Ngemil Bijak Selama di Rumah, Tubuh Sehat Keluarga Bahagia sangat penting untuk dilakukan apalagi di tengah pandemi. Kebiasaan ngemil memang disukai siapa saja, tetapi bukan berarti semuanya dilahap begitu saja tanpa batasan sendiri.
Memang sih aktivitas ngemil itu dibutuhkan sebagai proses selingan agar tetap merasa bahagia. Berbagai jenis camilan juga sangat banyak dan bisa dipilih sesuai selera. Namun, tahu nggak sih kalau ngemil itu juga membutuhkan kebijaksanaan dari siapa saja yang melakukannya?
Aktivitas Ngemil itu Diturunkan dari Keluarga
Saat mendengar bahwa ngemil merupakan aktivitas yang diturunkan dari keluarga, saya langsung flashback ke masa kecil. Ya, kebiasaan untuk ngemil dimulai dari melihat kebiasaan bapak yang suka minta dibuatkan saat menjelang sore hari sehingga saya pun ikut suka ngemil. Otomatis mama juga ikut menikmati camilan buatannya bersama bapak sambil sesekali cerita si kancil.
Namun, jenis camilan saya kemudian berganti setelah mencoba aneka camilan. Cokelat menjadi favorit saya sampai sekarang bahkan sama anak atau suami bisa rebutan. Dan menjadi salah satu cara kami meningkatkan bonding antar satu sama lain adalah ngobrol ditemani camilan.
Mondelez Hadir dengan Aneka Camilan Sesuai Kebutuhan
Ngomongin camilan, saya baru tahu kalau snack seperti Oreo, Bsikuat dan Belvita adalah inovasi dari Mondelez. Selama ini kami tahunya camilan tersebut enak dan anggota keluarga suka, beres.
Mondelez pun saat ini hadir dengan ajakan untuk #NgemilBijak di tengah pandemi. Ya, pandemi memang membuat semua sektor terdampak dan kami pun tanpa terkecuali. Untuk itu, penting sekali mengontrol kebiasan ngemil agar tetap sehat dan bahagia setiap hari.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya tren ngemil selama pandemi karena mayoritas orang memilih di rumah saja. Berdasarkan fakta bahwa mengkonsumsi camilan prosentasenya lebih tinggi dibandingkan makanan berat meskipun beragam variannya.
Mondelez Kampanye Ngemil Bijak dalam Keluarga
Karena kebiasaan ngemil diturunkan dari keluarga paling utama, maka Mondelez hadir pula dengan Kampanye Ngemil Bijak dalam Keluarga apalagi di tengah pandemi, semua lebih banyak stay at home.
Tentunya butuh kerjasama yang baik antara seluruh anggota keluarga, khususnya ibu sebagai pengelola apapun yang ada di rumah, untuk memulai mencontohkan Ngemil Bijak.
Kalau saya pribadi karena sedikit banyaknya terkena dampak pandemi, maka kebiasaan ngemil pun benar-benar harus diatur agar tetap bahagia meskipun camilan tidak lagi sebanyak biasanya. Anak-anak juga harus memahami ini dan pasti akan mengikuti apa yang dilihatnya dari orang tua.
Nah, Ngemil Bijak di sini tentunya diperlukan pemahaman dan pengamalan sehingga semua aktivitas tetap berjalan dengan lancar, hati bahagia dan keluarga tetap ceria.
Lalu, bagaimana tips supaya Ngemil Bijak yang bisa dilakukan selama di rumah? Simak tips-nya berikut:
Tips Ngemil Bijak di Rumah Bersama Keluarga
- Orang tua harus memperbaiki pola makan dan ngemil agar dicontoh oleh anak dan menerapkan mindful eating
- Mengelola kecemasan dengan mengatur keinginan dan kebutuhan, sehingga ibu tetap bisa menjalankan aktivitas di rumah dengan senang dan tenang
- Ikut mengelola kebutuhan anak di atas kepentingan, sehingga anak juga tahu mana yang benar-benar dibutuhkan oleh tubuh dan mana yang sekadar pengen saja
5 Cara Melakukan Ngemil Bijak tanpa Rasa Bersalah
Nah, berikut adalah cara #NgemilBijak yang bisa diikuti agar aktivitas yang menggunakan mulut untuk memproses setiap makanan yang menjadi camilan tetap menghasilkan rasa bahagia dan tanpa rasa bersalah”
1. Cek Sinyal Tubuh
Ini penting dilakukan supaya ngemil benar-benar menjadi aktivitas yang bermanfaat dan tidak buang waktu plus uang jajan yang mungkin lebih ditabung daripada dibelanjakan.
Tubuh diajak ngomong:
“Bener nih kamu laper?”
“Yakin mau karena butuh?”
“Lagi stress beneran atau dibuat-buat?”
Pertanyaan-pertanyaan di atas bisa diajukan kepada diri kita (dalam hal ini sambil memegangi our tummy) supaya jika pun kemudian memilih ngemil, camilannya tidak berlebihan.
2. Relaksasi
Ini bisa dilakukan dengan cara:
Tarik napas –> Tahan –> Hempaskan —> Tarik Napas Lagi –> Tahan –> Hempaskan
Lakukan box breathing di atas sebanyak yang diperlukan sambil terus mengajak diskusi diri kita sendiri. Apakah memang ngemil saat itu benar-benar penting dilakukan atau sekadar hanya untuk menuruti hawa nafsu diri.
