Sudah tak terhitung berapa lama saya terjun dalam dunia desain. Sepertinya sebelum menikah dan qaddarullah saya pun bersuamikan laki-laki yang bertahan hidup dari hasil desainnya.
Ya, saya menikah dengan @adeesign, asli Jawa Timur (Kertosono) yang dipertemukan oleh Allah di sebuah acara bloger. Bangga dong karena acara itu menggunakan rangkaian pernak-pernik yang desainnya dari beliau. Meski sejak awal melihatnya saya belum ada kesan apa-apa.
Namanya juga takdir, dipertemukan kembali dan akhirnya sama-sama ke pelaminan dan hidup sebagai keluarga bloger dan desainer.
Sayangnya, saya bukan desainer yang seperti beliau. Tools yang digunakan pun berbeda. Saya hanya pakai aplikasi yang langsung bisa diutak-atik sendiri, beliau membuat semuanya dari awal setelah semedi dengan berbagai referensi. Begitulah bedanya kami. Namun, saling support karena intinya sebuah keluarga adalah saling mendukung satu sama lain.
Ternyata, kemampuan desain makin berjalannya waktu terus berkembang. Bahkan sebagai seorang mom blogger akan sangat merasa kurang jika untuk membuat featured image di blog saja harus comot foto-foto di Google. Meski saya tahu dan yakin ada situs penyedia gambar dengan status free atau bebas pakai. Namun, saya prefer membuat sendiri. Jika pakai foto, saya pun lebih senang hasil jepretan sendiri.
Daei situlah saya terus belajar desain. Terkadang belajar sama suami tapi lebih sering belajar ke orang lain karena mencari pengalaman baru itu menyenangkan bahkan bisa jadi bentuk me time tersendiri.
Sudah ada beberapa desain yang saya buat dan memuaskan klien blog. Bahkan menjadi punya ciri khas sendiri dengan gaya desain ala @ammachemist atau @ammasukadesain. Meski sadar bahwa tidak bisa setiap hari membuat desain seenaknya tanpa batas waktu karena di rumah ada prioritas anak-anak yang harus lebih dahulu ditunaikan kebutuhannya.
Beruntung Bertemu dan Belajar Desain dari KYUB
Beberapa waktu lalu, saya kembali disegarkan pikirannya mengenai desain. Hal ini karena Indscript “menjebloskan” saya pada sebuah ruang belajar tanpa batas bagi seorang ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah seperti saya.
Ya, hari itu ada sharing soal desain dari @kyubdesign yang dibawakan langsung oleh Bapak Andre Liongson.
Dimulai pukul 06.30 WIB bagi saya waktu itu sungguh waktu “super sibuk” karena harus mengurus anak pertama yang mau sekolah dan anak kedua yang masih balita. Belum lagi kondisi saya menanti anak ketiga. Sungguh hari itu perjuangan banget mengikuti langsung sharing Bapak Andre yang isinya “daging semua”. Bahkan cerita awal tertarik dengan dunia desain pun menjadi hal yang memotivasi saya bahwa memiliki kemampuan desain itu membutuhkan niat yang kuat dan usaha yang tidak main-main.
Tips Membuat Desain dengan Mudah ala KYUB
Pertanyaan yang selalu datang ketika beberapa teman sudah memahami bahwa desain menjadi salah satu dunia yang saya tekuni saat ini adalah Bagaimana membuat desain sederhana tetapi menarik dan unik sehingga membuat orang menyukainya?
Hmm, sebenarnya desain adalah pekerjaan seni. Ada rasa, pikiran dan imajinasi yang dituangkan ke dalam sebuah desain. Bahkan selera desainer pun terkadang sangat kuat pada hasil sebuah desain. Namun, jika bekerja sama dengan pihak ketiga atau klien, pastinya sebagai desainer harus memiliki kepekaan sehingga hasil yang dibuat menjadi sesuatu yang disukai klien atau brand.
Ya, desainer tidak boleh egois dengan memaksakan seleranya karena tujuan sebuah brand minta dibuatkan desain pasti punya filosofi atau makna tersendiri demi kemajuan sebuah usaha yang membutuhkan desain tersebut.
“Untuk itu kita perlu mempersiapkan langkah atau cara membuat desain sehingga hasilnya memang sesuai dengan kebutuhan klien.” Kata Bapak Andre yang membawakan sharing-nya begitu runut dan mudah dipahami.
Buat Mind Mapping Dulu
Serupa tapi tak sama, mind mapping ini bagi saya semacam konsep sebelum membuat desain. Hal ini untuk memberikan guideline agar desainer tidak melebar kemana-mana dalam membuat desain. Apalagi jika klien termasuk brand ternama atau populer, pastinya konsep harus matang dulu.
