Search
Close this search box.

Tayangan Hafidz Indonesia Salah Satu Wasilah untuk Muroja’ah Hafalan al Quran

Tayangan Hafidz Indonesia Salah Satu Wasilah untuk Muroja’ah Hafalan al Quran – Salah stasiun televisi, RCTI, membuat program Islami dengan menghadirkan sejumlah anak-anak jenius. Anak-anak jenius ini mampu menghafalkan al Quran minimal juz 30 (1 juz). Meskipun ada beberapa anak yang sudah menghafalkan lebih dari 1 juz (selain juz 30).

Terlihat kemampuan masing-masing anak melafadzkan tiap-tiap ayat untuk surah-surah tertentu. Merinding ketika menyaksikannya. Tak pernah berhenti bibir ini memuji asma-Nya karena menciptakan anak-anak yang dengan mudahnya menghafal al Quran meskipun usia masih sangat muda. Bahkan yang menyentak hati ketika menyaksikan “Muhtadi Ahmad – Adi”, salah satu peserta di Group 2, yang baru berusia 3 tahun tetapi sudah mampu menghafalkan juz 30. Langka untuk skala Indonesia. Dan saya yakin masih banyak anak seusia dengan Adi di luar sana yang juga mampu seperti Adi.

Adi – Group 2 Hafidz Indonesia

Tak hanya Adi, ada Awa yang mampu menunjukkan adab ketika membaca ayat-ayat sajdah lalu melakukan sujud tilawah. Bahkan dengan mudahnya membaca doa saat melakukan sujud tilawah. Allahu Akbar…

Penampilan anak-anak yang mengikuti Hafidz Indonesia ini kembali mengingatkan saya betapa perjuangan salah seorang guru mengaji saat masih kecil dan saat duduk sebagai mahasiswi tak pernah letih mengingatkan betapa pentingnya untuk membaca al Quran dengan baik dan benar. Bahkan di sela-sela kuliah, tidak pernah letih mengajarkan makharijul huruf, sifatul huruf hingga kepada hal-hal yang perlu diketahui ketika membaca al Quran. Sebab, membaca al Quran tak sekedar membaca tetapi pengucapan setiap huruf, panjang pendek huruf serta hukum-hukum tajwid lainnya menjadi kewajiban untuk diketahui.

Hafidz Indonesia mengajak kembali kepada muroja’ah hafalan al Quran. Tak hanya untuk sekedar dibaca tetapi juga diamalkan dalam bacaan-bacaan shalat wajib maupun yang sunnah. Wasilah untuk semakin mencintai al Quran yang tidak sedikit mengesampingkan al Quran dibanding bacaan lainnya. Saya sendiri kembali bertanya pada diri sendiri:

Seberapa sering membaca novel dibanding al Quran?

Seberapa lama membaca novel dibanding al Quran?

Seberapa kuat keinginan mereview novel dibanding men-tadabbur-i al Quran?

Hmmm… semoga acara Hafidz Indonesia tak hanya tayang di saat Ramadhan saja. Anak-anak Indonesia membutuhkan tontonan bermanfaat setiap hari begitupun juga untuk orang tua yang bisa menjadikannya salah satu bentuk pendidikan keluarga. Dan tidak hanya untuk anak-anak, bagi yang ingin memperbaiki hafalan bisa ikut termotivasi kembali. Bahkan yang baru ingin belajar al Quran bisa tambah semangat.

NB:

Ada sedikit yang menggelitik pikiran saya, mengenai hadiah untuk anak-anak yang hafalannya bagus menurut dewan juri. Yah, menurut saya hadiahnya terlalu kecil dibanding kontes-kontes lain yang secara umum diketahui masih kalah jauh dibanding kemampuan anak-anak yang bisa menghafalkan al Quran.

Jika kontes lain bisa menghabiskan dana untuk hadiah dengan nominal “M”, kenapa Hafidz Indonesia hanya “J”? 😀

Facebook
Twitter

Related Posts

14 Responses

  1. saya jadi malu sendiri liat anak2 yang bisa hafal quran begitu lancarnya. apalagi masih kecil. bikin irii dan pengen memperbaiki hafalan lagi 🙁

  2. Terharu ngeliat anak-anak kecil yang udah berbakat dalam menghafal Al-Qur’an… Subhanallah …

  3. aku terharu liat kemampuan mereka. Luar biasa sekali ya. Tapi aku salut luar biasa dengan orang tua mereka. Terbayang kesabaran mereka membimbing anak2nya, menanamkan kecintaan untuk menghafal al quran karena aku sendiri saja sepertinya tidak bsa sesabar mereka deh. masya Allah sekali mereka.

  4. iya mbaaakkk, subhanallah mereka ini. semoga anak2ku mampu kuajari dan menyusul mereka, amiin. meski umminya baru hafal 1 juz doang. itu juga sering lupa aishhh

  5. tayangan seperti ini yang harusnya terus diupdate..bukan cuma sinetron yang alur dan hikmahnya gak jelas

  6. Sangat inspiratif, semoga kelak aku mempunyai anak seperti mereka. Dan mulai sekarang masih mencari wanita sholehah untuk calon ibunya dulu hehehe….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *