Hujan…
Gemericikmu semaikan luka
Membasahi setiap rongga
Hingga ku tak tahu ada asa
Cepat sekali dentumanmu pergi
Meski kutahu kusukaimu hujan
Tak beralaskan rasa iri
Meski hanya sebuah kemungkinan
Hujan…
Begitu cepat dirimu berlalu
Mengusik setiap deringan lagu
Walau sebenarnya hatiku pilu
Hujan…
Tiap tetesmu aku titipkan kata
Salam perpisahan semata
Walau kutakpernah sudi berkata
Bahwa semuanya hanya percuma
Tak akan membekas cinta
Hujan…
Isakmu bukan untuk kutangisi
Sebab aku tak mengerti
Tetes apa di mata ini lagi
Hujan…
Jikalau dimata pergi
Biarkan semua terbaring sepi
Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis