7 Aksi Mengurangi Global Warming – Seperti yang dikatakan oleh admin ISB bahwa kemungkinan ini adalah tema yang sangat klise. Sebab pengetahuan kita tentang tema satu ini saya yakin sudah sangat banyak diperoleh pada saat duduk di bangku sekolah. Bahkan hingga duduk di bangku kuliah pun saya masih ingat bahwa aksi mengurangi globa warming bekerja sama dengan negara-negara lain, salah satunya Jerman.

Ya, saat itu kampus saya bekerja sama dengan Goethe Institute untuk mengajak para mahasiswa, S1 atau S2 bahkan setingkat D3 pun untuk menonton film documenter seputar penampakan bumi yang kita huni berpuluh tahun ke depan.

Semua film bercerita tentang alam di beberapa negara yang merasakan dampak yang namanya global warming. Kemudian setiap peserta yang hadir kemudian memiliki misi khusus di lingkungan masing-masing, setidaknya dalam keluarga sendiri terlebih dahulu. Ah, lagi-lagi bisa flashback mengenang masa sekolah dulu ternyata banyak hal positif yang sebenarnya kita butuhkan di masa kini.

7 Aksi Mengurangi Global Warming 1

Nah, berikut saya ingin berbagi tentang 7 aksi mengurangi global warming yang sederhana dan mudah untuk dilakukan:

Mengurangi Pemakaian Kresek atau Kantong Plastik

Kemudahan memperoleh plastik saat selesai belanja di mini atau supermarket, sungguh membuat saya kembali berpikir bahwa semakin lama akan semakin banyak. Maka kemudian saya mencoba lebih bijak dalam pemakaian kresek. Sebisa mungkin jika hanya membeli produk yang tidak banyak dan bisa masuk ke saku atau tas, maka saya mencoba untuk tidak bahkan mengembalikan kresek ke kasir.

Mengumpulkan Plastik untuk Dibawa Pendaur Ulang (Bank Sampah)

Sejak mengenal beberapa teman yang berkecimpung dalam pelestarian lingkungan, salah satunya mendaur ulang sampah, saya pun kemudian pelan-pelan mengumpulkan kemasan-kemasan dari plastic, kertas dan lainnya untuk kemudian diambil oleh bank sampah. Bahagianya karena sudah ada sebuah lembaga yang mengkampanyekan bahwa sampah-sampah plastic diupayakan sedemikian rupa bisa diolah kembali. Sehingga kemasan tidak terbuang percuma tetapi berubah menjadi sesuatu yang lebih dibutuhkan kembali.

Tidak Menyalakan AC 24 Jam Non-Stop

Bahan yang dipakai dalam pendingin seperti AC ternyata mengandung unsur kimia yang bisa memicu munculnya global warming. Nah, salah satu caranya adalah bijak memakai AC. Ini sih saat saya berada di rumah keluarga yang menggunakan AC. Saya sebisa mungkin menginformasikan kalau tidak perlu banget memakai AC, sebaiknya tidak perlu diaktifkan.

Mematikan Lampu yang Tidak Digunakan

Sebagaimana dengan pemakaian AC di atas, lampu pun demikian. Jika benar-benar tidak diperlukan, maka sebisa mungkin saya tidak menyalakan lampu. Selain hemat pengeluaran listrik tiap bulan, kesadaran sederhana seperti ini jika dilakukan oleh semua orang makan akan sangat berdamapk sebagai aksi mengurangi global warming.

Mengurangi Pemakaian Kendaraan Pribadi

Selama ini memang saya merasa baik-baik saja tanpa kendaraan mobil pribadi. Artinya, saya bisa memanfaatkan taksi online atau transportasi umum lainnya ketika bepergian. Rasanya nyaman saja karena tidak perlu merasakan double capek, capek fisik karena mengendarai kendaraan sendiri dan capek dompet karena pastinya harus menyiapkan budget khusus untuk dana transportasi.

Ikut Seminar Cinta Lingkungan

Memanfaatkan waktu untuk senantiasa re-charge semangat untuk mengurangi global warming bisa dilakukan dengan mengikuti seminar. Baik di kampus atau pun mungkin kuliah dengan media whatsapp. Karena seminar seperti ini akan terus menjadi kebiasaan jika dilakukan berulang-ulang. Jika sulit, bisa diganti dengan membaca buku atau artikel yang membahas soal kasus ini.

Memakai Barang-Barang Hemat Energi

Kalau ini salah satunya adalah dengan tidak menggunakan pemanas air. Cukup mendidihkan air di kompor jika ingin mandi air hangat. Selain itu, saya juga sering remind ke suami untuk membeli bohlam yang sudah mendukung penghematan energi. Jadi, pelan-pelan melakukan aksi mengurangi global warming dari keluarga kecil saya dulu.

***

Well… bagaimana dengan kalian? Apakah ada aksi khusus lain yang menjadi andalan untuk digunakan? Share yuk biar sama-sama saling mengingatkan…

Facebook
Twitter

Related Posts

6 Responses

  1. saya masih usaha juga nih mengurangi kantong plastik. tapi kadang kalau belanja ke pasar agak susah menolak plastik ini soalnya nggak bawa tas khusus belanja

  2. Wah, postingan ini cuakeep dah. Memang bunda selalu salut sama Mbak Rahmah Chemist ini. Btw. bunda kalo ke pasar selalu bawa tas belanja khusus, tapi tetap aja belanjaan yang dikantongin plastiknya masuk di situ, sampe rumah, huhuhuu….dibuang di tempat sampah. Pengen banget nih belajar mendaur ulang segala sampah dan mengenal apa itu sampah organik dan non-organik, hehe…kudet ya si bunda.

  3. Harus semangat sama hal2 seperti ini. Walaupun belum bisa optimal, seengganya kita punya kontribusi untuk merawat kelestarian alam. 🙂

  4. Setuju, mbak.
    Kita harus terus menerus aktif mengusung isu ini dan dimulai dari lingkup kecil keluarga kita sendiri dulu
    Beberapa hal di atas aku juga eksekusi sebagai wujud mengurangi global warning. Apalagi yang tidak menyalakan A/C 24 jam itu, gue banget deh, bukan apa-apa sih, menghemat juga, hahaha…
    Jadi…
    Kalau bukan kita, siapa lagi!
    Kalau bukan sekarang, kapan lagi!
    Gimana, mbak?
    Sudah cucokkah aku jadi juru kampanye Go Green? 😉

  5. Setuju! Saya jg udah mengurangi penggunaan kresek dan gak beli minuman botol lagi jadi bawa air sendiri dari rumah. Ngomong2 soal plastik skrg udh ada plastik organik yg dibuat dari singkong dan bahan nabati lainnya, plastiknya bisa hancur dalam air dan tidak akan meracuni hewan di air krn sdh teruji bebas racun. Ada juga sterofoam yg dibuat dari ampas tebu, bisa terurai cepat hanya 90 hari dan kemudian menjadi kompos. Tapiii sampai sekarang saya belum nemu pedagang yg memakai kresek dan sterofoam ini 😞

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *