8 Langkah Bijak dalam Mengelola Keuangan – Tertantang ikut mendengar obrolan soal mengelola keuangan yang diselenggarakan oleh Sun Life Financial pada 12 Septmber 2015 lalu di Roca Restaurant of Artotel, Surabaya. Menyusuri jalan yang memakan waktu ± 3 jam (Kertosono-Surabaya) tergantikan dengan informasi seputar pengelolaan keuangan yang selama ini masih abu-abu dalam benak saya.
Jumpa Blogger Sun Life yang menghadirkan Head of Marketing Sun Life Financial Indonesia, Shierly Ge, dan konsultan keuangan, Alviko Ibnugroho, mampu memberikan pencerahan saya sebagai blogger dan juga ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan. Apa yang saya lakukan terhadap keuangan keluarga selama ini harus sedikit diubah untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik, nyaman dan tenteram tentunya.
Sebelum memasuki inti pembicaraan soal keuangan, Bu Shierly Ge maju ke depan untuk memperkenalkan sedikit tentang Sun Life Financial Indonesia kepada seluruh peserta, dari kalangan blogger, yang hadir. Dikatakan oleh beliau bahwa Sun Life Financial Indonesia hadir untuk membantu masyarakat Indonesia untuk bagaimana mengelola aset yang sudah dikumpulkan agar dikelola dengan baik. Selain itu, membimbing para nasabahnya agar mampu mapan secara financial. Pada intinya, Bu Shierly Ge mengajak para blogger Surabaya khususnya untuk mengelola keuangan dengan bijak, menginvestasikannya dengan cara yang benar serta menyuarakan kembali pada khalayak ramai bagaimana seharusnya mengelola keuangan yang bijak tersebut.
Lanjut pada materi inti yang disampaikan oleh Pak Alviko. Beliau memulai materi dengan pembagian fase kehidupan, yaitu:
- Fase Usia 20 Tahun; pada fase ini, orang cenderung lebih banyak waktu dan memiliki sedikit uang.
- Fase Usia 30-35 Tahun; pada fase ini, orang cenderung memiiliki cukup waktu dan sedikit lebih banyak uang
- Fase Usia 40–50 Tahun; pada fase ini, orang cenderung memiliki sangat sedikit waktu tetapi lebih banyak uang
Dari ketiga fase tersebut terlihat bahwa semakin matang usia, maka diperlukan cara bijak dalam mengelola keuangan. Apalagi kita hidup di Indonesia dimana kekayaan hanya bisa dinilai pada apa yang terlihat oleh mata kepala. Pak Viko juga mengatakan bahwa mengapa blogger kadang dianggap remeh oleh orang tua atau kerabat lainnya, karena uang atau penghasilan yang didapatkan dari blog tersebut tidak dibuat menjadi nyata, sehingga secara kasat mata menjadi blogger dianggap tidak bekerja.
Selain itu, pak Viko juga membeberkan secara gamblang tentang sifat manusia yang mengganggu dalam pengelolaan keuangan. Dan 8 langkah bijak dalam mengelola keuangan agar terhindar dari sifat tersebut adalah:
- Jauhkan Diri dari Perangkap Mitos Masyarakat
Selama ini orang yang selalu bicara uang akan dianggap tidak idealis dengan realita. Apalagi jika menyangkut soal pekerjaan. Menjadi karyawan di sebuah perusahaan, baik itu swasta maupun negeri, akan dipandang memiliki hidup lebih baik dan terjamin masa depannya. Sedangkan menjadi blogger hanya dianggap sebagai hobi semata dan tidak memberikan hasil berupa kemapanan finasial. Hal ini harus dijauhi dan memulai untuk menambah pemahaman tentang financial itu sendiri.
- Tidak Memilih untuk Buta Finansial
Jika bekerja tidak dalam keadaan mendapatkan gaji tetap seperti karyawan pada umumnya, maka mulaiah melepaskan buta financial tersebut dengan mencoba melatih untuk menggaji diri sendiri, banyak membaca informasi seputar uang dan berdiskusi tentang uang.
