Complicated. Ya, jika diminta menceritakan tentang handphone pertama yang pernah saya miliki. Terlalu banyak cerita yang terekam dalam sejarah hidup saya bersama dengan Sanex SC 9530. Kalau dilihat dari brand-nya saja sudah sangat asing di telinga. Bahkan awalnya berpikir hanya kosmetik saja yang punya brand Sanex, eh ternyata ada juga alat elektronik 😀
Sanex SC 9530 sebagai handphone flip pertama saya adalah hadiah dari almarhum Papa tercinta. Saat itu, saya sudah resmi menyandang predikat mahasiswi. Secara otomatis, pergerakan saya akan semakin kompleks. Papa sangat memahami itu karena beliau adalah akademisi juga. Apalagi lokasi kampus yang akan saya tempuh tiap hari bukan main jauhnya. Membutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan menggunakan angkutan umum. Saya berada di kota Maros sedangkan kampus berada di ujung Makassar, UNM Parang Tambung.
credit
Bahagia rasanya karena Papa memberikan handphone flip Sanex SC 9530 ini sebagai media komunikasi. Maklum, kuliah kadang ada yang berakhir pukul 17.30 WITA jadi secara otomatis akan terlalu malam berada di angkutan umum. Jadi Papa mengandalkan Sanex SC 9530 agar saya bisa terus dikontrol. Anak gadis memang wajar dikhawatirkan oleh orang tuanya, bukan? Dan memang saya dengan Papa sangat dekat hubungannya. Sudah seperti teman sehingga tak pernah canggung untuk kami saling bertukar cerita bahkan curahan hati masing-masing.
Bentuk Sanex SC 9530 yang flip atau lipat secara tidak langsung bisa buat bergaya. Saya pun menambah dengan aksesoris gantungan yang bisa menyala sehingga jika ada panggilan atau pesan masuk, sudah bisa terlihat dari indikator lampu aksesoris yang menyala. Keren sekali saat itu, tepatnya di tahun 2003 😀 Belum lagi saat kuliah banyak teman-teman yang mengajak nonton film korea. Dan dari film-film tersebut, kebanyakan model handphone yang digunakan adalah handphone flip.
Singkat cerita, memakai Sanex SC 9530 mempertemukan saya dengan seorang pegawai yang bekerja di Telkom Makassar. Wanita dengan tubuh langsing plus cantik tersebut menawarkan saya menjadi agen penjualan Sanex dengan target tertentu. Sebagai mahasiswi yang membutuhkan dana lebih untuk membayar diktat-diktat kuliah, saya menerima penawaran tersebut dengan uji coba selama 1 bulan. Walhasil, selama 1 bulan saya mampu menjual beberapa ponsel Sanex dengan tipe beragam, termasuk Sanex SC 9530 seperti yang saya miliki. Melebihi target. Reward-nya pun lumayan. Tak hanya uang, beberapa pengetahuan tentang dunia Telekomunikasi bisa saya dapatkan ditambah lagi relasi juga semakin banyak, khususnya di kalangan Kantor Telkom. Jadi, ketika saya ada masalah dengan telepon rumah atau ingin mencetak rekening koran telepon rumah, tak pernah antri karena hanya tinggal memberikan pesan ke salah satu karyawan dan langsung bisa mengambilnya tanpa harus menunggu waktu lama. Hmmm… yang paling seru kalau salah satu karyawan ada yang merayakan Ulang Tahun, saya pun kecipratan undangan makan gratis di restoran mahal. Sekelas mahasiswi seperti saya sudah bisa merasakan makan di beberapa restoran mahal yang ada di Makassar itu sudah jadi pengalaman dan kenangan tersendiri.
Namun, tak hanya cerita bahagia yang bisa kudapatkan ketika menjalani hari-hari bersama Sanex SC 9530. Ada juga cerita sedih. Ini berkenaan dengan kakak senior (pria) saya di kampus. Namanya siapa? Hmmm, off the record saja deh 😀
Saya sendiri juga sih sebenarnya yang salah karena dengan mudahnya percaya begitu saja. Kondisi saya yang sudah menginjak usia 20 tahun memang waktunya tertarik dengan lawan jenis. Hingga tanpa pikir panjang memberikan senior tersebut sebuah handphone flip yang sama, Sanex SC 9530. Harapan saya, dengan adanya handphone itu bisa memudahkan kami berkomunikasi meskipun di kampus tidak bertemu. Tetapi sayang sekali, justru sang senior menggunakannya untuk lebih dekat dengan gadis yang sebelumnya sudah saya kenalkan sebagai saudara angkat. Saya pun tidak tahu kalau hubungan mereka sudah sedemikian dekat. Saya hanya bisa kecewa. Ya, kecewa pada keduanya. Merasa dikhianati hingga saya memilih menjauhi mereka, sampai detik ini tak ingin lagi mendengar kabar tentang mereka.
Hmmm… Sanex SC 9530 memang memiliki banyak kenangan dalam perjalanan hidup saya. Meskipun bentuknya imut, banyak manfaat juga yang telah diberikannya. Fitur-fitur pendukungnya pun saat itu masih dibilang sudah mumpuni untuk ukuran saya sebagai mahasiswi. Berikut sedikit ulasan spesifikasi yang saya ingat mengenai Sanex SC 9530:
credit
- Jaringan: CDMA
- Warna: Silver
- Memiliki 16 Polyphonic dengan 3 (tiga) kategori ringer yaitu, Bell, Classic dan Melodi
- Baterai: Lithium lon 600 mAh
- Lama bicara sekitar 2 jam
- Layar masih menggunakan monokrom
- Memiliki antena yang bisa ditarik hingga ± 9 cm
- Indikator warna-warni pada layar LED depan saat ada panggilan/pesan masuk
- Harganya lumayan murah untuk tahun 2003, dibandingkan handphone flip dengan brand lain
- Tak memiliki slot memory
- Bahasa yang digunakan hanya ada dua, Englis dan Chinese
- Ada dua jenis game, Honey Colector dan Gaza II
- Bisa menampung 199 nama dalam phone book
- Ada fitur memo, kalender, alarm, stopwatch dan juga kalkulator.
Intinya, Sanex SC 9530 tak akan pernah bisa terlupakan. Walau kini wujudnya (bersama dus dan buku manualnya) ada di lemari kamar saya di Maros, Sulawesi Selatan.
Kalau kalian punya cerita soal handphone pertama, ikutan saja Giveaway di bawah ini 😀