Say No to MIRAS bisa menjadi salah satu tagline kampanye anti minuman keras. Betapa tidak, Miras dan minol sudah menjadi sesuatu yang dianggap “biasa-biasa saja”. Hal ini terbukti dari beberapa supermarket ternama, baik yang masih skala kecil hingga skala besar, justru menjajakan miras secara terang-terangan. Entah karena tidak tahu atau malah tidak mau tahu.
Kandungan MIRAS dan MINOL
Jika tak mengandung bahan yang berbahaya, tentu saja tak ada larangan untuk mengonsumsi. Pemahaman secara umum, MIRAS dan MINOL tersebut terbagi atas 3 (tiga) kelompok besar berdasarkan kandungan etanol (bahan dasar MIRAS dan MINOL), yaitu:
- kelompok A : etanol yang terkandung di dalamnya 1%-5%, bisa dijumpai dalam bir
- kelompok B : kadar etanol berkisar 5%-20%, bisa dijumpai dalam wine
- kelompok C : kandungan etanol lebih besar yaitu berkisar 20%-45%. Dapat dijumpai pada minuman seperti Whiskey, Vodca, Manson House, Johny Walker.
Dampak Negatif MIRAS dan MINOL
Sedikit menengok kepada kisah seorang laki-laki pada zaman Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, yang diberikan pilihan antara meminum arak (sebutan minuman keras di daerah Arab), berzina atau membunuh bayi. Laki-laki itu pun akhirnya memilih meminum arak karena tidak mau berdosa karena berzina dan membunuh. Lalu apa yang terjadi? Jelas, arak yang diminum seketika telah membuat akal pikiran menjadi tak rasional dan seimbang. Arak tersebut telah meracuni tubuh si laki-laki untuk berbuat keji dengan berzina dan membunuh bayi itu sekaligus. Bukan main dahsyatnya akibat buruk dari menenggak minuman keras. [2]
Melihat fenomena tersebut maka dampak negatif dari MIRAS dan MINOL antara lain, menjadi buah bibir masyarakat sekitar, harga diri serta wibawa dipandang rendah, kemungkinan sulit untuk diterima bekerja dalam instansi pemerintah atau swasta sangat tinggi, melemahkan fungsi jantung, syaraf kognitif serta mengganggu fungsi liver.
Dampak yang tertulis di atas tentu bergantung pada jumlah atau kadar MIRAS dan MINOL yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi bukan berarti bahwa sedikit saja tidak apa-apa. Tetap saja memiliki efek samping yang berbahaya. Sebab, resapan kandungan etanol dalam MIRAS dan MINOL sangat cepat masuk ke dalam saraf otak yang kemudian akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Hal tersebut masih kurang dipahami oleh sebagian masyarakat. Jika dilihat dengan seksama, miras dan minol juga menjadi minuman orang-orang berkelas. Biasanya sengaja disuguhkan dalam bentuk mini bar yang ada di dalam rumah. Merayakan sebuah kesuksesan hingga ulang tahun, miras dan minol menjadi minuman wajib tersedia.
Sedangkan di desa, miras dan minol menjadi teman ketika sebuah pesta pernikahan diselenggrakan. Belum lagi ditemani dengan permainan kartu. Biasanya, yang kalah dipaksa untuk meminum miras dan minol dalam jumlah tertentu. Bila sudah menjelang tengah malam, maka seluruh peserta permainan kartu menjadi mabuk. Efek sampingnya justru meresahkan warga sekitar karena menimbulkan keributan bahkan seringkali terjadi perkelahian. Ujung-ujungnya adalah berurusan dengan kantor polisi ketika ada yang terluka bahkan meninggal dunia.
Langkah-Langkah Mencegah Peredaran MIRAS dan MINOL
Masyarakat dan pemerintah sudah sewajarnya saling bersinergi untuk memberantas MIRAS dan MINOL. Banyak langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
- Terus menerus mengkampanyekan #AntiMiras dan MINOL di dunia maya, khususnya di berbagai social media, seperti blog, facebook, twitter dan lainnya. Baik dalam bentuk artikel, banner atau berupa komik digital. Dengan begitu, masyarakat pengguna dunia maya bisa terus diingatkan akan bahaya MIRAS dan MINOL
- Pemerintah selayaknya memboikot perdagangan miras dan minol mulai dari supplier dan penjual. Lalu bagaimana dengan penghasilan dan tenaga kerja yang terlibat dalam pengadaan miras dan minol tersebut? Tentu saja pemerintah bisa membuat sebuah lapangan kerja baru. Berdagang dengan produk selain miras dan minol saat ini sudah menjamur sehingga tidak sulit.
- Pemerintah sudah saatnya membuat Undang-Undang, membahas masalah hukuman bagi supplier, pedagang dan pengguna miras dan minol, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Sehingga moral bangsa tidak rusak apalagi generasi muda sebagai penerus perjuangan serta cita-cita Pancasila.
- Pemusnahan MIRAS dan MINOL dilakukan secara berkala dan tidak menunggu korban berjatuhan.
- Menyebarkan informasi berupa daftar minuman yang termasuk dalam miras dan minol. Sehingga masyarakat bisa mengetahui dengan detail.
- Di dalam keluarga dibutuhkan pendidikan agama yang kuat tentang bahaya miras dan minol. Menjaga seluruh anggota keluarga agar tidak terjerumus dengan mengonsumsi minuman yang hanya membawa keburukan.
“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan shalat maka tidakkah kamu mau berhenti?” (QS.Al Ma’idah ayat 90-91).[1]
Sudah begitu jelas peringatan keras dari sang Maha Pencipta tentang perintah menjauhi MIRAS dan MINOL. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi…
Referensi:
Al Qur’anul Karim
Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah
6 Responses
Salam Anti Miras
Pagi dini hari, saat Barca dihajar Bayern, mbaca tulisan ini.
Wow kereeen tulisannya mbak.
Salam sehati.
@Eko Sutrisno HP,
Alhamdulillah, terima kasih Om atas apresiasinya 🙂
Yup. Ada kisah serupa ttg rahib Bashiha yang berhasil diperdaya iblis dengan meminum minuman keras lantas dia melakukan dosa2 lainnya dan terakhir mati kafir padahal dia sudah 200 tahun beribadah kepada Allah …
Moga menang yaa 🙂
@Mugniar,
aamiiinnn *ikut memberikan tulisan positif
Alhamdullilah aq gak suka minuman mengandung alkohol,,
Semoga sampai kapanpun tidak minum nie yg memabukkan
@Heru Piss,
jangan sampai…