- Berjuang Demi Keinginan Hidup, Jangan Sebatas untuk Bertahan Hidup
“Bikin Hidup Lebih Hidup” slogan yang seharusnya menjadi semangat dalam berusaha. Hapus dalam benak jika perjuangan selama ini hanya untuk bertahan hidup, tetapi demi mendapatkan apa yang menjadi keinginan selama ini. Misalnya, bayangkanlah memiliki mobil mewah, rumah mewah dan sejenisnya sehingga usaha yang dilakukan dalam hidup ini pun akan terpacu karena adanya keinginan-keinginan tersebut.
- Tetapkan Target Finansial Sejak Dini
Hidup tanpa target tentu sia-sia. Kita harus mengetahui jumlah tabungan dan jumlah yang dibutuhkan untuk mencapai target financial yang diinginkan. Memang akan sedikit rumit dan memusingkan, tetapi jika dijalankan dengan hati yang tenang dan semangat, target bisa tercapai dengan maksimal.
- Piroritaskan Kemakmuran Finansial
Mencapai sebuah target kemapanan financial memang dibutuhkan usaha yang tidak main-main. Harus ada waktu yang diluangkan dalam proses mengejar kemakmuran financial (baca: kaya) tersebut. Selain itu, harus menyadari apakah cara yang dilakukan sudah benar atau masih perlu ditambah lagi. Tak mengapa menjadi egois dengan prioritas tersebut sebab hasilnya akan dinikmati sendiri.
- Gunakan Uang dengan Bijaksana
Jangan mudah tergiur dengan label OBRAL. Apalagi jika berbelanja hanya karena menuruti hawa nafsu sesaat saja, ujung-ujungnya bisa terjebak dalam utang yang sangat dalam. Berbelanja saat emosi tidak akan membuat bahagia, justru sebaliknya. Untuk itu diperlukan anggaran untuk mengatur pengeluaran sehingga sesuai dengan budget yang telah disiapkan. Biasakan menggunakan uang tunai dan minimalkan pemakaian kartu kredit.
- Buatlah Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan ternyata sangat membantu untuk mendapatkan hidup tenang dan mapan finansial. Mengapa? Karena dengan anggaran, cash flow bisa diatur sesuai kebutuhan. Dengan begitu, hemat bisa dijalankan dengan sempurna. Contohnya sederhana misalnya, membuat anggaran 30% untuk tabungan/investasi, 20% untuk cicilan, 50% sisanya lagi untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, transportasi, kesehatan, pakaian, dan lain-lain.
- Yuk, Berinvestasi!
Investasi yang dilakukan pun bisa beragam. Contoh investasi yang paling ringan dan bisa dinikmati secara langsung adalah investasi emas. Dan di sini sudah jelas perbedaan antara tabungan dan investasi. Investasi akan menjadi tabungan dengan sendirinya di masa depan.
Ada satu yang menggelitik dan langsung membuat saya berpikir keras, ketika Pak Viko menantang dengan satu pertanyaan besar: Hal Apa yang akan Anda Lakukan Jika Mendapat Uang 100 Juta Diluar Penghasilan Rutin? Beragam jawaban pun terlontar dari para peserta yang hadir. Namun, cara yang paling bijak untuk mengelola uang 100 juta itu adalah dengan berinvestasi.
So, jangan tunda untuk mengelola keuangan! 8 langkah bijak dalam mengelola keuangan di atas akan menjadi pedoman yang membawa pada kemapanan finansial dan hidup #LebihBaik.
6 Responses
Harus diakui bahwa masyarakat sekarang kian hari kian pinter mengelola keuangan ya… mungkin karena juga makin banyak baca, atau makin terbuka kesempatan untuk ikutan berbagai seminar.
kudu ekstra cermat dan smart dalam memanage keuangan ya mbak…belajar dari postingan mbak Ammah diatas 🙂
aku fase mana kok gak ada sih mak? 🙂
hai, boleh minta alamat emailnya? saya Ricka dari PT Valuklik ingin menawarkan kerjasama. terimakasih
Membuat anggaran keuangan dibagi-bagi dalam persentase itu memang cukup efektif ya untuk mengatur pengeluaran 😀
memang dibutuhkan sekali pengelolaan uang dalm keluarga