KYUB yang menjadi tempat Bapak Andre menuangkan segala ide dan imajinasinya bersama dengan tim kompak, pastinya bekerja sama dalam membuat sebuah desain. Nah, mind mapping ini penting bagi KYUB karena mengarahkan tim untuk fokus pada tujuan desain dibuat.
Hmm, rasanya tuh ingat suami yang sebelum menghasilkan desain undangan yang disukai customer-nya, penting untuk memetakan keinginan customer sesuai dengan tema acara pernikahan. Jadinya tidak boleh asal mendesain.
Mood Board Penting Sebelum Desain
Jujur saja, mood board bagi saya itu semacam rambu lalu lintas dan bahan untuk membuat desain. Nah, Pak Andre menunjukkan bahwa mood board ini membantu karena semakin nengerucutkan fokus desain. Awalnya saya mengira kalau mood board ini hanya sebatas pemilihan warna dan jenis huruf yang digunakan dalam desain. Ternyata tidak sesempit itu. Bahkan pak Andre memberikan contoh ketika mendesain Toko Djawa, klien yang membutuhkan penggalian ide desain yang tidak sederhana.
Mulai dari ide visual yang sudah dikumpulkan di mood board hingga kemudian menjadi hasil sepktakuler meski bentuknya seperti komik tetapi bertema Ramadan. Proses desain yang dikerjakan secara profesional memang tidak akan pernah mengecewakan, bukan? Nah, Andre Liongson memahami itu dengan baik bersama tim. Proses yang tidak instan pastinya.
Selain mind mapping dan mood board, cara membuat desain selanjutnya adalah melakukan proses sketsa dan tentunya desain. Namun, pada sesi sharing kemarin kedua proses ini tidak ditampilkan karena keterbatasan waktu pastinya. Hmm, jika ada waktu bertemu dengan beliau, rasanya ingin magang melihat kedua proses ini dilakukan. Harapannya bisa semakin memotivasi dan membuat saya tidak sekadar membuat desain saja, tetapi memiliki value profesionalitas sehingga bisa dijadikan sebagai bentuk personal branding ketika menawarkan jasa desain ke pihak yang membutuhkan.
Desain Sukses Inspirasi Andre Liongson, KYUB Design
Saya sempat melongo juga ketika Bapak Andre menceritakan perjalanan karirnya sebagai desainer dan ilustrator tak terlepas dari seorang ibu rumah tangga. Ya, terinspirasi dengan ibu rumah tangga yang tadinya memimpin perusahaan dimana beliau bekerja membuat saya semakin semangat. Tahu sendiri ‘kan ya di luar sana masih banyak mulut tak teredukasi yang dengan mudahnya merendahkan profesi ibu rumah tangga. Mengkerdilkan profesi IRT karena disangka tak bisa apa-apa, padahal bekerja dari rumah sudah sangat trend tanpa harus meninggalkan kewajiban utama sebagai istri dan juga ibu.
Sekelas Andre Liongson yang hasil desainnya saja sangat menghargai kehadiran ibu rumah tangga yang tak terbatas kemampuan karena menurutnya passion, skill dan taste itu masing-masing orang punya sendiri. Apalagi jika bicara soal desain, maka ketiga ini ketika menyatu pastinya akan memberikan hasil desain terbaik.
Selain itu, Komunikasi.
Ya, segala sesuatunya akan berjalan lancar jika dikomunikasikan dengan baik. Pihak desainer dan yang meminta untuk didesainkan pastinya tidak boleh putus komunikasi. Apa yang diinginkan dan dibutuhkan klien harus menjadi pengetahuan seorang desainer sebelum memulai bekerja dengan tips membuat desain elegan yang sudah saya sebutkan di atas.
Jangan ada miss communication antara keduanya karena akan menghambat satu sama lain. Bahkan dengan komunikasi yang lancar dan baik menjadi salah satu value tersendiri bagi sebuah jasa desain untuk terus mengembangkan usahanya sehingga mendapatkan banyak klien dari mana saja.
Lebih Lanjut dengan KYUB Design?
Pastinya ada yang bertanya nih bagaimana bekerja sama dengan KYUB untuk menghasilkan produk-produk desain elegan seperti logo dan lainnya. Langsung saja kontak Bapak Andre Liongson di:
- Whatsapp (+62) 0819-102-288
- Email andre.liongson@gmail.com
- Instagram @kyubdesign
***
Well, KYUB Design yang saat ini sudah dikenal ternyata memiliki kisah tak sederhana. Ya, kesuksesan memang memiliki jalan ceritanya masing-masing. Beruntung mengenal Pak Andre Liongson dengan spirit dan motivasi yang mampu membuat saya pribadi kembali mengadakan self-talk. Terjun di dunia desain dengan skill, passion dan taste atau sekadar iseng semata, semua kembali pada diri sendiri.