Jadi, dalam tahap ini urgensinya adalah Turunkan Emosi, Naikkan Logika. Jika di akhir kemudian tetap memilih untuk melakukan, maka tetap dalam koridor #NgemilBijak
3. Mindful SnackingÂ
Maksudnya di sini adalah mengajak semua panca indera untuk ikut bekerja sama. Untuk jelasnya bisa cek gambar di bawah ini:
Jika sudah mengajak kelima indera kita untuk bekerja sama, keputusannya ngemil atau tidak, itu kembali pada kita masing-masing.
Contoh Melakukan Mindful Snacking bisa dilihat pada gambar berikut:
4. Tunggu 15-20 Menit
Mungkin ada yang bertanya ada apa dengan waktu ini? Ya, ini adalah waktu yang diperlukan tubuh untuk memproses camilan yang masuk ke dalam. Jika ingin menambah camilan lagi, coba menunggu beberapa saat dan pastikan bahwa tubuh memang butuh, bukan sekedar karena pengen.
5. Bersyukur
Tips Ngemil Bijak kelima ini adalah mensyukuri camilan yang sudah masuk ke dalam tubuh. Sehingga ke depannya tetap ada proses untuk melakukan langkah 1 hingga 4 karena memang benar-benar butuh.
Tips Ngemil Bijak di atas saya dapatkan dari Tara de Thouars, BA, M.Psi, Psi, seorang psikolog klinis, saat Virtual Sharing bersama Mondelez featuring Ibu-Ibu Doyan Nulis.
Ternyata menikmati camilan dengan cara di atas membuat kita tidak akan merasa bersalah pada diri sendiri karena tetap menjaga kesehatan.
***
Well, setelah tahu tips ngemil bijak selama di rumah bersama keluarga di atas, pastikan aneka camilan yang dikonsumsi oleh kita sendiri dan anggota keluarga lainnya sudah sesuai dengan kebutuhan tubuh. So, bakalan ngemil apa hari ini? Hehe…
“Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Ngemil Bijak yang diadakan oleh Ibu-Ibu Doyan Nulis
14 Responses
Jadi gpp ya ngemil asalkan tau aturannya, nomot ah camilan Salfa boleh yaaa:)
Aku suka nih infonya tentang mindful snacking
waaa baru tahu aku ada jadwal ngemil, thx infonya kak, apalagi buat aku yang asal nyemil saja, jadi kudu bijak nih dalam isi perut
Nah bener nih ngemil juga harus bijak ya jangan asal ngemil. Bisa bisa timbangan geser ke kanan banyak nih kayak aku
sangat penting banget untuk ngemil yang bijak agar tubuh dan keuangan kita sehat terus
Sekarang ngemil mikir-mikir dulu yah. Hehe…Tadinya langsung ambil sebungkus, abisin sendiri. Udah tahu ilmu mindfull snacking jadi lebih menikmati acara ngemil deh…
aku kudu praktekin juga nih, mau bikin jadwal ngemil plus kepengen bikin list cemilan yang cocok buat ku biar ngga obesitas hehehe. Soalnya pola ngemilku berantakan sekarang
Memang benar sih, Mbak. kebiasaan ngemil itu diturunkan dari kelurga, Saya jadi ingat, Ibu saya suka ngemil, saya jadi suka ngemil, dan krucil saya, sampai keponakan saya juga suka ngemil hehehe.
Hanya memang perlu ya, diperhatikan mana keinginan ngemil dan mana kebutuhan ngemil. Dan yang bagus adalah ngemil sesuai kebutuhan, terutama untuk anak-anak.
Pas banget lho aku sekeluarga memang suka dengan snack-snack produknya Mondelez. Setelah tahu tentang ngemil bijak, jadi mantap untuk sedia snack-snack itu di rumah.
Soal ngemil ini …. aku nggak mengharuskan keluargaku makan nasi sebagai makanan pokok. Bisa aja roti, kentang, atau pasta. Tapi sama orang lain itu masih dianggap cemilan doang, karena belum makan nasi 🙂
Aktivitas ngemil diturunkan dari keluarga? Persis banget berarti. Saya nggak suka ngemil eh anak saya juga ikut-ikutan nggak suka ngemil padahal makanan dan cemilan tersedia di meja setiap hari.
Mindful ngemil ini perlu aku coba, Mbak Amma. Krn selalu ya aku kalau ngemil tuh ya disambi jadi suka selalu kurang aja, terus deh nggak kerasa dan nambah mulu pdhl blm makan. Abis itu bersalah tp diulangi wkwkwk. Nah ngemil bijak ini keren bgt sih namanya, jd imbang ttp bs ngemil jg
Saya juga merasakan kalau aktivitas ngemil itu memang berasal dari kebiasaan keluarga. Dulu keluarga besar saya jarang ngemil, begitu juga dengan saya. Sekarang di keluarga besar suami senang ngemil, akhirnya ikutan senang ngemil deh hihihi
Hooo ya ampun aku baru tau soal mindful eating ini. Jadi harus dinikmati oleh seluruh panca indera ya, Mbak. Dan kadang pengin ngemil itu benar-benar hanya nafsu belaka, bukan kebutuhan dari tubuh kita, ya? Thanks infonya yaaa. Mau praktek habis ini.
Pokok e selama stay at home. Yang namanya cemilan kudu ready stock terus ya mbak. Bawaannya lapar mulu soale. Pantes timbangan naik 😜