung gula pereduksi.
- Uji Barfoed; pereaksi dibuat dengan campuran kupri asetat + asam asetat. Sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) 1 mL ditambahkan ke dalam 5 mL pereaksi tadi kemudian dididihkan selama 1 menit. Jika terjadi endapan warna merah oranye, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat jenis monosakarida.
- Uji Antron; pereaksi antron (0,2% dalam asam sulfat pekat). Sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) 0,2 mL ditambahkan ke dalam larutan antron. Jika terjadi warna hijau atau hijau kebiruan, maka sampel mengandung karbohidrat jenis selulosa.
- Uji Orsinol Bial-HCl; 5 mLpereaksi ditambahkan sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) 2-3 mL kemudian dipanaskan sampai ada gelembung gas ke permukaan. Jika terjadi endapan dan larutan berubah menjadi warna hijau, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat jenis pentosa.
- Uji Molisch; sampel (yang diduga mengandung karbohidrat) sebanyak 2 mL ditambahkan 2 tetes larutan alfa-naftol 10% dan dikocok. Masukkan dengan hati-hati 2 mL asam sulfat pekat sehingga akan terjadi 2 lapisan (larutan sampel ada di bagian atas). Jika terjadi cincin berwarna merah ungu pada batas kedua cairan, maka sampel tersebut benar mengandung karbohidrat secara umum.
Itulah analisis kualitatif pada karbohidrat yang sering dilakukan di laboratorium, khususnya jika membahas tentang karbohidrat. Biasanya uji-uji di atas ada pada mata kuliah Kimia Pangan. Untuk analisis kuantitatif-nya, bisa dilanjutkan pada postingan selanjutnya.
NB:
Bagi mahasiswa (i) yang pernah bertanya lewat email mengenai uji di atas, semoga bermanfaat.
7 Responses
bookmark.. dulu saya tidak diajarkan cara membuat cairan2 ini..
oh ya Mbak, untuk reaksi kimia yg terjadi saat proses pengujian, misalnya ketika protein bertemu dg biuret lalu terbentuk warna ungu ada ga Mbak? sampai saat ini saya masih mencari.. 🙂
terimakasih.. 🙂
@Riski Fitriasari,
Ada mbak… dan itu tergantung juga dengan jenis protein yang dipakai…
waduh, udah lama bgt ga berurusan dengan reaksi2 kimia ini 😀
Insya Allah bermanfaat buat yang membtuhkan artikel ini mak
hehe, udah lama ga liat reaksi2 kimia kayak gini, mba 😀 jadi keinget sma.
Terimakasih sekali bu untuk postingannya tentang kerbohidrat. artikel ini ijin saya copy untuk makalah adik saya bu, sebab saya dulu jurusan IPS sedangkan adik saya jurusan IPA. Mampir juga ke blog saya bu http://alkatro.blogspot.com terimakasih
makasiih mbak 🙂 oh iya mau tanya dong mbak itukan yang mbak sebutin ada 8, nah ini saya dapat tugas disuruh menyebutkan 9 pemgujian untuk analisa kualitatif karbohidrat. mungkin mbak bisa membantu saya sekiranya kurang satu ini apa ya mbak?! terimakaasih…