Si Notebook Slim yang Merampingkan Segala Kebutuhan

“Sayang, ikut aku ke Scomdex yuk!”

“Scomdex, Mas? Apa itu?”

“Itu lho Surabaya Computer Trade and Dealer Exhibition.”

“Ooo pameran gadget yah Mas. Tempatnya dimana?”

“JX International. Mau nggak?”

“Mau! Aku juga mau lihat produk Acer E1 Slim Series.”

“Memangnya mau beli?”

“Hmmm… pengen sih, Mas, tetapi siapa tahu bisa menang di event KEB tema Acer Aspire E1 Series hahaha… Nanti di sana pasti bisa lihat wujud asli notebook-nya, soalnya selama ini cuma bisa menuliskan review-nya hanya berdasarkan gambar.”

“Oh, begitu. Ya sudah kita berangkat selesai Maghrib saja yah.”

“Oke, sayang.”

***

Agenda ke JX International dalam rangka event SCOMDEX 2013 memang mempertemukan saya dengan produk Acer Aspire E1, tepatnya Acer Aspire E1 431 dan Acer Apire E1 432 serta produk Acer lainnya seperti Acer Liquid S1. Memang saya sudah membaca dan menuliskan spesifikasi produk-produk tersebut di blog saya, tetapi ingin melihatnya secara nyata tentu bukan sebuah kesalahan, bukan? Yah, harapannya bisa memilikinya di kemudian hari 😀

Nah, ini dia notebook slim Acer Apire E1 432 yang dibanderol hanya 3 juta-an pada event Scomdex 2013:

Melihat body slim dari Acer Aspire E1 432 yang tertata rapi di atas meja, saya tertarik menyentuh dan mengangkat notebook tersebut. Tujuannya untuk merasakan seberapa kuat saya menahan beban serta mengecek deretan “tuts” yang teratur rapi di bagian keyboard. Memang kenyataannya tidak seberat notebook Acer pertama saya waktu kuliah dulu, Acer Spire 4530 14 inch. Body slim yang memang 30% lebih tipis dari notebook sebelumnya membuat tas punggung (baca: ransel) tak akan terlihat menggembung dan seolah membawa beban yang sangat berat.

Tak hanya membayangkan tas punggung saya yang akan sedikit lebih ramping dengan notebook slim Acer E1 tersebut, saya juga terbayang seketika bahwa tak akan merasa repot lagi ketika harus membawa notebook di kasur. Yah, biasalah. Saking internet dan nge-blog addicted-nya, notebook bisa dibawa dan kadang menjadi penghias kasur saat tidur malam. Tak ayal sang suami sering mengingatkan kalau beban berat tangan untuk menopang notebook di kasur akan berdampak negatif pada kesehatan.

Mobilitas saya juga tidak bisa dianggap biasa saja. Sebab saya paling suka mengikuti kegiatan-kegiatan, baik itu berupa workshop, seminar, pameran, kopdar bahkan pelatihan. Nah, tanpa membawa gadget yang bisa menjadi media saya untuk online, rasanya tak akan lengkap. Namun, membawa notebook bisa menjadi dilema. Soalnya harus dialokasikan tempat agar notebook tersebut bisa aman dari pandangan orang-orang saat di jalan. Tas cangklong wanita tak akan bisa menopang jika menggunakan notebook yang tebalnya sudah membuat sesak isi tas. Belum lagi ada kosmetik, buku, gadget yang lainnya bahkan charger setiap gadget tidak pernah lupa masuk ke dalam tas.

Memang saya suka memakai tas ransel hingga saat ini. Namun, terkadang ada rasa risih kalau memakai tas ransel dengan pakaian yang feminim. Selain itu, terkadang suami lebih senang kalau saya memakai tas wanita bukan tas ransel layaknya akan traveling ke suatu tempat dengan segala jenis ransum di dalamnya. Oleh karena itu, notebook slim keluaran Acer Aspire ini akan sangat membantu kebutuhan saya saat berada di luar rumah. Jadi meskipun dengan tas wanita, notebook masih bisa masuk karena body-nya yang ramping. Bukan untuk pamer tetapi memang saya sama sekali tidak bisa tidak pegang gadget dalam sehari, minimalnya adalah smartphone.

Notebook slim tak hanya bisa membantu saya sebagai “emak”, meskipun belum memiliki keturunan, ketika melakukan aktivitas di dalam maupun di luar rumah, saya akan bisa tampil keren dengan notebook slim yang tipis di kelasnya, bikin mobile dan online makin praktis.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”