Tingkatkan Produksi Lobster dengan Metode IOT LOBSTECH ala Hendra

Dikenal sebagai salah satu sumber makanan tinggi kolesterol, Lobster ternyata sangat dibutuhkan juga oleh tubuh manusia.  Salah satu jenis hewan air yang memiliki banyak sekali manfaat. Kekayaan manfaat itulah yang seringkali tertutupi sehingga orang hanya melihat sisi buruknya saja, tinggi kolesterol pun mahal sekali harganya.

Padahal mengonsumsi Lobster pun tidak harus setiap hari. Bagi yang menderita kolesterol tinggi, sebenarnya keberadaan Omega 3 dan Omega 6 dari Lobster justru mampu mempertahankan kadar kolesterol dalam tubuh. Jadi, kalau dikonsumsi dengan benar, bukannya memicu tetapi menjaga dengan stabil.

Kandungan Selenium yang terdapat dalam Lobster juga mampu menjaga fungsi kelenjar tiroid yang ada di dalam tubuh. Bahkan protein tinggi yang dikandung pun mampu meningkatkan energi. Itulah mengapa bagi yang sudah makan Lobster, energinya seperti terisi kembali.

Sayang sekali jika tidak pernah mencicipi Lobster dengan aneka olahan makanan. Namun, memang sumber makanan dengan kandungan nutrisi baik seperti yang saya sebutkan di atas tidak hanya ada di dalam tubuh Lobster.

Namun, sebagai informasi, di perairan Indonesia ada banyak sekali jenis Lobster yang berkembang biak, lho. Jenis-jenis Lobster yang ada di perairan Indonesia antara lain:

  • Lobster pasir (Panulirus homarus)
  • Lobster batu hitam — batik (Panulirus longipes)
  • Lobster batu (Panulirus penicillatus)
  • Lobster pakistan (Panulirus polyphagus)
  • Lobster mutiara (Panulirus ornatus)
  • Lobster bambu (Panulirus versicolor)

Tingkatkan Produksi Lobster dengan Metode IOT LOBSTECH ala Hendra 1

Tidak heran jika perairan Indonesia selalu diincar oleh nelayan ilegal dari perbatasan karena memang keanekaragaman hayati laut sangat banyak dan Lobster paling diincar karena nilai jualnya tinggi dengan manfaat yang sangat banyak.

Itulah mengapa seringkali ditemukan berita kejahatan salah satunya penyelundupan benih Lobster. Bisa dibayangkan keuntungan yang akan diperoleh ketika benih Lobster tersebut dijual dengan harga biasa tetapi hasilnya bisa berkali-kali lipat. Biasanya negara yang paling menyukai ini adalah Vietnam karena memang dikenal sebagai produsen Lobster terbesar dan bisa menghasilkan 2 Milyar per tahun padahal benih udang (benur) hampir 90% berasal dari Indonesia, dibawa ke Vietnam dan dibudidayakan.

Lobster Menurun, Hendra Resah, Muncul Internet of Things (IOT)

Masalah inilah yang kemudian dialami nelayan pencari Lobster dan menggantungkan nasibnya dengan berburu Lobster. Hasil tangkapan mereka menjadi menurun dan mengakibatkan kerugian tersendiri. Tidak hanya bagi nelayan tetapi juga Indonesia. Sebab, Lobster bisa dijadikan sebagai Komoditi Ekspor dengan nilai yang sangat tinggi.

Itulah yang membuat Hendra, seorang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Brawijaya tahun 2015 lalu, sangat resah. Sebagai bukan anak nelayan tidak menyurutkan keresahan di hati dan kepalanya. Peduli dengan kondisi kelautan Indonesia, beliau memikirkan cara agar kondisi yang dialami Vietnam bisa berbalik ke Indonesia yaitu kembali menjadi produsen Lobster terbesar karena sesuai data yang dipelajarinya, perairan Indonesia mampu untuk itu.

Bayangkan saja di Indonesia ada 5 provinsi penghasil Lobster terbesar, yaitu:

  • Maluku
  • Kalimantan Selatan
  • Bengkulu
  • Banten
  • Jawa Timur

Nah, Hendra sendiri yang berada di Jawa Timur pun mempelajari kualitas air perairan yang ada di wilayah ini untuk kemudian menjadikannya sebagai lokasi budidaya Lobster dengan menggunakan Internet of Things (IOT) yang kemudian dikenal dengan LOBSTECH.

