Wujudkan Indonesia Hijau 100% Udara Bersih dengan Renewable Energy

“Bun, kalau mau jogging setengah jam habis subuh saja. Soalnya siangan dikit sudah banyak mobil motor lalu lalang.”

“Iya. Rasanya tuh tidak seperti 10 tahun lalu. Jalan kaki kesiangan pun masih tetap segar rasanya.”

Fenomena di atas ternyata dialami juga oleh teman-teman saya yang merasa kualitas pagi sudah sangat berbeda dengan dulu. Bahkan berada di desa pun rasanya tidak sesejuk saat saya masih kecil dulu. Kalau dulu, main sampai jelang matahari tetap di atas kepala saja, udaranya masih terasa segar. Tidak khawatir dan tidak perlu yang namanya masker.

Ya, itulah kenyataan yang dihadapi saat ini. Gaya hidup sudah banyak berubah. Semua yang serba praktis pun ternyata menjadi salah satu pemicu kondisi lingkungan demikian. Namun, jika sudah seperti ini bukan berarti kita tak bisa berbuat apa-apa. Justru saatnya kita refleksi dan melakukan aksi nyata agar lingkungan sekitar kita masih tetap aman dan nyaman meski dengan perkembangan teknologi yang amat sangat canggih.

Renewable Energy dengan PLTS Atap, Solusi Nyata Bersama

Akhirnya kita dihadapkan pada upaya bagaimana membuat lingkungan tetap nyaman meski dengan perubahan iklim ekstrim yang kerap terjadi. Salah satu langkah nyata dan memang sedang digencarkan adalah bagaimana menjadikan sumber-sumber energi alamiah mampu menghasilkan energi baru dan terbarukan.

Sumber energi seperti matahari, angin, hujan, biomassa dan panas bumi diolah sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan energi baru dan terbarukan dengan kelimpahan sumber energi tersebut. Seperti yang kita ketahui sejak dahulu, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kelimpahan sumber daya energi. Menurut data dari Kementerian ESDM tahun 2022 bahwa potensi energi Indonesia mencapai 441.7 GW sementara yang terpakai hanya sekitar 11.2 GW.

Bisa dibayangkan betapa banyaknya yang belum benar-benar dimanfaatkan. Untuk itu, berbagai pihak pun berupaya mengolah energi terbarukan tersebut sehingga tetap bisa survive dan menekan berbagai dampak negatif perubahan iklim. Nah, dari sinilah PLTS Atap atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap sangat dibutuhkan. Harapannya 23% EBT (Energi Baru dan Terbarukan) di Indonesia bisa tercapai maksimal.

Apa Sih PLTS Atap itu?

PLTS ini adalah media atau alat yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik tetapi dengan sumber daya sinar matahari. Kalau secara umum kita tahu PLN itu menghasilkan energi listrik mayoritas dari sumber daya batu bara, maka PLTS diharapkan sinar matahari yang diubah menjadi energi listrik.

Sebenarnya semua orang sudah familiar dengan pembangkit listrik tenaga surya. Kalau di Surabaya, saya melihat sudah dipasang di berbagai titik dan paling banyak di area traffic light. Rumah-rumah yang berada di kawasan elit pun beberapa sudah menggunakan PLTS Atap untuk menghasilkan energi listrik. Lumayan bisa menghemat pengeluaran tagihan listrik PLN.

Kalau melihat dari perusahaan Utomo SolaRUV sebagai Rajanya Atap Surya, pasti sudah pernah melihat bentuk atap surya. Ya, saya mengenal Utomo SolaRUV sebagai pelopor teknologi solar panel terbaik. Kalau dulu saya mengelan SolaRUV dari Utomodeck ini hanya ada satu tipe, tetapi sekarang sudah ada banyak bahkan yang paling baru ada yang namanya Floating System PLTS.

PLTS dengan Floating System

Mencengangkan pas tahu kalau UtomoSolaRUV sudah memiliki produk PLTS yang difungsikan di atas perairan. Jadi mengapung gitu, gaes. Sudah ada beberapa waduk yang menjadi tempat pemasangan PLTS Floating System ini. Awalnya saya pikir bahaya karena bisa saja diterjang banjir atau merusak ekosistem biota air, tetapi ternyata ini benar-benar ramah lingkungan. Inilah aksi dari refleksi UtomoSolaRUV yang sudah terkenal sebagai rajanya atap panel surya.

Masa pakainya bisa mencapai 25 tahun dan sebelum pemasangan pastinya selalu dilakukan survey di lapangan dulu. Bahkan untuk atap saja, tetap ada survey karena tidak semua atap dan kondisi lingkungan itu bisa menggunakan PLTS.

Tantangan yang Dihadapi PLTS dengan Floating System

Di antara berbagai keunggulan yang dirasakan dengan PLTS model terapung ini, ada juga tantangan yang pastinya dihadapi antara lain:

• Proses korosi bisa lebih cepat terjadi karena bergesekan dengan air
• Tidak semua perairan bisa menggunakan floater 
• Sedikit banyaknya biota laut harus mengalami adaptasi baru karena permukaan air yang tertutup dengan floater
• Harus berupaya menciptakan floater yang mampu menghadapi permasalahan di sekitar perairan

Apakah menciptakan 100% udara bersih dengan EBT di atas sudah cukup dengan PLTS saja? Oh, ternyata PT. Utomodeck Deck Metal Works ini tidak hanya berhenti sampai di situ. Inovasi terbaru berupa SPKLU agar masyarakat makin sadar dengan pentingnya mobil listrik untuk mengurangi polusi yang sudah menjadi masalah dunia.

Utomo Chargeplus Menjawab Keresahan Akibat Polusi yang Merajalela

Setelah tahu soal PLTS terbaru daru Utomodeck, kita beralih pada inovasi SPKLU yang dibuat dan dinamakan dengan Utomo Chargeplus. Ya, semua berawal dari kondisi populasi Indonesia yang makin bertambah dan secara otomatis penggunaan mobil pun makin banyak. Dilansir dari data IMF bahwa jumlah mobil meningkat dengan pertumbuhan mencapai angka 65% selama 10 tahun terakhir. Otomatis udara bersih makin menjadi kebutuhan yang sangat langka.

Untuk itu sudah ada yang beralih ke motor listrik sebagai transportasi berkelanjutan dengan harapan bisa mengurangi emisi gas buangan beracun ke udara. Namun, permasalahannya adalah tempat mengisi daya pun terbilang masih kurang. Di sini Utomo Chargeplus hadir menjawab keresahan tersebut. Terbukti persebaran SPKLU sudah banyak di area Jawa dan Bali.

***

Well, sudah siapkah kita ikut memberikan kontribusi penting demi mewujudkan Indonesia Hijau dengan kualitas udaranya 100% bersih? Pastinya banyak jalan yang bisa ditempuh. Terimaka Utomo SolaRUV dan Utomo Chargeplus yang sudah hadir menjadi media dan fasilitas masyarakat untuk berjuang bersama mewujudkan mimpi tersebut.