Tingkatkan Produksi Lobster dengan Metode IOT LOBSTECH ala Hendra 2

Studi banding hingga ke Vietnam dan faktanya di sana justru malah kondisi perairan Indonesia jauh lebih baik, Hendra pun makin semangat untuk melanjutkan budidaya Lobster di area Situbondo, Jawa Timur. Awalnya di Jember, Jawa Timur tetapi kemudian Hendra mempelajari kembali kualitas perairan di area Jawa Timur tersebut dan bertemulah Situbondo dengan hasil data kondisi dan kualitas air yang mendukung.

Hendra juga senang karena masyarakatnya mendukung dan membantu sehingga produksi Lobster memang meningkat hingga 80% dengan menekan biaya pakan hingga 70% saja.

Cara Kerja LOBSTECH yang Dilakukan Hendra bersama Nelayan

Sesuai dengan penjelasan Hendra, alat yang dibuatnya setelah melakukan penelitian selama 2 tahun ini, dimasukkan ke dalam keramba air laut. Nah, datanya akan masuk ke ponsel masing-masing nelayan sehingga bisa menentukan budidaya Lobster selanjutnya.

Benur Lobster akan disebar dan terus diamati perkembangannya. Kualitas air juga akan memperlihatkan bagaimana benur udang bertumbuh hingga menjadi udang besar yang kita kenal dengan Lobster ini. Sebab, jika kualitas air tidak mendukung, tentu pertumbuhan Lobster pun terhambat dan bisa saja mati sebelum waktunya panen.

Nelayan Mampu Produksi Lobster dengan Jumlah yang Banyak Lagi

Dengan teknologi LOBSTECH yang digunakan oleh Hendra dan teman-teman nelayannya, produksi Lobster makin meningkat. Bahkan tadinya Lobster bisa dipanen dengan waktu 8 bulan, dengan teknologi berbasis IOT ini, panen bisa dilakukan 4-6 bulan sekali.

Tingkatkan Produksi Lobster dengan Metode IOT LOBSTECH ala Hendra 3

Selain itu, pakan juga bisa dihemat hingga biaya produksi bisa menurun dan meningkatkan pendapatan tentunya. Hasil maksimal bisa bertambah 50% dari jumlah sebelumnya.

Ada 3 Kota Besar di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya dan Bali, yang sudah membeli Lobster dari hasil budidaya menggunakan LOBSTECH ini. Bahkan sempat diekspor langsung ke China meski sempat terhenti karena keterbatasan modal juga.

Sekarang Hendra sudah memiliki 100 keramba dengan pembagian 20 keramba darat dan 80 keramba laut. Bahkan teknologi LOBSTECH ini pun sudah diadopsi di berbagai daerah. Inilah hal yang sangat menguntungkan bagi Hendra.

Apresiasi Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Award di bidang Teknologi

Diawali dengan keresahan lalu membuktikan kesungguhannya untuk menjawab keresahan tersebut, Hendra berhasil mendapatkan apresias SATU Indonesia Award dari ASTRA tahun 2021 yang lalu. Tentunya prestasi ini menjadikan Hendra makin semangat memanfaatkan teknologi dan ingin mewujudkan mimpinya dengan budidaya air tawar yang ada di wilayah Jawa Timur. Sebab, kualitas air tawar di wilayah ini, tepatnya Bondowoso, adalah yang terbaik.

“Nanti akan kami menjangkau itu setelah LOBSTECH makin besar.” Ucap Hendra saat diwawancarai oleh salah satu penulis di Situbondo.

***

Well, semoga ke depannya Hendra dan tim serta nelayan yang sudah bekerja sama dengan LOBSTECH makin menguatkan keterikatan satu sama lain kemudian membuat budidaya lainnya yang menjadi sumber daya bahari Indonesia.

***

Referensi:

  • Halodoc, https://www.halodoc.com/artikel/kaya-protein-ini-4-manfaat-lobster-untuk-kesehatan, diakses 12 Oktober 2024
  • Blog Echa https://www.echaimutenan.com/2023/09/teknologi-iot-budidaya-lobster.html, diakses 11 Oktober 2024
  • Majalah ASTRA https://astramagz.astra.co.id/data/edisi_10_2021/index.html#p=134, diakses 10 Oktober 2024
Facebook
Twitter

Related Posts

One Response

  1. wow keren! saya baru tau ada teknologi atau produksi lobster dengan cara ini. Jika banyak yang menggunakan cara ini mungkin produksi lobster di tanah air jauh lebih baik ya kak, sehingga harganya juga jauh terjangkau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *